I. Jungkook's Secret Story

224 26 9
                                    

Part ini berisi tentang hubungan Jungkook dan Eunha sejak awal tepatnya beberapa tahun sebelum Jungkook meninggal serta rahasia yang tidak terungkap pada Ji Eun.

By Eunha.

~o0o~

Tiga orang gadis berjalan bersama, sesekali mereka tertawa ruang di sepanjang jalan. Kecuali gadis berambut pendek, ia terus menerus melamun.

"Eunha?" Panggil Sowon, salah satu temannya.

Eunha terkejut, ia terlalu sibuk melamun sampai lupa kalau ia masih di jalan. Ia lekas tersadar dari pikirannya.

"Maaf, sepertinya aku tidak bisa ikut ke taman bermain. Aku harus pulang dulu," Jelas Eunha, ia berharap segera mengistirahatkan pikirannya.

"Baiklah, hati-hati di jalan." Ucap Yuju, Sowon kemudian melambai padanya. Secepat mungkin Eunha memisahkan diri dari mereka.

Sampai rumah, ia terdiam mendapati seisi rumah kosong. Ayahnya sudah berangkat dan akan kembali sekitar dua bulan lagi dikarenakan urusan pekerjaan, sedangkan kakak laki-laki satu-satunya bekerja sebagai dokter di salah satu rumah sakit. Ia hanya akan pulang ketika malam, artinya Eunha melewati harinya dengan sendirian.

Usai mengganti baju, Eunha membuka kulkas. Ia berharap bisa menemukan bahan yang bisa dibuat masakan. Untungnya ia tidak buruk dalam memasak.

Makanan tersaji di meja, Eunha duduk sendirian menikmati makanannya. Ia tidak mempermasalahkan profesi ayah dan kakaknya, lagipula tanpa mereka ia sudah terbiasa. Berteman dengan kesepian.

Eunha mengunci pintu rumah, tak lupa dengan kotak bekal yang ia bawa.

Langkah kakinya menggema di lorong rumah sakit, beberapa perawat bahkan sudah kenal dengan Eunha. Terkadang ia iri pada keluarga yang bisa bersama setiap harinya, Eunha tidak pernah merasakannya. Ibunya sudah meninggal, hanya mereka bertiga yang tersisa.

Tiba-tiba terdengar suara gesekan roda, Eunha menoleh mendapati seorang remaja laki-laki memakai kursi roda berteriak padanya.

"Hey menyingkir!" Teriak remaja itu, Eunha ingin mengelak tapi terlambat.

Eunha terjatuh dan kotak bekal yang dibawakannya berantakan. Sedangkan remaja tadi, sepertinya ia menabrak dinding rumah sakit.

"Kau baik baik saja?" Eunha menatap tangan yang terulur di depannya, mata mereka bertemu.

Rasa kesal dalam hatinya belum hilang, ia gagal memberi kotak makan siang untuk kakaknya. Hanya karena remaja aneh ini yang balapan menggunakan kursi roda.

"Jungkook, jangan kabur lagi!" Suara itu, Eunha mengenalnya. Suara kakaknya.

Dokter tersebut tampak terkejut dengan kehadiran Eunha, lalu ia menghampiri keduanya.

"Eunha? Kenapa kau ada disini?" Mendengar perkataan kakaknya, Eunha tersenyum miris lalu ia berdiri.

"Aku ingin mengantarkan makan siang, untuk kakak." Ucapnya.

Jungkook tidak mau mencermati keduanya, ia hanya bingung kenapa dokter Hoseok tidak pernah bilang kalau ia punya adik perempuan.

One Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang