Part 20

145 32 3
                                    

Sekolah Ji Eun mengadakan acara dengan pementasan drama, seperti yang sudah dibilang sebelumnya kalau pemeran utama pria adalah Jungkook dan pemeran utama wanita adalah Nayeon. Drama yang mereka mainkan adalah Cinderella. Sebetulnya Ji Eun tidak begitu tertarik menontonnya, tapi atas paksaan Nayeon ia sukses duduk di bangku paling depan dekat dengan panggung drama.

Agak aneh rasanya ia menyaksikan Jungkook dan Nayeon berada dalam jarak yang dekat terlebih saat adegan tertentu yang membuat hati Ji Eun berdenyut nyeri. Tapi atas pikiran rasional miliknya ia menyingkirkan semua pikiran tersebut hanya demi sahabatnya, Nayeon. Duduk disana sudah hampir setengah jam membuatnya jenuh, ia melirik ke samping dengan beberapa siswa menyoraki adegan mereka.

Ji Eun heran sesekali Jungkook melihat kearahnya lalu ke atas, memangnya ada apa diatas? Ji Eun menatap langit-langit hanya ada sebuah lampu sorot yang berada tepat diatas kepalanya. Apa yang aneh dengan itu? Apa sorotannya kurang pas? Maksudnya apa? Ji Eun cukup menahan diri melihat adegan yang sengaja dibuat-buat Nayeon untuk mendekati Jungkook, dan pria itu malah semakin membuatnya jengkel.

Tapi dari tatapan wajah Jungkook sepertinya ia mengisyaratkan sesuatu. Ada apa sebenarnya? Kening Ji Eun berkerut, apa Jungkook mengisyaratkan seperti ini lagi; 'Jangan cemburu soal kedekatan aku dan Nayeon, kami hanya bermain drama'

Lalu apa bedanya? Toh Ji Eun tidak berdaya, ia tidak punya hak untuk cemburu atau sakit hati. Biarlah semuanya ia pendam sendiri, rasa itu cuma khayalan belaka.

Hanya demi Nayeon ia rela duduk di bangku paling depan, kalau tidak sejak tadi ia sudah pergi dari sana. Suasana hatinya sedang tidak enak sekarang. Ji Eun mengamati adegan saat Jungkook dan Nayeon berdansa bersama tampaknya pria itu entah kenapa sangat risih seakan ada sesuatu yang menahannya.

Beberapa menit berlalu lantunan lagu yang semula lemah gemulai menjadi irama cepat, mereka berdansa dan menyesuaikan tempo. Jungkook terlihat tidak tenang dan sesekali melihat ke atas tempat Ji Eun duduk. Sayangnya para penonton terlalu sibuk menikmati adegan itu hingga tidak menyadarinya. Hanya Ji Eun menyadari sesuatu, saat Jungkook mencondongkan kepalanya ke telinga Nayeon dan ada sebuah kata yang ia ucapkan.

Tepat setelah detik itu Jungkook menjauhkan diri dari Nayeon dan melompat lalu menarik Ji Eun dari kursinya. Tiba-tiba lampu sorot jatuh menimpa kursi yang tadi Ji Eun duduki. Tangan Jungkook sempat terkena sedikit tapi ia segera menariknya.

Ji Eun kaget luar biasa, beberapa siswa disana juga ikut kaget dengan kejadian yang baru saja terjadi tersebut. Tak lama ada guru yang masuk dan memeriksa tempat tersebut, Nayeon turun dan panggung menghampiri Ji Eun.

"Kau baik-baik saja Ji?" Tanya Nayeon khawatir.

"Aku baik-baik saja," Jawabnya melepaskan diri dari Jungkook.

Di tatapnya pria itu dengan penuh arti, lalu ia beralih ke tangan Jungkook yang sedikit memar.

"Tanganmu terluka, maafkan aku." Ji Eun menunduk, tapi Jungkook justru memeluknya di depan Nayeon.

Sembari berpelukan, Jungkook bergumam sangat lega. "Syukurlah, aku tepat waktu."

Nayeon yang menyaksikan hal itu hanya tersenyum. Ada rasa sakit sekaligus khawatir pada Ji Eun, ia bisa menutupi semuanya dengan senyuman demi Ji Eun.

~o0o~

Ji Eun mengobati tangan Jungkook di UKS, ia sedikit merona karena Jungkook menatapnya terlebih saat pria itu masih memakai pakaian pangeran.

"Bagaimana kau bisa tau, kalau lampu sorot itu akan jatuh?" Tanya Ji Eun sembari mengobati luka di tangan Jungkook.

"Sejak awal lampu sorotnya tidak tepat, lagipula aku sudah mengamatinya dari pertama drama mulai." Jawabnya masih memperhatikan Ji Eun lekat.

One Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang