12. Berubah lagi

1.2K 95 2
                                    

Yang gue mau itu lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang gue mau itu lo. Bukan dia ataupun yang lainnya.

~ PRESSURE ~

"Kalian tau?! Ihhh gue sebel banget sama Raden. Hua..." maki Sheryl. Memukul meja beberapa kali untuk melampiaskan kekesalannya pada cowok cuek yang kemarin dia temui.

"Emang kenapa?" tanya Fidelya.

Sementara itu Alvina menyimak sedari tadi. Mendengarkan segala keluh kekesalan Sheryl pada cowok yang bernama Raden. Yang Alvina ketahui dari Sheryl anak SMA Rajawali.

"Tanpa lo sadari gue juga sama lo."

Sheryl refleks menoleh. Dia menatap Raden yang saat itu tengah menatapnya juga dengan kedua alis terangkat.

"Bukan gue yang ngomong. Noh." Raden menunjuk dua orang di rak sebelah yang sedang berhadapan.

Detik itu juga rasanya Sheryl ingin tenggelam ke dasar laut. Malunya bukan main. Padahal dia sudah geer lebih dulu. Ternyata bukan suara dari Raden. Sheryl meringis pelan sementara Raden menggelengkan kepalanya sembari menahan senyum yang berkedut. Saat itu lah Sheryl merasakan apa yang di namakan malu setengah mati.

"SUMPAH GUE MALU BANGET!!! AAA!!!" Sheryl menutup wajahnya malu. Tidak berani menatap kedua sahabatnya yang tengah menertawakan dirinya saat ini.

Fidelya tertawa terpingkal-pingkal. Kenapa rasanya puas sekali melihat Sheryl malu setengah mati.

Alvina menghentikan tawanya. "Makanya jangan geer dulu. Malu kan jadinya."

"Bodo nggak denger tawa kalian!" ujar Sheryl yang semakin membuat kedua sahabatnya tertawa. Sheryl menelungkupkan wajahnya di atas meja dengan beralasan tas sementara tangannya menutup telinga.

"Aduh malunya." ujar Fidelya. Memainkan rambut Sheryl yang saat ini di kuncir menjadi satu.

Untungnya keadaan kelas tengah sepi saat ini karena jam istirahat sedang berlangsung. Hanya ada Alvina, Sheryl dan Fidelya yang lebih memilih berdiam di dalam kelas.

"Fidel!" Sheryl menatap Fidelya garang. Mendengus pelan membuat Fidelya terkekeh kecil lantas melepaskan tangannya dari rambut Sheryl.

"Nggak ngechat Raden lagi?" tanya Alvina. Dia paham betul setiap istirahat Sheryl akan selalu mengirimkan pesan singkat untuk Raden. Namun sayangnya sampai saat ini Raden belum menoleh ke arah sahabatnya itu.

"Terus gue harus nanggung malu gitu?" sinis Sheryl.

"Bukannya urat malu lo udah putus?"

PressureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang