II. Ji Eun's Another Story

274 27 9
                                    

Part ini berisi kehidupan Ji Eun setelah kematian Jungkook namun ditulis secara ringkas. Hingga waktu mencapai bertahun-tahun Ji Eun menikah dan melahirkan Jung Eun.

~o0o~

Benar kata orang, rasa sakit itu membekas. Ji Eun akhirnya percaya, setelah ia merasakan sendiri betapa sakitnya kehilangan. Bohong, sangat bohong kalau ia baik-baik saja. Nyatanya ia masih terluka, mengingat semua tentang cinta pertamanya.

Namun semuanya percuma, Jungkook telah pergi untuk selama-lamanya. Ini adalah bulan kelima semenjak ia mendapat kabar duka itu. Tak terbayang bagaimana ia sempat jatuh pada titik terendah hidupnya, merasa bahwa dirinya tidak berharga.

Empat bulan yang lalu, Ji Eun sempat depresi parah. Berkat Yoongi membantunya sembuh, akhirnya kehidupan yang ia inginkan terwujud. Jia sepenuhnya terhapuskan, ia menjadi dirinya sendiri.

Tapi disaat yang bersamaan, ia kehilangan cahayanya. Tidak ada lagi Ji Eun yang ceria. Ia tak lebih dari pantulan sifat Hwang Jia, dirinya yang telah hilang. Yoongi menyerah, tak mampu mengembalikan Ji Eun yang ceria. Kematian Jungkook, benar-benar mengubah pandangan hidup Ji Eun.

Untuk pertama kalinya, Ji Eun merasa mati lebih baik. Ia telah kehilangan dua orang yang ia sayangi dalam hidupnya, ibunya pergi, Jungkook pergi.

Senyuman Jungkook, setiap hal tentangnya masih terasa jelas. Seolah ia belum pergi, Ji Eun semakin terpukul setelah mengetahui kebenaran tentang Jungkook selama ini. Betapa ia menderita karena penyakitnya dan yang paling Ji Eun sesali adalah kenapa ia dulu begitu egois.

Keegoisan yang membawanya pada penyesalan tak berujung. Terasa tidak nyata, semua terasa tidak nyata. Air mata Ji Eun kembali menetes untuk kesekian kalinya. Entah sudah berapa lama ia tenggelam dalam lautan kepedihan ini. Ji Eun tidak mengerti lagi, kenapa sangat susah menerima kenyataan itu.

~o0o~

Seoul memasuki musim semi, angin semilir dedaunan tumbuh segar. Bunga-bunga bermekaran, syal merah melilit di lehernya. Rambut pendeknya sedikit bergoyang terkena angin.

Satu tahun, Ji Eun kembali menjalani hidupnya seperti biasa. Hari ini ia berangkat lebih awal ke tempat kerja, kebetulan hari pertamanya di perusahaan baru sebagai manajer.

Begitu memasuki lingkungan perusahaan banyak yang menyapa Ji Eun atau sekedar tersenyum ramah.

"Selamat pagi, Nona." Sapa salah satu dari karyawan disana, Ji Eun tersenyum membalas sapaan karyawan itu.

Sampai di ruangan nya ia melepas blazer yang menyelimuti tubuhnya sepanjang jalan tadi, lalu menaruh di belakang kursi kerjanya.

Buru-buru ia membuka layar komputer dan tiba-tiba saja ia teringat sebuah file lama yang masih ia simpan. Tangannya tergerak untuk membuka file itu, yang isinya adalah foto-foto dengan Jungkook serta ada sebuah video. Video itu, adalah video rekaman Jungkook bernyanyi. Kala itu Ji Eun meminta Jungkook bernyanyi untuknya dan sampai sekarang ia menyimpan rekaman tersebut.

Sudut bibir Ji Eun terangkat, betapa ia terjebak dalam nostalgia lagi. Memori lama, berputar kembali seolah ingin Ji Eun mengingat segala kenangan menyedihkan delapan tahun lalu.

Air mata Ji Eun tumpah begitu saja, rasa sesak menjalar ke dadanya saat ia mendengar video suara Jungkook bernyanyi. Suaranya sangat indah, Ji Eun menyukainya hingga ia larut dalam buaian masa lalu.

One Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang