#26

2.2K 232 21
                                    





Kyuhyun memasuki kamarnya, berjalan lebih ke dalam dan mendapati istrinya yang termenung disamping Lee ra yang telah tidur. Sesaat mereka sampai dirumah , Sungjae telah datang, dan Kyuhyun pun lebih dulu berbicara dengan orang kepercayaannya itu.

Kyuhyun masih berdiri, menatap Ji hyeon yang belum sadar dengan kehadirannya. Istrinya masih terlihat ketakutan , dan termenung . Membuat Kyuhyun takut, Ji hyeon kembali pada masa itu. Masa dimana ia selalu bermimpi buruk dan gelisah setiap saat.

Dan kalau sudah seperti ini, terpaksa Kyuhyun memanggil dokter yang sebelumnya menangani Ji hyeon. Saat masa-masa itu, dokter tersebut telah memperingati Kyuhyun, agar tidak ada lagi kejadian yang berhubungan dengan apa yang Ji hyeon alami sebelumnya, karena besar kemungkinan, trauma lama muncul dan akan sulit disembuhkan .

Kyuhyun merunduk, mencium pipi Ji hyeon dan membuat Ji hyeon pun tersadar dari lamunannya.

" Oppa ? Sejak kapan disini ?"

Kyuhyun tersenyum tipis, " Sejak beberapa menit yang lalu, kau tidak sadar dengan kehadiran ku ?" tangan Kyuhyun mengusap surai panjang Ji hyeon.

Ji hyeon tampak berfikir, dan menggeleng kepalanya. Kyuhyun duduk ditepi ranjang, membuat Ji hyeon bangkit dari tidurnya. Tanpa mengucapkan apapun, Ji hyeon menghambur kepelukan suaminya. Memeluk erat Kyuhyun , seakan-akan ia takut akan ditinggal .

" Belum ingin bercerita ? Aku siap mendengarkannya "

Ji hyeon tidak menjawab, ia menangis dan Kyuhyun tahu itu. Kyuhyun tidak berbicara lagi, tangannya tidak lepas mengusap rambut Ji hyeon, mencium kepala Ji hyeon dan melontarkan kata-kata penanang.

Hingga beberapa lama posisi mereka masih sama, sampai Ji hyeon lah yang melepas pelukan itu. Ia mengangkat pandanganya, melihat suaminya yang juga melihatnya .

" Mata mu sampai bengkak seperti ini."

" Apa___kita tidak bisa hidup tenang. Seperti sebelumnya? Hidup dengan kenyamanan yang sesungguhnya "

Mata Kyuhyun berubah sendu, ia merasa bersalah setelah mendengar ucapan Ji hyeon. Kehidupan meraka memang tidak pernah tenang, selalu ada saja yang mengusik dan mencoba menghancurkannya.

" Ji hyeon "

" Kenapa___Kenapa mereka datang ? Bukannya oppa bilang pada ku, semuanya telah baik-baik saja. Kita bisa menjalani hidup bahagia seperti keluarga lainnya "

Saat mengatakan itu, mata Ji hyeon memerah, menahan tangis . Bibirnya bergetar dan Kyuhyun merasakan tangan Ji hyeon mencengkram kedua sisi bajunya.

" Kau bertemu mereka ?"

Ji hyeon mengangguk , " Oppa tahu ?"

Kyuhyun menghela nafasnya, tangannya mengusap rambut Ji hyeon .

" Maaf . Aku tidak bermaksud membuat semuanya menjadi rumit . Tapi, semenjak kejadian itu, aku tidak bisa melihat mu selalu saja ketakutan , malam-malam mu yang selalu saja dengan mimpi buruk, kau juga tidak ingin keluar dari rumah dan selalu merasa dalam bahaya. "

Ji hyeon menyimak, mendengar semua ucapan suaminya yang terlihat hawatir , mata Kyuhyun memancarkan kecemasan tentang dirinya.

" Aku merasa sakit, aku merasa gagal menjaga mu. Aku selalu mengatakan semuanya baik-baik saja, dan tidak ada yang perlu dihawatirkan. Tapi , mereka tetap mengganggu mu karena mereka tahu kaulah kelemahan ku. Setelah kejadian itu , mereka menjadi buronan, aku mengerahkan orang-orang ku mencari mereka , dan aku juga berfikir mereka benar telah pergi. Tapi nyatanya, mereka sepertinya menunggu waktu. "

I Am YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang