Dear diary...
Hai,
Aku Alvina Alvatha.
Disini aku bakal cerita sedikit mengenai kehidupanku yang sebenarnya.
Aku bersekolah di SMA Cakrawala.
Saat ini aku duduk di kelas 11 semester awal.
Aku mempunyai dua sahabat yang selalu setia disampingku ketika suka maupun duka.
Mereka, Sheryl Aprilia si cewek bawel yang pernah ku kenal dan Fidelya Raisa si cewek jutek.Tidak ada yang lebih berharga dari mereka berdua, bahkan kedua orangtuaku tidak pernah memandangku lebih dari seorang anak yang mempunyai prioritas dibawah pekerjaan.
Ada setitik rasa rindu yang menjalar setiap kali mereka pulang. Namun aku bisa apa, tidak ada yang bisa aku lakukan selain menyambut kedatangan mereka dengan baik dan sopan.Bagaimana rasanya ketika hidup dibawah tekanan? Jelas tidaklah mudah. Aku menjadi diriku sendiri. Berusaha mengendalikan beberapa tekanan yang terus menekanku untuk jadi yang terbaik dari yang terbaik. Rasanya sulit, setiap kali aku melihat bagaimana kehidupan teman-temanku yang tampak normal pada layaknya kehidupan yang sebenarnya. Aku tidak iri, namun ada rasa yang selalu tidak nyaman ketika melihat mereka tampak bersama. Aku tidak bisa seperti mereka, dan itu tidak akan pernah bisa sama.
Aku hanya ingin satu hal. Dimana hari itu akan menjadi hari yang paling istimewa yang pernah aku lewati. Aku hanya ingin Ayah dan Bunda memandangku ada. Jadikan aku prioritas utama bukan salah satu jadi prioritas. Aku mengerti mereka sibuk, tapi apa harus setiap kali pulang tidak pernah memandangku sebagai putri mereka? Aku ingin menjadi seorang gadis yang normal, bukan seorang gadis yang hidup dibawah berbagai macam tekanan yang hampir membuatku gila.
Hanya satu saja. Aku ingin mereka sadar, ada aku yang selalu menunggu kepulangannya, ketika mereka lelah ada aku yang selalu jadi bahan sandaran. Bukan sebagai patung miniatur yang berdiri terlewati begitu saja.
Aku lelah seperti ini.
Aku ingin seperti mereka.
Iya seperti mereka yang bisa berlibur bersama keluarga dengan bahagia.
Atau ketika penerimaan raport ada Bunda yang mengambilkan buku nilai itu. Bukan orang lain, yang bahkan senyumnya menjadi alasanku untuk tetap berjuang melawan sulitnya tekanan.Dunia ini sulit untuk ditebak. Bahkan aku saja kadang sulit menebak pribadiku sendiri. Ketika aku sakit disitulah awal kesedihan selalu aku rasakan. Sebuah kabar yang selalu aku kirimkan kepada Bunda yang hanya di balas "Kok bisa? Kamu baik-baik aja kan sayang?" tidak sesuai ekspektasi membuat aku makin down ketika mengingat pekerjaan menjadi prioritas paling atas. Bahkan ketika putrinya sedang sakit.
Aku terkekeh pelan. Ini miris.
Aku tidak pernah minta di lahirkan menjadi seorang gadis yang mempunyai harta melimpah namun kasih sayang yang miskin.
Kalo aku boleh bernegosiasi aku pasti minta hidup di keluarga yang sederhana namun berkecukupan kasih sayang dari orangtua.Tidak ada yang lebih indah dari sebuah kebersamaan.
Aku rindu mereka.
Bunda.
Ayah.
Dan kakakku.
Semoga kalian baik-baik saja ya.
Aku baik-baik disini.
I Miss You...Semoga tulisan tinta diatas kertas putih ini mampu mengurangi rasa rinduku padanya. See you again...
Good bye...Tertanda :
Alvina Alvatha.
Si gadis Bunda yang merindukan segalanya.Alvina tersenyum tak kala tulisan sederhana yang ia buat telah selesai. Sekali lagi, Alvina meraba tulisannya di atas kertas putih sebelum buku diary itu tertutup dengan sempurna. Alvina simpan di sebuah laci meja riasnya, kemudian menatap ke arah jendela dengan tatapan kosong.
---------------------
Hai gais gimana kabar kalian?
Semoga baik-baik saja ya...
Masih kuat menjalani hidup yang penuh rintangan ini?
Aku harap kalian kuat. Jangan nyerah yah...
Di sini aku mau ngasih kabar baik buat kalian hehe,,,
Beberapa hari bahkan bulan ke depan aku bakal nemenin kalian di cerita PRESSURE ini...
Semoga kalian suka ya:)
Aku tunggu kritik, saran, dan dukungan kalian.
Ini cerita kolaborasi aku dengan temanku.
Perkenalkan dia namanya Nyla... Masih muda jelas, cantik lagi wkwk.
Jangan lupa follow WP dan IG kita berdua :
rizkifitriantii
adindanyla03See you... And thanks...

KAMU SEDANG MEMBACA
Pressure
Teen Fiction'Ketika angan-angan menjadi sebuah harapan' --- Sebuah tekanan menjadi satu alasan bagaimana sebuah pribadi seseorang terbentuk. Alvina Alvatha, si gadis cantik dan kalem hidup di dalam lingkaran keluarga yang menurutnya menekan jiwa. Alvina yang se...