10. Perasaan aneh

1.4K 96 2
                                    

Suatu saat kita pasti akan merindukan seseorang yang sekarang kita anggap tidak penting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suatu saat kita pasti akan merindukan seseorang yang sekarang kita anggap tidak penting.

~ PRESSURE ~

Bel istirahat kedua baru saja berbunyi Alvina dan ke dua sahabatnya hendak pergi ke kantin karena istirahat pertama Alvina memilih pergi ke perpustakaan.

"Mau pesen apa?" Tanya Sheryl.

"Kayak biasa."

"Gua samain kaya Vina aja." ujar Fidelya.

"Oke, bentar. Jangan gibah dulu sebelum gua dateng." ujar Sheryl. Secepat kilat gadis itu pergi menuju stand makanan.

Beberapa menit kemudian Sheryl datang dengan membawa pesanan yang mereka pesan tadi.

"Kenapa sih Vin dari tadi ngelamun terus?" Tanya Sheryl setelah sampai di bangku yang mereka tempati.

"Gapapa." jawab Alvina sekenanya.

"Nanti pulang sekolah main yuk, udah lama gak main." ajak Sheryl.

"Ayo aja." ujar Fidelya.

"Gua lagi di rumah Mama." ujar Alvina.

"Tumben, nginep?" Tanya Fidelya. Yang di jawab gelengan kepala oleh Alvina.

"Gua kayak nya bakal tinggal di sana." ujar Alvina serius.

"Why?" Tanya Sheryl.

"Want to feel happiness with family." jawab Alvina.

Fidelya dan Sheryl menatap Alvina iba. Mereka tahu Alvina tidak sekuat apa yang orang lain liat. Gadis itu hanya memakai topeng agar terlihat baik-baik saja.

"Jangan natap gua kayak gitu. Gua gak suka di kasihanin." ujar Alvina.

"Eh gimana jadi kan mainnya?" Tanya Sheryl mengalihkan pembicaraan.

"Di rumah Mama gua aja ya." ajak Alvina.

"Gua sih seterah aja." ujar Fidelya.

"Terserah Fidel." cibir Sheryl. "Ya udah, asal ada makanan nya aja gua mah ayo
" lanjut Sheryl lalu terkekeh.

"Makan mulu otak lo katanya mau diet." sinis Fidelya.

"Diet nya nanti nanti aja. Gua gendut juga Raden tetep cinta." ujar Sheryl genit membuat Alvina bergidik ngeri.

"Mimpi apa gua punya temen kayak lo." ujar Alvina.

•••

Bel pulang sudah berbunyi baik siswa maupun siswi berjalan keluar kelas untuk pulang menuju rumah nya masing-masing. Lain hal nya dengan ketiga gadis cantik yang lebih milih menunggu sekolah sepi agar tidak desak desakan.

"Vin." panggil Sheryl yang hanya di jawab dengan deheman.

"Vin nengok sini dulu." kesal Sheryl.

PressureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang