Part 23

123 27 6
                                    

Ketika Ji Eun terbangun, wajah yang pertama kali Ji Eun liat adalah Sehun. Entah apa yang terjadi padanya sebelum ini, tapi ia menginginkan penjelasan. Yoongi juga disana, memandanginya dengan tatapan biasa. Ia ada di kamarnya, bagaimana caranya ia juga tidak tau.

Yoongi berjalan menjauh hingga langkah kakinya tak terdengar dibalik pintu. Seolah ia memberi ruang bagi keduanya untuk bicara.

"Syukurlah kau selamat, aku masih  mengikutimu." Ucap Sehun, sedangkan Ji Eun ia bingung apa artinya.

"Memangnya aku kenapa?" Tanya Ji Eun heran.

"Aku tidak mau membahasnya, sekarang istirahatlah." Pinta Sehun segera.

Ji Eun tidak bisa, ia memilih diam tanpa memejamkan mata. Perkataan Sehun tidak diubris olehnya.

"Ji Eun, kau dan Jungkook. Apa hubungan kalian?" Tanya Sehun.

Mendengar hal itu Ji Eun seakan ditenggelamkan ke lautan dalam. Terlalu menyakitkan membahasnya, Ji Eun tidak suka. Rasanya lebih baik semua tidak diperjelaskan lagi.

"Bukankah sudah jelas? Kami hanya teman," Ji Eun tersenyum miris, semua mulai tidak penting di mata nya.

"Tapi kau berbohong, kau menyukainya...kan?" Sehun bertanya tanpa mengerti posisi Ji Eun sekarang.

Ji Eun berbalik, ia berbaring dalam posisi membelakangi Sehun. "Apa gunanya? Aku tidak percaya cinta," Jawabnya dengan suara parau.

"Kau salah. Kau bukan tidak percaya, tapi kau percaya. Ucapanmu hanya sebagian dari hatimu, kau menyukainya." Perkataan Sehun semakin memojokkan Ji Eun.

"Aku tidak peduli. Apa pentingnya itu? Kami hanya teman," Lanjutnya.

Sehun mendekat lalu ia duduk di tepi ranjang Ji Eun.

"Kau tidak pernah menoleh kearah lain, ada banyak yang mencintaimu." Perkataan Sehun terlintas di benak Ji Eun.

"Aku ingin bisa menoleh kearah lain. Aku ingin bisa memperhatikan siapapun yang memberiku cinta, tapi aku tak bisa menyangkal perasaanku padanya," Ucap Ji Eun, kata-katanya ia lampiaskan tanpa ragu.

"Aku mencintaimu. Bisakah kau melihat kearahku?" Pengakuan Sehun jelas tidak aneh di telinga Ji Eun.

Ji Eun terdiam, ia merenungkan pernyataan Sehun. Semua hal yang mudah seakan dipersulit untuk Ji Eun sekarang.

"Jangan menjadikan pertemanan kakak kita sebagai jembatan untuk perasaanmu. Aku tidak bisa menoleh Sehun, aku telah terlanjur terpaku pada satu sisi." Ji Eun harap penolakannya bisa dimengerti oleh Sehun.

Pria itu keluar kamar tanpa bicara satu patah kata pun, Ji Eun juga demikian, ia memejamkan matanya tanpa berniat mencegah. Saat ini bukan pernyataan cinta yang ia butuhkan.

(pembahasan chapter yang hilang setelah ch. 20)

~o0o~

Kelulusan tinggal satu minggu, Ji Eun menjadi sangat jarang bertemu Jungkook atau sekedar menyapa. Jika bertemu mereka hanya akan sekedar memandangi satu sama lain tanpa berniat memulai obrolan.

Ji Eun pun demikian, ia fokus belajar demi masuk ke salah satu universitas favoritnya. Tiada hari tanpa belajar, itulah Ji Eun sekarang.

Usai semua masalah percintaannya, Ji Eun benar-benar menjadi tidak peduli. Ia semakin larut dalam dunianya sendiri.

Lalu minggu ini, Ji Eun sudah memantapkan hatinya untuk melakukan terapi. Usai terapi ia akan pergi ke Busan dan kuliah disana. Kenapa tidak di Seoul saja? Ji Eun ingin melupakan semua kenangan bersama Jungkook, ia ingin mencari suasana baru.

One Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang