#29

2K 202 16
                                    






* Satu hari sebelumnya

Ji hyeon hanya melamun sepanjang perjalanan , matanya menatap kosong kearah luar. Donghae yang berada disampingnya, mencoba membawa Ji hyeon mengobrol, namun hanya dijawab singkat oleh Ji hyeon.

Donghae memilih diam, dan bertukar pesan dengan Yoona. Dokter cantik itu kini menunggu divilla dimana Ji hyeon akan disembunyikan. Hampir 4 jam mereka meninggalkan Seoul, dan tidak lama lagi akan sampai.

Jalan yang mereka lewati cukup sepi, karena telah memasuki perdesaan. Sejauh ini semuanya berjalan dengan baik, tidak terlihat ada yang hal mencurigakan, dan setelah ini rencana yang mereka susun akan berhasil , Eun hye dan Seojun pun akan tertangkap .

Tapi.........

Brak!!!! Booom !!



Dari arah lain, sebuah mobil melaju dengan cepat menghantam mobil yang membawa Ji hyeon. Mobil itu tidak terkendali, dan hingga menabrak pohon untuk menghentikannya.

Kumpalan asap keluar dari mobil itu, keadaan orang-orang yang ada didalam mobil itu sama sekali tidak baik. Apalagi sang pengemudi yang telah tak sadarkan diri , sementara Ji hyeon dan Donghae masih sadar, walaupun mereka juga terluka parah.

Ji hyeon membuka pintu mobil, ia terbatuk dengan tangannya menepuk dadanya. Ji hyeon benci disaat seperti ini, ia tidak ingin asma nya kambuh, karena itu Ji hyeon mencoba menanganinya tanpa alat pernafasan nya.

" Kau kesakitan ?"

Ji hyeon terdiam, menatap kaki yang kini dihadapannya. Perlahan kepala Ji hyeon terangkat , dan wajah Seojun yang tersenyum meremehkan terlihat dengan jelas .

" Seojun ? "

" Aku tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Lihat dirimu Ji hyeon, hanya sendiri tanpa suami sialan mu "

Mata Ji hyeon memerah, menatap marah pada Seojun, bibirnya bergetar, bukan ingin menangis, tapi karena emosi yang tertahan.

" Waktunya pergi "
Seojun menarik lengan Ji hyeon, Ji hyeon pun berusaha melepaskan tangan Seojun.

" Seojun !!! "

Seojun menoleh, " Lee Donghae , ku kira kau sudah mati "

" Lepaskan Ji hyeon ! "
Keadaan Donghae pun tidak baik, dari kepalanya mengalir darah, dan wajahnya dipenuhi luka . Dan yang lebih menyakitkan lagi, perut Donghae terluka akibat benturan kuat  karena kecelakaan ini.

" Hei, kau sudah tidak berdaya . Jangan sok berlaga kuat ingin menyelamatkan wanita ini "

Donghae tidak memperdulikan ucapan Seojun, ia mendekat dan ingin menarik Ji hyeon. Namun, satu pukulan keras mendarat di perut Donghae.

Bughh!!!

Donghae memegang perutnya, meringis kesakitan, pukulan Seojun tidak main-main . Donghae tidak berdaya menahan rasa sakit itu, dan terjatuh. Tidak sampai disitu , Seojun menendang Donghae , tidak sekali, berkali-kali .

" SEOJUN HENTIKAN ! BERHENTI !!! "

Ji hyeon berteriak, menangis mencoba menghentikan Seojun. Ia berusaha mendekat, tapi tubuhnya tidak berdaya . Sungguh Seojun sangat kejam, Donghae telah pingsan tapi pria itu masih tetap menendang tubuh Donghae .

Seojun telah berhenti, ia menetralkan nafasnya yang memburu akibat aksinya brutalnya. Lalu Seojun beralih pada Ji hyeon, wanita itu menangis histeris ,membuat Seojun sangat senang .

I Am YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang