Part 25 (END)

407 24 16
                                    

Ji Eun terdiam sekarang menatap lalu lintas di depannya, ia melihat gadis diseberang sana melambai padanya lalu sebuah senyum terpatri diwajah cantiknya. Baru satu minggu ia kembali ke Seoul setelah sekian lama.

Gadis itu, dia Eunha. Sudah lama ia tidak melihat Eunha, namun tiba-tiba sekarang mereka dipertemukan. Apa gerangan takdir?

Semenjak pertikaian ia dan Jungkook, Ji Eun kehilangan kontak dengan pria itu sampai sekarang. Terakhir kali mereka bertemu dan mengatakan permintaan maaf saja, setelah itu Jungkook seakan benar-benar menghilang dari peradaban.

Sangat lama, sudah tujuh tahun mereka tidak bertemu. Meskipun dalam hati Ji Eun, ia merindukan pria itu, kesalahannya ia ingin sekali mengulang semuanya.

Ji Eun kemudian memutuskan melanjutkan kuliah dan fokus hingga ia lulus dan bekerja di salah satu perusahaan. Eunha tersenyum kecil, Ji Eun membalasnya dengan kaku.

"Lama tidak berjumpa, Ji Eun." sapa Eunha, mereka memang tidak pernah berbincang seperti ini sebelumnya.

"Senang melihatmu," Ji Eun merasa ingin melihat Jungkook, ia berharap Eunha datang bersama pria itu.

"Apa kita tidak ke Cafe saja? Akan lebih baik mengobrol disana," Tawar Eunha. Ji Eun berpikir Eunha begitu feminim, lembut, berbeda dengannya.

Tanpa berlama-lama lagi, mereka mampir di salah satu Cafe dekat sana.

"Apa kabarmu?" Tanya Ji Eun memulai pembicaraan tanpa canggung.

"Baik seperti yang kau lihat, aku ingin meminta maaf atas semua yang terjadi selama ini." Eunha terlihat menunduk, Ji Eun tidak merasa Eunha salah. Meski ia sempat menaruh curiga padanya.

"Tidak apa, bukan salahmu. Lagipula sudah lama," Sahut Ji Eun. Ia tidak mau terlalu mengungkit masa lalu, biarkanlah semua tetap jadi memori.

"Ji Eun...aku ingin bilang sesuatu padamu," Raut wajah Eunha menegang, menandakan ia serius.

Ji Eun keheranan, apa yang membuat Eunha tampak begitu serius? Apakah hal penting? Kalau benar adanya, sepenting apa?

"Apa?" Tanya Ji Eun, firasatnya sedikit tidak enak.

Tangan Eunha terulur meletakkan sebuah amplop ke atas meja, entah apa isinya. Penjelasan, Ji Eun perlu penjelasan semua ini.

"Eunha, kau datang sendiri?" Ji Eun melirik keluar.

Eunha tak bergeming, ia jelas tau apa yang Ji Eun maksud. Apa yang ia cari, semua tergambar jelas dimatanya.

"Aku datang sendiri," Jawabnya tersenyum tipis.

"Eunha, aku tau ini terlambat. Tapi aku hanya ingin minta maaf pada Jungkook. Aku tau ia pasti sangat kecewa padaku, tapi percayalah aku ingin bertemu dengannya," Ji Eun bicara panjang lebar tanpa menyadari perubahan ekspresi Eunha.

"Kalau kau ingin temui dia, datanglah besok aku akan mengirim alamatnya sekarang." Eunha tersenyum kecut.

Ji Eun masih tak mengerti, kenapa juga Eunha tidak menyampaikan saja ucapannya. Benar-benar aneh, padahal mereka dekat.

Ji Eun mencermati alamat itu, lalu ia kembali menatap mata Eunha dengan bingung.

"Alamat ini? Apa...maksudnya?" Tanya Ji Eun tak paham.

Eunha menarik nafasnya, matanya berkaca kaca. Sedetik kemudian ia kembali melanjutkan perkataannya, raut wajahnya terlihat sendu

"Jungkook sudah meninggal," Ucapnya spontan.

Apa? Ji Eun tidak bisa mencerna apa yang dikatakan Eunha tadi. Bisakah sadarkan Ji Eun sekarang, ia tidak mau terjebak mimpi mengerikan ini. Cepatlah, Ji Eun harus bangun.

One Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang