Yessika dan Liana sedang mengantri untuk masuk kedalam lapangan, hingga tiba-tiba seseorang menepuk pundak Yessika.
"Hey, nonton beginian juga?" tanya orang itu.
"Loh Zian? Maneh ada disini juga?" balas Yessika yang mendapat anggukan dari Zian.
Ya, orang yang menepuk pundak Yessika tadi adalah sepupunya itu, Zian.
"Liana ya?" tanya Zian saat melihat Liana yang berdiri dibelakang Yessika. Liana hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Kita baru pertama kali ketemu secara langsung gini. Harus kenalan lagi nggak?" tanya Zian.
"Ya terserah sih. Kan udah kenalan juga di chat." jawab Liana.
"Kenalan aja lagi sana." ucap Yessika.
"Zian Kenan Ramadhan. Biasa dipanggil Zian." Zian memperkenalkan dirinya lebih dulu seraya mengulurkan tangannya.
Liana membalas uluran tangan itu. "Liana Zahira Shazi. Biasanya anak-anak sering manggil Liana atau Lian." balas Liana.
Acara jabat tangan itupun terputus setelah mereka mendengar seseorang berkata.
"Bro, tiketnya udah dapet nih." ucap orang itu yang berjalan mendekat kearah mereka bertiga.
Orang itu berhenti tepat didepan mereka bertiga berdiri. Memandangi mereka satu persatu dan berakhir saat melihat Liana.
"Loh Lili, ngapain disini?" tanya orang itu pada Liana.
"Maneh sendiri ngapain disini, Abay?" Liana balik bertanya pada orang itu yang tak lain adalah teman sekaligus tetangganya, Bayu.
"Mau nyari jodoh." jawab Bayu yang mendapatkan hadiah jitakan dari Liana.
"Barbar pisan." keluh Bayu seraya mengusap kepalanya. "Ya mau nonton futsal lah, Li. Lumayan juga, sekalian liatin strategi mereka main." jawab Bayu lagi.
"Emang bisa ya?"
"Ya bisa lah. Belajar mah bisa darimana aja, dari siapa aja."
"Kayanya kalian udah akrab banget, ya? Padahal tadinya mau dikenalin." ucap Zian tiba-tiba.
"Nggak usah dikenalin kita mah. Udah kenal dari orok soalnya." ucap Bayu seraya mengacak rambut Liana. Liana pun kembali menjitak Bayu untuk membalas perbuatannya itu.
"Sepertinya ada yang retak, tapi bukan masker." batin Yessika yang melihat perubahan di wajah Zian.
"Oh iya, maneh sendiri udah lama kenal sama Liana?" tanya Bayu pada Zian.
Zian menggeleng. "Baru sekitar dua mingguan, mungkin? Kita kenal gara-gara dia." jawab Zian seraya menunjuk Yessika.
"Eh, kita belum kenalan ya? Kenalin, Bayu. Temennya Liana sama Zian." ucap Bayu memperkenalkan diri pada Yessika.
"Yessika. Temennya Liana sama sepupunya Zian." jawab Yessika.
"Oh maneh teh sepupunya Zian. Kirain teh..." ucap Bayu menggantung.
"Apa?" tanya Yessika.
"Eh, pertandingan nya mulai sepuluh menit lagi nih. Kita langsung masuk aja yuk, biar dapet tempat bagus." ucap Zian yang mendapatkan persetujuan dari mereka bertiga.
Didalam lapangan indoor itu sudah banyak sekali orang-orang yang ingin menonton pertandingan futsal.
Wasit kini sedang memberitahu aturan pertandingan. Yessika berteriak ketika melihat seseorang yang dia kenal ada di tengah lapangan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
Fanfiction𝙚𝙪•𝙥𝙝𝙤•𝙧𝙞•𝙖 (n.) Perasaan nyaman atau perasaan gembira yang berlebihan. "𝐈 𝐰𝐚𝐧𝐭 𝐲𝐨𝐮 𝐭𝐨 𝐛𝐞 𝐡𝐚𝐩𝐩𝐢𝐞𝐫." Lokal! AU Bahasa! Non-Baku × Sunda Warn! Harsh Words Dibaca aja dulu, siapa tau tergedebrug cinta sama ff nya:))