26. Kecewa Because Jason

75 10 0
                                    


Sore ini Jessie, Megan, dan Ucup pergi ke rumah mbah dukun. Ucup lah yang menyetir mobil.

"Cup lo yakin rumah mbah dukun sejauh ini?" Megan bertanya karena merasa dari tadi tidak sampai-sampai padahal sudah lama diperjalanan. Bahkan sekarang sudah mendekati jam 10 malam. Tadi mereka mampir untuk makan dulu, membeli bahan bakar juga.

"Yaiyalah, kalau lo nggak percaya turun aja," ucap Ucup.

"Gila lo Cup, gue nggak berani tau," Megan melepar kulit kacang ke arah kepala Ucup.

"Sakit Meg," Ucup.

"Ucup lo mau dengerin lagu favorit Megan gak?" ucap Megan dengan gaya manjanya.

"Wah Megan mau kasih tau lagu favorit?" tanya Ucup semangat. Ia sudah menyukai Megan sejak pertama kali mos. Itu ia ungkapan secara terang-terangan, namun Megan menolaknya.

"Iya beneran, nih Ucup dengerin yak," ucap Megan sambil memasangkan headset ke kedua telinga Ucup. Ucup memberikan acungan jempol kepada Megan menandakan bahwa ia juga suka lagu itu.

"Jes, terus kalungnya lo simpen kan?" tanya Megan menatap Jessie yang duduk disampingnya.

"Iya, gue bingung mau gue apain tuh kalung. Gue nggak mau jadi ghost lemah," ucap Jessie lesu.

"Gue dukung apapun pilihan lo Jes," ucap Megan.

.....

"Jadi Mbah saya kesini mau minta bantuan, temen saya ini sering diganggu sama hantu. Mbah bisakan musnahin hantunya?" ucap Ucup ketika sudah sampai di rumah mbah dukun.

"Mana orang yang sering diganggu?" mbah dukun dengan pakaian serba hitam.

"Ini mbah," Megan menunjuk Jessie.

"Api, bumi, bulan, bersatu menjadi angan-angan yang tak pernah hilang tanpa kasih sayang hilanglah kau," teriak dukun itu sambil menyaburi Jessie dengan beraneka ragam bunga.

"Air nya belum kesebut Mbah," Megan yang merasa bahwa mbah dukun didepannya aneh.

"Air kolam, air laut, air sungai, air danau, air hangat bersatu menjadi satu," mbah dukun menyiram Jessie dengan sekendi air berbau wangi.

"Awas aja ya lo Meg kalau gak berhasil. Gue kok ngerasa aneh," ucap Jessie lirih namun masih bisa  didengar oleh Megan.

"Darah sapi, darah ayam, darah kambing bersatu menjadi amis yang tak terkendali," lagi-lagi mbah dukun menyiram Jessie menggunakan air berwarna merah. Namun itu bukan darah 'sirup' batin Jessie.

"Udah selesai mbah?" tanya Megan ketika melihat mbah dukun sudah tidak komat-kamit.

"Sudah," mbah dukun.

"Terus hantunya udah mati kan mbah?" kali ini Ucup yang bertanya.

"Sudah,"

"Tapi mbah itu itu hantu hantunya masih ada," kata Megan terbata-bata ketika melihat sosok dibelakang mbah dukun.

"Sudah musnah Nak,"

"Itu-itu masih ad-ada mbah," Ucup.

"Sudah hilang. Mana mungkin hantu tidak takut saya? Semua hantu tunduk pada saya," mbah dukun percaya diri.

"Ooh siapa yang bilang hantu tunduk sama lo?!"Garbien yang berwujud hantu mendekati dukun tua itu.

"Ku ku ku kuntil anak!" pekik mbah dukun lari dari sana dengan terbirit-birit.

"Hahaha jadi ini yang kalian lakukan? Gak mempan. Jessie lo harusnya kemarin udah mati ditangan gue, tapi karena gagal jadi sekarang waktunya," Garbien dengan pakaian serba putih dengan daraj mendekati Jessie.

Megan dan Ucup hanya merinding di tempat.

"Ter ter ternyata mantan pacar Jason jelek ya Jes," bisik Megan namun masih bisa didengar oleh semua orang disana.

"Apa lo bilang?! Lo mau mati juga?!" Garbien yang kini mulai mendekati Megan.

"Eng-enggak," Megan. Garbien mencoba untuk mencekik Megan. Namun buru-buru Jessie mulai mengarahkan pisau ke Garbien yang ia temukan di atas meja. Satu cm lagi pisau dapat menyentuh Garbien hingga menembus jantungnya. Tapi tiba-tiba pisau itu tergeletak di lantai. Jessie menatap ke samping.

"Jason," Ucup.

"Jason ternyata lo datang juga. Gue tau lo nggak mau kehilangan gue kan? Lo masih cinta sama gue kan?" Garbien, bergantian ia menatap pisau yang tergeletak di lantai dan Jason.

"Lo salah besar, gua nggak ada perasaan sama lo sedikitpun," ucap Jason dingin.

"Terus apa maksudnya ini? Sekarang jam 12 malam, kenapa lo nggak nusuk gue kalau lo nggak suka sama gue," Garbien kini merubah bentuknya menjadi seorang wanita cantik.

"Wah gila, seksi," ucap Ucup tanpa sadar mengucek matanya.

"Gua tadi cuma nggak mau lo mati sia-sia. Sebaliknya lo pergi dari sini," Jason. Benar saja setelah itu Garbien menghilang dari sana.

"Megan, Ucup ayo kita pulang," ucap Jessie berjalan keluar. Megan dan Ucup mengikuti dibelakangnya.

"Jes, gua mau ngomong sama lo," Jason mencekal pergelangan tangan Jessie.

"Ngomong apa hah?! Udah nggak ada yang bisa dijelasin," Jessie. Ia sakit hati karena Jason mencoba untuk menyelamatkan Garbien. Padahal mungkin pisau tidak memiliki efek untuk ghost.

"Tadi gua nggak bermaksud untuk nyelamatin-"

"Gak bermaksud nyelamatin Garbien? Terus maksud lo nglempar pisau kenapa? Gue kecewa sama lo Jas. Jujur gue nggak bermaksud ngelukain Garbien, gue tau ghost gak bakalan mati semudah itu cuma karena pisau. Lo bilang udah nggak ada rasa sama Garbien, tapi apa?!" Jessie melepaskan cekalan Jason ditangannya. Ia buru-buru pergi dari sana. Air bening membasahi pipinya.

"Gua ada alasan tersendiri Jes," Jason menghelan nafas.


FIND A GHOST BOYFRIEND [COMPLETE ✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang