Part 17

138 32 1
                                    

Ji Eun mengantuk sekali, semalam ia tidak bisa memejamkan matanya. Entah sudah berapa lama ia tidak tidur, kira-kira ia baru bisa memejamkan mata pukul dua dini hari.

Terkait perkataan Jungkook semalam ia tidak begitu mengubris, siapa yang tau kalau misalnya pria itu hanya bermain-main saja. Ji Eun tidak mau menaruh harapan lebih pada orang tanpa kepastian seperti Jungkook. Lihat saja hari ini, ia datang bersama Eunha seolah tidak pernah memperhatikan Ji Eun. Tunggu--mengapa ia justru terkesan berharap?

Bukannya kecewa, tapi hal tersebut bukanlah hal biasa dilakukan seorang pria dan seorang gadis yang belum memiliki status jelas atas hubungan mereka. Tapi yang ini malah semakin menempel, benar-benar tidak bisa diharapkan.

"Ji?" Nayeon melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Ji Eun yang tengah termenung.

"Hm, apa?" Sahut Ji Eun lesu bak orang tak punya energi bahkan untuk sekedar bicara.

"Tidak biasanya kau kehilangan fokus," Mereka tengah berada di kantin sekarang, jadi Nayeon memelankan volume suaranya

Ji Eun meletakkan kepalanya beralaskan tangan dimeja kantin. "Entahlah, sepertinya efek mengantuk."

"Jangan-jangan kau membaca novel itu lagi? Sudah ditebak, pasti karena itu." Kata Nayeon, tetapi Ji Eun menggeleng seolah mengatakan bukan karena itu.

Sebelum matanya bertemu dengan mata milik Jungkook dari seberang sana, jelas sekali ia sedang bersama Eunha. Wajar saja karena memang mereka berada di kelas yang sama, tapi bagi Ji Eun itu aneh saja terutama karena mereka tidak memiliki status yang jelas--atau memang Ji Eun yang tidak tau?

"Katanya sekolah kita akan mengadakan acara tahunan? Mirip festival!" Seru Nayeon bersemangat, seperti biasa heboh.

Ji Eun sama sekali tidak tertarik, tidak penting juga menurutnya. Malahan ia akan menjadi lebih sibuk dengan adanya kegiatan seperti itu.

"Melelahkan," Keluh Ji Eun menatap keramaian kantin dimana banyak orang berdesak-desakan.

"Sepertinya akan ada pementasan drama, pemerannya dipilih secara langsung." Nayeon masih terus mengoceh tentang hal tersebut.

Benar juga, tahun-tahun sebelumnya juga ada pementasan drama. Ji Eun yakin tahun ini pasti sama. Tapi kira-kira siapa pemerannya? Mungkin drama yang akan dimainkan adalah tema kuno yang membosankan bagi siswa SMA.

~o0o~

Ketua kelas tengah bicara di depan, pasti mengenai festival. Ji Eun ingin kabur saja kalau sudah begini, jujur tidak memiliki minat pada acara seperti itu. Bukankah lebih baik tidur daripada mendengar sesuatu yang tidak kau minati?

Ji Eun pergi ke taman di belakang sekolah dan duduk disana menenangkan diri.

"Kabur? Wakil Ketua Osis tidak becus," Ucapnya, suara itu langsung dikenali Ji Eun.

Seketika Ji Eun menoleh ke asal suara. "Ke-kenapa kau kesini?" Tanya Ji Eun tergagap.

"Bodoh, siapapun boleh datang ke tempat ini. " Jawabnya enteng seolah tak berbeban.

Ji Eun mengabaikan jantungnya yang tidak karuan. Ia lebih baik segera pergi dari sana saja kalau ada Jungkook. Ia harus bisa menjaga jarak dari Jungkook sejauh mungkin mulai dari sisa-sisa harinya di Sejang.

"Jangan cemburu tentang aku dan Eunha, hubungan kami tidak seperti yang banyak orang lain pikirkan." Jelas Jungkook dengan wajah serius.

One Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang