Pengunjung toko kue hari ini tak begitu ramai. Toko itu terletak di dekat jalan, mereka tidak hanya menjual kue tetapi bagi pelanggan yang makan disana tersedia minuman juga.
Jia menatap bosan meja-meja yang kosong hanya terisi beberapa saja. Kalau tidak ramai maka ia akan menganggur, tapi bukan itu penyebabnya.
Taehyung tidak ada, dia tidak berkunjung.
Jia memaklumi karena mana mungkin setiap hari Taehyung mampir, bisa-bisa ia terserang diabetes karena terlalu sering makan yang manis.
Tapi itu berakibat padanya sekarang, ialah yang harus melewati kesepian ini sendirian. Kehadiran Taehyung disisinya telah menjadi candu, sulit untuk dilupakan.
"Jia," Panggil salah satu pelayan, dia adalah Mina.
Mina itu teman Jia di toko, mereka sama sama pekerja paruh waktu, Mina berasal dari Jepang. Jangan salah paham, ia bekerja disini bukan berarti ia sama seperti Jia yang harus berusaha mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Mina tidak, ia adalah anak pengusaha sukses di Jepang, namun ia lebih memilih hidup mandiri dari hasil kerja kerasnya.
"Katanya hari ini toko tutup lebih awal," Mina mengemasi beberapa perabotan yang berantakan.
"Kenapa?" Tanya Jia kecewa, dalam hatinya ia masih mengharapkan Taehyung datang karena biasanya menjelang toko tutup pria itu baru tiba.
"Selain pelanggan sepi, katanya anak paman Jinyoung kembali ke Korea." Jelas Mina.
Jia tak lagi menjawab, terbesit rasa kecewa karena malam ini ia tidak bertemu Taehyung.
Jia itu tidak mudah percaya pada pria, tapi Taehyung itu ibarat telah menghapus pandangan Jia tentang semua itu.
Meskipun pertemuan pertama mereka tidak cukup baik, Jia tidak bisa memungkiri ia nyaman dengan kehadiran pria dengan senyum kotak tersebut.
"Kenapa? Kau kecewa karena tidak bisa bertemu Kim Taehyung?" Goda Mina tersenyum kecil.
"Aniya--bagaimana kau bisa tau?" Jia menyerah karena kalah rasa penasarannya.
Mina terkekeh melihat wajah terkejut Jia yang cukup langka.
"Kau mudah ditebak, lagipula di toko ini siapa yang tidak tau kedekatanmu dengan Taehyung? Semenjak ia selalu meminta waktumu bila ia berkunjung." Kekeh Mina pelan.
Jia sedikit malu kali ini, ternyata semua orang di toko sudah tau. Kalau dipikir lagi wajar saja, siapa yang tak berpikir begitu setelah melihat Taehyung selalu menahannya setiap kali datang.
Ada hal yang sampai sekarang mengganjal di hati Jia, tentang Taehyung dan masa lalunya. Sampai ia begitu memiliki ketakutan terbesar yaitu ditinggalkan.
Ditinggalkan, apa itu dalam artian pergi atau sudah dipisahkan dunia? Jia tidak tau itu, tapi ada perasaan penasaran yang membuncah di dadanya.
Jia kembali membersihkan toko, sebentar lagi larut. Taehyung memang tidak datang hari ini, entah apa yang tengah dilakukan pria itu sekarang.
Jia berjalan di sepanjang trotoar, sepi menghantui setiap jalannya hanya tiang lampu yang menyinari langkah perlahan Jia.
Dengan langkah pelan dan gontai Jia menyebrang jalan.
Sebenarnya apa itu perasaan cinta? Jia tidak mengerti, tujuh belas tahun ia di dunia belum mengenal apa itu cinta dengan baik.
Cinta itu yang marak di kalangan remaja, tidak. Jia tau semua itu, yang ia inginkan adalah arti sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Destiny
Chick-LitCERITA SUDAH SELESAI Ini bukan kisah romantis dimana sang hero akan bersama heroin di ending. Ini adalah kisah dimana dua insan mencintai satu gadis dengan dua kepribadian. Roda takdir seakan enggan berhenti berputar benang merah yang saling bertau...