13. Palsu

1.1K 91 0
                                    

Semua orang mengharapkan kebahagiaan yang hakiki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang mengharapkan kebahagiaan yang hakiki. Termasuk aku.

~ PRESSURE ~

Alvina dan kedua sahabatnya sedang berada di salah satu cafe terkenal di daerah Jakarta. Saat pulang sekolah tadi Sheryl mengajak mereka untuk kesini dengan alasan bosan di rumah sendirian.

"Ngapain sih kita ke sini?" kesal Fidelya.

"Nongki nongki cantik. Kali aja ada cogan nyantol." ujar Sheryl.

"Ck. Gimana mau dapetin Raden kalo kerjaan nya genit sana sini." sinis Alvina.

"Biarin aja lah Vin percuma juga di bilangin." ujar Fidelya.

"Fidel kok gitu sih sama Sheryl." ujar Sheryl dramatis. Fidelya hanya memutar bola matanya malas.

"Tengkar tross," ujar Alvina melihat kelakuan sahabat nya.

Dering telepon dari handphone Alvina membuat Sheryl dan Fidelya menatap penasaran siapa yang menelpon gadis tersebut.

"Hallo." Ujar seseorang di sebrang sana.

"Lo dimana? Gue nunggu di depan gerbang tapi lo ga muncul-muncul."

Seseorang yang menelpon Alvina adalah Abangnya, Raka. Alvina lupa memberi tahu kalau dia akan bermain dulu dengan Sheryl dan Fidelya. Alvina terkekeh membayangkan Raka yang pasti sudah menunggunya lama.

"Abang pulang aja Vina lupa kabarin kalau Vina main dulu sama Fidelya sama Sheryl."

"Kenapa nggak daritadi? Tau gitu mending gue tidur."

Alvina hanya terkekeh membayangkan wajah kesel Raka pasti sangat jelek.

"Iya iya maaf. Ya udah tidur aja nanti Vina pulang bareng Fidel, dia bawa mobil kok. Selamat tidur Abang." ujar Alvina sembari terkekeh kecil.

•••

Seorang gadis menuruni mobil sahabatnya sehabis pulang dari cafe. Setelah melihat mobil Fidelya yang sudah melesat pergi Alvina berjalan memasuki Rumah yang beberapa hari ini dia tinggali.

Senyum yang sedari tadi Alvina pancaran seketika sirna ketika melihat dua orang yang selama ini ia rindukan, seseorang yang seharusnya selalu ada untuk nya. Zelin dan Ardi. Ayah dan bunda dari Alvina. Seseorang yang selalu Alvina rindukan setiap saat. Tanpa terasa setetes cairan bening jatuh dari pelupuk mata Alvina. 

PressureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang