Kebodohan Indigo

57 14 0
                                    

Alarik yang melihat Tania sudah bersiap siap menghajar arka langsung memperingati arka "ka belakang lu ka!"

Saat tania ingin menghajar arka, arka menunduk.

Bughhhh

Tania mendaratkan pukulannya di wajah alarik yang malang, alarik mimisan dan langsung ambruk.

"Enjoy rik?" ujar arka.

"Kepalamu!!"

Arka pergi duduk di bangku dekat penginapan dan berkata "tan obatin tuhh jodoh, dan saran gw KDRT itu ngga baik".

"Aduhh maaf ya rik, sakit ngga?"

"Sakit disini ta" ujar alarik memegang hidungnya.

"Maaf ya maaf" ujar tania mengelus mengelus hidung alarik.

"Iyaa gapapa tapi sakit banget lho, elus elus lagi dong"

Merasakan alarik modus Reflex tania memukul hidung alarik lagi.

Bughhhh

"Awwwww"

Arka hanya menonton kejadian yang seru itu sambil makan, dan setelah selesai makan arka berjalan ke arah adel dan memberikannya makan.

"Ganti baju dulu baru makan, percuma kalau nunggu orang kasmaran selesai ribut lama" ujar arka masuk ke dalam penginapan.

"Iiiya kak"

• • •

Mereka berempat kini berada di danau, tania sedang mengobati mimisan alarik, adel sedang menjelaskan kenapa dia jatuh, dan arka sedang tidur.

"Kita harus bantu warga disini" ujar alarik.

"Ngga makasih gw ngga ikut ikutan" ketus arka.

"Hayolah ikut kaa" ujar alarik.

"Iya ka arka ikut" ujar tania.

"Kasian lahh warga sini ka" ujar tania.

"Ngga makasih ngga minat, gw nanti malem pengen beli makanan buat camp"

"Hayolah" ujar alarik dengan muka memelasnya.

"Repot, nanti gw nyusul aja" ketus arka.

"Lu emang tau kita mau kemana?" ujar tania menyindir.

"Di antara kalian bertiga, gw lebih genius disini. Kalian bakalan ke ujung danau di sana ada perempuan yang pake syal di lehernya" ujar arka.

Tania, adel, dan alarik bergeming keheranan dengan arka lalu kompak bertanya "terus?"

"Menurut mitos kuyang itu setengah hantu setengah manusia, saat jadi kuyang dia bakalan memisahkan kepala dari badannya"

"Terus??"

"Di leher kuyang kayak ada bekas jahitan atau apalah gitu"

"Terus??"

"Perempuan yang rumahnya di ujung danau ini dia pake syal di lehernya" ketus arka emosi.

"Owhhh gitu" ujar mereka bertiga.

Knapa gw terjebak sama trio idiot ini, padahal ngajak alarik aja repot nya udah minta ampun batin arka.

"Kok lu bisa tau sihh ka?" ujar alarik heran.

"Anggap aja gw lebih spesial dari 3 indigo di hadapan gw, dan gw tadi liatnya pake teropong"

"Hahh 3!? maksudnya tania sama adel?" ujar alarik terkejut.

"Kok lu tau sihh?" ujar tania terkejut.

"Udah di bilang gw lebih genius dari kalian, udah sekarang kita pulang" ujar arka pergi duluan.

Mereka bertiga hanya mengekori arka dari belakang dengan rasa heran.

"Kalian bertiga nanti malem bawa, sapu, teropong, bensin, pemantik api dan senter biar ngga kerepotan" ujar arka.

"Sapu apa? Teropong buat apa? Bensin buat apa? Pemantik api buat apa?" ujar alarik.

"Kuyang takut sama peralatan rumah tangga contohnya sapu, teropong buat liat dia pergi kemana, bensin sama pemantik buat bakar badannya. Kalau badannya ilang dia ikutan ilang, ngerti ?"

"Oke oke siap"

Saat mereka sudah berada di desa, ada bendera kuning di rumah pak yuda si supir taksi. Alarik menghampiri salah satu warga dan bertanya.

"Pak di rumah pak yuda siapa yang meninggal?"

"Istrinya pak yuda bunuh diri karena depresi dan stress kehilangan anaknya"

Setelah mendengar hal itu mereka berempat langsung pergi ke penginapan dan bersiap siap.

• • •

Hari sudah semakin sore mereka sudah siap untuk berangkat. Adel, tania, dan alarik yang siap menuju danau dan arka yang siap berbelanja di kota.

"Haiiii guyss kembali lagi bersama gw alarik, kita masih sama the twin's tapi kali ini kita bakalan bikin konten horror bareng mereka."

"Hai hai hai tata lover" ujar tania.

"Dahhh lahh males gw duluan, owhh iya kalian hati hati soalnya perasaan gw ngga enak" ujar arka malas.

"Iyoo, Jan lupa nyusul" ujar alarik.

Arka pergi dengan menggunakan taksi yang tadi dia pesan. Sementara tania, adel, dan alarik pergi ke danau.

Saat dalam perjalanan alarik membuat rencana dan berkata "adel nanti kamu yang ke rumah si mbak kuyang dan bakar badannya, sementara kk dan ka tania yang ngejauhin mbak kuyang dari kamu".

"Okee kak"

"Sekarang kita tunggu di semak semak situ, ngga terlalu jauh dari danau" ujar alarik.

Mereka masih menunggu dan tanpa mereka sadari hari semakin malam dan yang mereka tunggu-tunggu sudah muncul.

TO BE CONTINUED...

The Indigo VloggerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang