Prolog

182 4 0
                                    

|AYYANA MAHESWARI• Bagian 01|

-----------------------------------------------------------

Kring...kring...kring....

Suara jam weker terdengar nyaring dalam kamar yang bernuansa biru dongker dengan banyak hiasan bintang, bulan dan gambar planet-planet serta benda angkasa lainnya, juga deretan foto masa kecil nya hingga menuju dewasa dan menginjak usia 17 tahun, semua moment masa kecilnya terabadikan dengan baik oleh orang tua mereka yang sangat menyayangi kedua buah hatinya itu.

Dan berarti jam menunjukkan pukul 4.30 pagi yap benar itu adalah kamar Ayyana Maheswari anak kedua dari pasangan Reynand Maheswari dan Mikaila Putri.
Nampak jelas gadis itu mulai terusik dengan suara jam weker dan mulai mengerjabkan matanya, dan dengan perlahan kaki mungil nya mulai turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi.

"Assalamualaikum warohmatullah."
"Assalamualaikum warohmatullah." Ucapan salam terdengar kini Ayyana tengah menunaikan ibadah sholat shubuh, seraya mengangkat tangan mungilnya dan mulai memanjatkan doa.

Di lantai dasar langkah kaki Mika mulai berjalan menaiki tangga untuk membangunkan anak-anaknya. Terutama anak sulungnya yang bernama Farez Putra Maheswari, yang sangat susah untuk di bangunkan karena dia sering begadang dan sulit tidur karena terlalu sering bermain PS bersama teman-temannya hingga larut malam.

Ceklekkkk

Nampak jelas putranya itu masih terlelap di bawah selimut tebal bergambar Batman.
"Sayang bangun dong udah pagi nih, sholat shubuh dulu yuk habis itu turun sarapan." Ucap Mika lembut seraya mengecup kening putranya

"Eeegghh mama, bentar 5 menit Farez masih ngantuk." Rengek fares pada mamanya

"Ayo sayang bangun atau mama siram pake air" ucap mika kesal

"Ehhh... Iya-iya mamaku yang cantik ini farez yang ganteng kayak Justin Bieber udah bangun kok" ucap Farez sembari tersenyum menghadap mamanya.

Mika hanya membalasnya dengan anggukan tanda percaya dan mengusap pucuk kepala Farez lalu beranjak pergi dan memasuki kamar putrinya. Sampai di depan pintu ia tersentak kaget karna ia melihat putrinya yang sudah terbangun dan merapikan perlengkapan sholatnya.

Ceklekkk

"Ehh mama, pasti mau bangunin Ayya ya" tebakan Ayya pada mamanya sambil tersenyum geli

"Iyaa dek, baru aja tadi mama mau bangunin adek ehh ternyata udah bangun duluan." Ucap mamanya

"Iyaa ma kan Ayya sekarang udah gede." Balas Ayya

"Yaudah dek mama tunggu di bawah ya siap-siap dulu terus turun buat sarapan."ucap Mika dengan lembut pada putri kecilnya yang kini mulai beranjak dewasa.

"Asyiyaaaappp mamaku tersayang"sahut Ayya dengan sumringah

15 menit kemudian....

Terlihat semua tengah berkumpul di meja makan dengan kesibukan masing-masing menyantap nasi goreng buatan Mika yang setiap hari menjadi menu wajib yang harus ada di meja makan dengan segelas susu dan air putih.
Kini Reynand mulai membuka suara untuk mengajak ngobrol putra putrinya.

"Bang ini hari pertama adek sekolah, jagain adek baik-baik meskipun itu sekolah punya papa tapi jangan sampai  kamu lengah jagain adek kamu." Tuturnya lembut kepada Farez

"Asyiyaaappp pa, Farez pasti bakal jagain Ayya kok dia kan adik kesayangan nya Farez." Ucap farez sembari mengusap kasar poni Ayyana yang menjuntai menutupi dahinya

"Ayyana bukan anak kecil, kalian gak perlu berlebihan." Bantah Ayyana

"Tetap saja papa khawatir karna selama ini kamu tinggal di asrama, yang jelas sangat berbeda dengan Sekolah umum biasa." Ucap reynand tegas

Memang benar selama ini Ayyana dan Farez menjalani pendidikannya di Luar negeri di salah satu sekolah favorit ternama di Australia meskipun itu masih Sekolah menengah pertama (SMP) namun mereka berdua sudah hidup mandiri tanpa orang tua. Ia hanya pulang setiap akhir pekan untuk mengunjungi papa dan mamanya tak jarang pula orang tuanya mengunjungi Ayyana dan Farez dengan mudah karena memang akses mereka keluar negeri sangat lancar perihal bisnis Reynand yang ada di mana-mana.

Waktu mereka di luar negeri benar-benar membentuk kepribadian yang begitu mengagumkan kepada kedua remaja tersebut. Bagaimana tidak tingkat kepandaian mereka hampir melebihi rata-rata serta keseimbangan antara bidang akademis dan non akademis yang bisa membuat bangga kedua orang tua mereka. Tak sia-sia selama ini mereka berjuang di negeri orang untuk menuntut ilmu, ya karna sejak awal itu memang pilihan mereka sendiri, dengan alasan agar hidup lebih mandiri.

Dan tak pelak hidup mandiri pun membentuk kepribadian yang cukup dingin dan cuek terhadap diri Ayyana ia sangat irit bicara bila di hadapkan dengan orang yang tidak ia kenali, namun jika sudah mengenalnya sikapnya tidak akan sedingin itu.

"Sudah-sudah jangan berdebat begitu, apa yang di katakan papa kamu itu benar Ayyana." Ucap mika sebagai penengah

"Nah lo dek dengerin tuh kata mama sama papa." Ucap Farez sambil mengejek adiknya

"Hmmmm" dehem ayyana sambil memasukkan sendok ke dalam mulutnya

Sontak deheman Ayyana ini membuat Farez geleng-geleng kepala dengan sikap adiknya yang masih saja dingin dan cuek.

~Masih gak berubah lu dek-batin Farez

"Tapi gue minta lu rahasiain identitas gua ya bang jangan sampe ada yang tau kalo kita anak pemilik sekolah." Lanjut Ayyana dengan muka datar

"Nah napa cobak?" Tanya Farez pada adiknya itu

"Gue risih"ucap ayyana singkat
Farez hanya mengangguk kan kepalanya tanda ia menyetujui permintaan adiknya.

"Tapi mau di rahasiain kek gimana juga semua bakalan tau dek jadi buat apa juga" sangkal Farez

"Ya tapi gue nggak mau punya temen yang palsu mau temenan cuma karna duit doang" sahut Ayyana

"Yauda gue ngikut gimana lo aja dek, yang penting lo tetep ada di bawah pengawasan gue dan inget jangan bertindak gegabah dalam hal apapun"  peringatan dari Farez membuatnya sadar akan satu hal

Bahwa jiwa buas dalam diri Ayyana bisa saja keluar kapan pun saat ia matah dan emosi, karna dia sangat tidak suka di tindas apa lagi soal keadilan.

"Lo tau gimana gue, jadi ngga perlu gue jelasin lagi kan" ia masih menyantap makanan nya tanpa menatap Farez setelah selesai ia mengangkat pandangan nya dan berkata. "Les't play today"

Ayyana tersenyum menyeringai penuh tanda tanya, Farez menatap adik nya lalu menggelengkan kepala nya

Adik nya ini benar-benar keras kepala persis seperti papa nya, apa yang ia mau harus di turuti namun ia bukan lah gadis manja.

Ia adalah gadis pemberani yang sangat menjunjung tinggi keadilan, dengan berbekal pengetahuan dan kecerdikan nya  ia bisa mendapatkan semua yang ia inginkan.


°Bersambung°

AYYANA MAHESWARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang