AM

46 2 0
                                    

||AYYANA MAHESWARI• Bagian 10||

-----------------------------------------------------------

Kamu adalah karya terindah Tuhan yang pernah ku miliki.

Alfarizi Keynand Yeudits.

Pagi ini adalah pagi yang paling membahagiakan untuk Ayyana, karna semalam ia telah resmi berpacaran dengan Fariz. Entahlah bagaimana bisa seorang Balok Es seperti Fariz menyukai Ayyana yang notabennya hampir sama seperti dirinya cuek, namun Ayyana tidak secuek Fariz.

"Pagi epribadehhhh" pekik Ayyana kegirangan.

"Pagi sayang" sahut reynand.

"Pagi anak mama yang cantik" ucap mama.

"Pagi, girang banget lo kayaknya" sahut Farez.

Ayyana duduk di meja makan dan memulai sarapan paginya dengan menyuap sendok berisi nasi goreng kesukaan nya.

"Ayya gimana sekolah kamu nak?" Tanya papa.

"Baik pa" jawab Ayyana singkat

"Papa denger kamu kemarin sempet nantangin guru ya" ucap papa.

"Hmm ya gitu lah pa, abis nyebelin sih" ucap Ayyana.

"Sayang kamu gaboleh gitu ahh, itu kan guru kamu harus sopan ya sama yang lebih tua" tutur lembut mika pada Ayyana.

"Tau tuh dek dengerin kata mama papa jangan suka bolos" sahut Farez.

"Sapa juga yang bolos lo kali bang" ucap Ayyana enteng dan berlalu meninggalkan Farez, menyalimi kedua orang tuanya dan pergi sekolah.

"Ehh ade luknut tungguin gue" teriak Farez padanya.

"Bodo lo lama. Bayyy" ucap Ayyana.

🍁

Kini langkah kaki Ayyana berhenti tepat di koridor sekolah, karna melihat ada kerumunan siswa yang menghalangi jalannya.

Terdengar suara gemuruh dari kerumunan tersebut sontak membuat Ayyana menaik kan satu alisnya dengan tatapan wajah seolah bertanya "ada apa".

"Wagelasehhh ini pasti bakal seru banget"

"Ini bakal meriah bgt guys"

"Siapa nih yang bakal jadi modelnya kali ini"

"Gue mau kok jadi model Most Wanted"

"Mimpi lo ketinggian"

"Bagusan juga gue"

"Iya nih gue yakin Fariz bakal ikutan"

"Secara mereka kan Most Wanted di sekolah ini"

Ayyana membulatkan kedua matanya saat mendengar nama Fariz di sebut, dan ia pun terkejut saat ada tangan yang mendarat di pundaknya dan membuyarkan semua lamunannya.

AYYANA MAHESWARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang