10. Kepala Setan

80 15 0
                                    

"Nj*r gue merinding nih, mana udah mau malam," Megan mengosok-gosok lengannya.

"Lo kalau mau balik gue turunin disini," Jessie mengendari mobil hitamnya.

"Bang*at lo Jes," umpat Megan. "Lo kira gue berani apa turun disini," sambungnya.

"Ya makannya jangan ngomong terus," Jessie.

Mereka akan mendatangi rumah Jason di jalan Heart of Ghost Nomor 01 untuk memastikan bahwa Jason bukan orang aneh. Jessie sedikit merasa takut juga sebenarnya, bagaimana bisa Jason yang sekarang menjadi pacarnya mengatakan bawah hal-hal mistis di kompleks Heart of Ghost hanya gosip.

Semakin dalam memasuki kompleks itu suasana semakin sepi dan gelap. Penerangan di jalanan hanya redup-redup, pohon-pohon disekitarnya mati kekeringan.

"Jes, itu apaan sih putih-putih itu?" tanya Megan menatap sesuatu dari dalam mobil.

"Mana?" Jessie.

"Itu lho, kok gue merinding ya. Apa jangan-jangan itu penunggu disini. Kalau gini mending tadi gue gak ikut," kata gadis manja itu dengan style sweeter merah muda dipadukan rok hitam diatas lutut dan sneakers putih pink yang menambah kesan imutnya.

"Itu spanduk bambank," ucap Jessie memutar bola matanya.

"Ah yang bener Jes?" Megan menoleh untuk menatap gadis disampingnya yang sedang menyetir dengan style t-shirt abu-abu yang bertuliskan it's simple dibagian depannya, dipadukan dengan ripped jeans andalan Jessie. Rambut Jessie yang di kucir kuda dan sneakers putih menambah kesan simpelnya.

Tak lama kemudian mobil berhenti di rumah klasik yang menjadi tujuan utama mereka.

"Wagelaseh, gue kira rumahnya beneran klasik lumutan gitu. Eh ternyata mewah banget gila, kalau gini Megan juga mau dong jadi pacar Jason," ucap Megan menatap rumah bertingkat didepannya. Penerang di rumah itu cukup terang namun suasananya membuat orang merinding. Hanya ada satu rumah didepan rumah klasik itu.

"Lo mau gue tipuk!" Jessie. "Gih turun," sambungnya.

Mereka berjalan menuju rumah itu. Angin yang berhembus membuat mereka kedinginan. Bunyi burung yang bertengger di atas pohon terdengar begitu mengerikan.

Huuupsss
Bunyi yang membuat dua cewek itu merinding. Menengok ke belakang hanya melihat pohon yang berjejer rapi.

"Lo apaan sih Jes, narik rambut gue segala," Megan.

"Perasaan tangan gue anteng dari tadi," jawab Jessie jujur.

"Jan boong,"

"Gue gak bohong," Jessie melenggang berjalan duluan. Meninggalkan Megan dibelakang. Megan terpatung disana, menengok kebelakang, DEG SIIR, jantungnya memompa begitu cepat. Kepala seorang wanita berambut panjang dengan darah menetes-netes dari mata, hidung, dan mulut wanita itu. Itu hanya kepala yang melayang-layang di udara.

"Kep-kep-pa-pala, sed-sedan eh set-senvak as astagfirullah set-set-tan, SETAANNN," Megan berlari begitu kencang. Menabrak Jessie sehingga dua orang itu langsung jatuh ke tanah.

"MEGAN! Lo mau bikin gue sakit?"Jessie yang ditindih oleh Megan.

"Itu itu ada kepala setan Jes," Megan berusaha berdiri.

"Mana gak ada, halu lo," Jessie menepuk-nepuk bajunya yang kotor. Ia melihat ke segala arah namun juga tetap tidak ada kepala setan.

TES TES TES

"Anj*r kuncir kuntil, darah siapa ini!" pekik Jessie mengusap hidungnya yang terkena tetesan darah.

"Jes itu-itu at-at-atasmu," ucap Megan terbata-bata.

"HUWAAA," Teriak Jessie lari balik.

"JESSIEEEE, JAN TINGGALIN MEGAN," Megan berlari mengikuti Jessie.

FIND A GHOST BOYFRIEND [COMPLETE ✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang