Part 8

153 45 1
                                    

Langkah kaki Ji Eun tergesa gesa, ia terlambat. Bukan tanpa alasan, tadi pagi Yoongi sempat menahannya sekolah karena ia sedikit pusing.

Sangat menyesal ia mengeluh pada Yoongi yang berakhir terlambat berangkat sekolah.

Sampai di depan sekolah ternyata gerbang sudah di tutup oleh satpam disana.

"Maaf Lee Ji Eun kau tidak bisa masuk lagi," Kata satpam penjaga gerbang tersebut, tersirat rasa kasihan di matanya.

"Aku mohon, aku berjanji tidak akan terlambat lagi, aku bisa menjelaskan ini." Ji Eun menyatukan kedua tangannya dan memohon.

"Tapi...tetap tidak bisa," Jawab satpam itu berjalan mendekat ke gerbang.

Tiba-tiba mobil hitam berhenti di depan gerbang keluarlah seseorang dan gadis bersamanya. Ji Eun memicingkan matanya melihat dua orang tersebut.

"Buka gerbangnya," Ucap Jungkook santai, tidak lihat apa Ji Eun bahkan lebih datang dulu darinya?

Aneh sekali, satpam itu justru langsung menurut dan membuka gerbang untuk Jungkook.

"Heol? Tidak adil!" Cetus Ji Eun, kalau misalnya karena Jungkook Ketua Osis, maka Ji Eun adalah wakilnya, lalu apa? Apa yang menyebabkan satpam itu sebegitu tunduk pada Jungkook?

Setelah itu Jungkook berjalan menuju mobilnya dan berhenti saat melewati Ji Eun.

"Kau tidak mau ikut kami?" Tanyanya.

Yang benar saja? Ikut mereka? Jungkook dan Eunha? Ji Eun cukup tau diri untuk tidak mengganggu pasangan serasi itu. Jangan lupa tatapan malas yang dipasang Ji Eun saat ia melirik keduanya.

"Tidak, terima kasih." Jawab Ji Eun cepat dan berdiri santai.

"Baiklah," Jungkook pun masuk ke mobilnya, jarang sekali Jungkook memakai mobil pikir Ji Eun. Ah...Ji Eun tau, mungkin karena ia bersama Eunha hari ini.

Mobilnya sempat berhenti sebentar tapi kemudian berjalan lagi masuk ke area parkiran. Ji Eun pun masuk tanpa hambatan satpam, padahal ia sendiri merasa aneh.

Sesuai kata Jungkook, karena kemarin mereka tidak jadi membahas proposal ekstrakurikuler, maka hari ini baru akan dilaksanakan.

Ji Eun datang lebih awal di jam pulang ke ruangan OSIS. Tiba disana ia tidak melihat Jungkook jadi ia memutuskan menunggu saja.

~o0o~

"Maafkan aku,"

Ji Eun merasakan cahaya menembus matanya, perlahan ia membuka indra penglihatannya dan menangkap sosok yang tengah duduk di dekat jendela.

"Jung...kook?" Ji Eun tersentak, sudah berapa lama ia tertidur dan sejak kapan Jungkook tiba.

Terlebih lagi, mimpi apa tadi yang ia alami. Sangat tidak mungkin, suara Jungkook terdengar masih hangat di telinga Ji Eun, sebuah permintaan maaf? Untuk apa?Mimpi yang terasa nyata.

"Kenapa tidak membangunkan aku? Aku seperti tidak berguna disini," Kesal Ji Eun langsung merapikan penampilannya.

Ia memang benci Jungkook, tapi bukan berarti ia melalaikan tugasnya. Ji Eun tau persis bagaimana bersikap profesional untuk tidak mencampur kehidupan pribadi dan pekerjaan.

"Kau tidur nyenyak sekali, lupakan saja itu aku sudah menyelesaikannya." Jungkook mengemas tasnya dan keluar ruangan.

"Apa apaan? Seenaknya saja!" Ji Eun menjadi semakin kesal.

One Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang