• 16 •

13.6K 1.5K 103
                                        

Dunia ini terkadang sulit untuk di mengerti. Manusia bisa datang dan pergi silih berganti.

Tidak atau yang tau sampai dimana mereka akan tetap bernafas dan menatap dunia.

Semua sudah ditakdirkan, Agam tau itu. Tapi, yang Agam tidak megerti, kenapa rasanya ia selalu diberikan kesedihan.

Seolah tidak ada celah untuk bahagia barang sebentar saja.

Dari kemarin Agam menunggu Ayah untuk pulang. Meskipun perlakuan Ayah tidak baik padanya, Agam tetap menyayangi Ayah.

Apapun keadaannya, Agam tetap menganggap Ayah sekali pun Ayah tidak pernah menganggapnya ada.

Agam ingat bagaimana semuanya bermula. Hari-harinya seolah direnggut paksa oleh takdir.

Bermula tawa dan senyum keluarganya digantikan dengan tangisan dan kebencian Alex karena kecelakaan itu.

Saat terbangun Agam smsudah harus menerima bahwa satu kakinya tidak sempurna lagi. Berbagai ejekan datang dari beberapa orang karena dirinya cacat. Agam kecil hanya mampu menunduk dan diam tanpa membalas.

Lalu hari dimana Alex memilih pergi bersama keluarga angkatnya tanpa mengajak Agam atau bahkan tanpa peduli bagaimana perasaan Agam sebagai adiknya.

Beberapa tahun setelahnya Agam berakhir disini. Bersama orang tua angkatnya. Meskipun mendapat perlakuan tidak baik. Agam tetap menyayangi keduanya.

Walau harus bekerja demi sesuap nasi, Agam tetap berusaha sabar. Namun, Ibu tak lama meninggal. Membuat Ayah semakin semena-mena pada Agam.

Memaksa Agam bekerja dan uang hasil kerjanya di pakai berjudi oleh Ayah.

Semua itu Agam terima walau harus susah payah bekerja dengan kondisinya sendiri yang tidak sempurna. Agam tak masalah. Asal suatu saat Ayah bisa melihat kerja keras Agam.

Agam berharap Ayah atau kakak bisa menerimanya dengan tulus.

Tapi, yang terjadi justru berbeda. Ayah bahkan tidak pulang berhari-hari. Dan sekalinya pulang sudah tidak bernyawa lagi.

Agam awalnya menolak keras saat menerima fakta bahwa Ayah telah tiada karena tertabrak mobil saat Ayah dalam kondisi mabuk.

Alex dengan sabar menjelaskan semuanya. Tentu bukan Alex yang menabrak Ayah Agam.

Tapi, Alex lah yang membawa Ayah Agam kerumah sakit.

Flashback

Alex dengan santai mengemudikan mobilnya membelah jalanan yang terlihat lengang.

Adiknya meminta dibelikan beberapa biskuit. Alex yang memang ingin membeli cemilan di minimarket pun tentu tidak merasa keberatan.

Beberapa biskuit beragam rasa sudah dibelinya dan sekarang Alex dalam perjalanan pulang kerumah.

Namun, saat melewati persimpangan, Alex mengerutkan dahinya saat melihat keadaan yang begitu ramai.

Alex lantas keluar dari mobil karena penasaran apa yang terjadi didepan.

"Didepan kok rame banget pak? Ada apa ya Pak?" tanya Alex pada salah satu pengendara motor didepan mobilnya.

"Ada korban kecelakaan katanya tapi saya juga gak tau pastinya" jawab Bapak itu yang membuat Alex melangkah membelah kerumunan.

Mata Alex membulat saat melihat paras wajah itu. Alex tentu sagat ingat bagaimana rupa wajah Ayah angkat dari Agam.

Dan yang membuat kesal, orang-orang hanya mampu menonton tanpa berniat menolong. Padahal jelas sekali bahwa Bapak itu butuh pertolongan.

AGAM (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang