25. Mbah Dukun?

76 10 0
                                    


Garbien menghilang dengan cepat dari tempat itu. Ia sudah berusaha keras agar Jason kembali menjadi miliknya, tapi itu semua sia-sia. Selalu saja Jason tepat waktu untuk menyelamatkan Jessie.

Garbien mencintai Jason hingga separuh nafasnya, ia rela mati demi Jason. Saat itu memang dia memiliki banyak pacar. Tapi ia hanya menginginkan Jason. Ia berteman dengan Jason sejak masih kecil dan menyukai Jason sejak masih kecil pula. Namun mati-matian ia menyembunyikan pikirannya agar Jason tidak melihatnya.

"Garbien awas jangan kesitu, nanti kamu jatuh," teriak Jason yang berumur 10 tahun saat melihat Garbien duduk diatas pagar rumah Jason.

"Nggak kok Jas," balas Garbien.

"Nanti kalau kamu jatuh aku nggak mau nolongin," Jason berjalan untuk masuk ke rumahnya.

"Tapi Jas..... Aaaa," gadis dengan bibir seksi yang sudah terlihat walaupun masih kecil jatuh dari pagar. Dengan gerakan cepat Jason menolong gadis itu. Seulas senyuman kemenangan terukir dibibir seksi Garbien.

"Katanya gak mau nolongin aku?" Garbien.

"Lain kali jangan manjat di pagar. Aku nggak suka lihatnya," Jason kembali berjalan menuju rumah.

"Siaaap Jasayang," ucap Garbien yang berjalan mengikuti Jason. Jason tidak menanggapinya, namun seulas senyum tipis terukir dibibirnya.

Bayang-bayang itu selalu terlintas dipikiran Garbien. Kenapa sekarang berbeda? Dulu Jason selalu peduli dengannya, namun sekarang tidak. Yang tersisa hanyalah kebencian di mata Jason.

Jessie, cewek itulah yang menghacurkan semuanya. Lihat apa yang bisa ia lakukan untuk gadis itu besok.

.....

"Jadi itu sebabnya? Lo yang sabar ya Jes," ucap Megan merangkul Jessie. Menyalurkan kehangatan pada gadis berbola mata honey itu. Jessie telah menceritakan segalanya tanpa menutupi sesuatu. Bahkan buku kuno Necklace Of Ghost di baca oleh Megan.

"Jadi mantan pacar Jason yang sering ganggu lo, gue bakalan balas dendam sama dia, liat aja apa yang bisa gue lakuin ke dia," Megan.

"Emang lo bisa apa Meg? Dia punya kekuatan super," Jessie tak terlalu berharap dengan Megan.

"Gue bisa ke mbah dukun," Megan dengan senyumannya.

"Gue nggak terlalu percaya sama mbah dukun," Jessie mengambil minumnya di nakas.

"Kenapa enggak? Besok sore lo harus ikut sama gue ke mbah dukun,"

"Emang lo tau rumah mbah dukun?"

"Ucup bersama kita," Megan. Ucup adalah teman sekelas Megan yang paling tahu-menahu dengan hal-hal mistis seperti itu. Bahkan ada yang pernah bilang bahwa Ucup pernah menggunakan semar mesem untuk Megan. Namun nyatanya tidak berhasil. Megan tetaplah Megan yang selalu meleleh ketika melihat Alex.

"Lo istirahat aja Jes, gue ambilin makanan buat elo," sambung Megan keluar dari kamar Jessie.

Megan menuruni anak tangga dengan santainya. Ia telah menganggap rumah Jessie menjadi rumah ke duanya. Dari tadi ia datang kesitu ia tidak melihat Alex ada di rumah. Mungkin cowok itu sedang berada di luar.

"Alex," ucap Megan ketika melihat Alex berada di dapur dengan pakaian santai. Alex menengokkan kepalanya ketika mendengar ucapan Megan.

"Apa?" tanya Alex menaikkan alisnya.

"Lo gante- eh makanannya dimana?" Megan hampir saja keceplosan.

"Gue ganteng? Gue udah tau kok. Makanannya diatas meja," jawab Alex.

"Ooh oke," Megan. Setelah mengambil makanan itu Megan segera berbalik untuk menuju kamar Jessie.

"Cewek cempreng tunggu," Alex sedikit berteriak. Megan berbalik menampilkan deretan gigi putihnya. Bagaimana bisa Alex memanggilnya cewek cempreng?

"Lo bisa kan jaga Jessie baik-baik selagi nggak ada gue?" Alex.

"Ooh okay,"

"Btw, lo cantik kalau pake baju itu. Tapi lebih cantikan Jessie," Alex melenggang pergi mendahului Megan yang masih terpatung.

FIND A GHOST BOYFRIEND [COMPLETE ✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang