Part 9

168 43 3
                                    

Kalau soal kasih sayang pada adiknya, maka Yoongi tidak pernah lupa. Ia rela datang sore itu dan meninggalkan pekerjaannya hanya untuk memastikan Ji Eun sudah sampai rumah atau tidak.

Tadi ia meminta Sehun untuk menjemput Ji Eun disekolahnya. Sehun adalah adik teman Yoongi jadi mereka sudah kenal lama, karena itu ia percaya pada Sehun.

Begitu ia mendapat telepon dari Sehun yang bilang kalau Ji Eun menolak saat ia jemput, rasa cemas Yoongi semakin menjadi jadi.

Mendapati adiknya pulang, Yoongi sadar Ji Eun sudah dewasa dan sudah mampu menjaga dirinya sendiri.

Tidak ada yang mengerti perasaan Yoongi, betapa ia sangat sedih mendapati kondisi adiknya. Mereka bukanlah saudara kandung, tapi Yoongi benar-benar menyayangi Ji Eun terlepas dari ia adalah anak wanita simpanan ayahnya.

Kejadian lima tahun lalu sepenuhnya membuka mata Yoongi tentang Ji Eun, pengakuannya ia sempat membenci Ji Eun dulu.

Sejak saat itu, Yoongi merasa Ji Eun terkadang menunjukkan gelagat berbeda, sampai ia mengetahui yang terjadi sebenarnya.

~o0o~

Pikiran Ji Eun gagal fokus, berulang kali ia mencoba memahami setiap penjelasan ssaem di depan, tapi ia lagi-lagi gagal.

Nayeon melihat kearah sahabatnya yang melamun sambil melihat ke arah jendela. Sebenarnya ada alasan ia melihat kesana, sebab kelas Jungkook tengah olahraga. Jungkook lah yang mencuri fokusnya saat ini, ia tengah bermain basket dengan kelas Sehun seperti hari itu.

Hanya saja ada hal yang berbeda, kalau sebelumnya Ji Eun akan senang hati melihat Sehun dan menyemangatinya, sekarang berbeda. Semua rasa itu hilang entah kemana, intinya saat ini Ji Eun hanya menaruh titik pandang pada Jungkook seorang.

"Ji Eun," Panggil Nayeon saat istirahat. Hanya beberapa orang lagi yang tersisa di kelas.

"Hm? Ada apa?" Tanya Ji Eun seperti biasa.

"Tak biasanya kau melamun saat pelajaran," Kata Nayeon penasaran.

"Tidak ada hal aneh, hanya sebuah pemikiran," Ji Eun menatap Nayeon.

"Apa itu Ji? Beritahu aku," Nayeon mendekat karena penasaran dengan apa yang mengusik pikiran Ji Eun.

Ji Eun tidak menghiraukan Nayeon. "Akhir-akhir ini aku sering memikirkannya,"

"Memikirkan apa?" Tanya Nayeon lagi, tampak sudah semakin penasaran.

"Kalau kau sering memikirkan sesuatu, bisa jadi kau tertarik pada hal itu." Kata-kata Nayeon membuat Ji Eun berhenti sejenak.

Ji Eun berjalan keluar, tak tau arah mungkin ia harus ke rooftop saja. Perkataan Nayeon berputar di kepalanya, maksudnya dengan menyukainya itu apa? Mungkinkah ia menyukai--tidak mungkin.

Ji Eun menggeleng tak peduli dengan tatapan orang disekitarnya, yang penting ia harus menenangkan diri di rooftop.

Ji Eun berjalan pelan ke tepi rooftop, angin berhembus pelan menyapu rambutnya.

"Apa aku menyukainya? Tidak mungkin!" Ji Eun menggeleng lagi lalu ia menampar pelan pipinya.

Hingga suara seseorang mengagetkan Ji Eun, "Kau menyukai apa?"

One Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang