5. Unknown

1.8K 134 10
                                    

Selamat siang!
Selamat membaca kisah Alvina dan Erlangga. Enjoy guys!
Jangan lupa vote dan komen!

Story collaborasi rizkifitriantii dan adindanyla03

cara setiap orang mencintai berbeda-beda,  ada yang terang-terangan memberitahu pasangannya bahwa dia mencintainya atau dengan hanya memberikan perhatian manis, tapi nyatanya, jika tidak di ucapkan dengan kata-kata tetap saja berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cara setiap orang mencintai berbeda-beda, ada yang terang-terangan memberitahu pasangannya bahwa dia mencintainya atau dengan hanya memberikan perhatian manis, tapi nyatanya, jika tidak di ucapkan dengan kata-kata tetap saja berbeda.

~ PRESSURE ~

Alvina membuka pintu balkon kamar. Semilir angin langsung menerpa wajah gadis itu. Langkah kakinya bergerak mendekati pagar pembatas. Wajahnya mengadah, melihat langit yang tampak terang bertabur bintang.

Namun deringan ponsel ditangannya membuat Alvina harus rela mengalihkan pandangannya. Dahi gadis itu mengerut dalam, melihat nomor tidak di ketahui terpampang jelas di layar ponselnya.

"Halo." Alvina menempelkan ponselnya di telinga.

Suara di seberang sana tampak ramai membuat Alvina makin terhenyak pelan. Gadis itu melihat ponselnya sekali lagi. Lalu menyentuh tombol loud-speker.

"Salah sambung kali ya." Alvina bergumam pelan.

"Alvina?" suara dari ponselnya terdengar. Namun kali ini suasananya tampak sepi di sana, tidak ada suara ramai yang saling bersahutan seperti tadi.

"Ya," jawab Alvina ragu. "Ini siapa?"

Orang di sebrang sana terkekeh pelan membuat Alvina bingung. "Calon pacar lo."

Wajah Alvina berubah datar. Salah sambung, pikir gadis itu. Tetapi saat Alvina akan memutuskan panggilan suara orang itu kembali terdengar.

"Ini gue, Erlangga."

Kedua mata Alvina sontak membola. Seakan tidak percaya Alvina menggeleng pelan. "Ha?"

"Selain lo cantik budeg juga ternyata."

"Heh jangan sembarangan! Dapet nomor gue darimana?" tanya Alvina. Seingatnya dia tidak pernah memberikan nomor ponselnya pada cowok itu.

"Kepo lo kaya dora." kata Erlangga lalu tertawa.

Alvina berdecak pelan. Memutar bola matanya malas. "Kalo nggak penting. Gue tutup!"

PressureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang