Pengintip dan Petisi yang Meresahkan

79 10 0
                                    

Detektif Nick bergegas melapor ke Kapten Ri tentang hasil investigasinya. Rinz pun melakukan hal yang sama pada Kapten Oh. Baik Kapten Ri dan Kapten oh sama-sama terkejut. Bagaimana mungkin 3 nama yang muncul adalah nama-nama yang mustahil melakukan kejahatan. Namun seperti layaknya psychopath, mereka lebih sering tampak sebagai orang baik, normal, dan tidak jahat. Jadi kata mustahil bagi 3 nama itu menjadi kata 'mungkin saja'.

Kapten Ri dan Kapten Oh mengadakan rapat tertutup bersama Rinz dan Detektif Nick di ruangan Kapten Oh. Detektif lain belum tiba. Mereka masih di lapangan untuk investigasi sesuai tugas masing-masing. Kapten Ri dan Kapten Oh merasa harus merahasiakan temuan Rinz dan Detektif Nick. Mereka merencanakan investigasi rahasia. Menyelidiki 3 nama itu akan sangat membahayakan jika sampai terbuka untuk umum. Mereka bahkan merahasiakan 3 nama itu dari rekan lainnya, kecuali Detektif Dan, putra Kapten Oh.
*****

Kapten Ri dan Detektif Nick telah kembali ke mejanya. Kapten Oh ingin Rinz tetap berada di ruangannya. Dengan mimik muka yang penuh kekhawatiran, Kapten Oh memberi Rinz beberapa lembar foto.

"Pak Padri mengirimiku foto-foto itu tadi pagi ketika Kamu dan Nick berangkat investigasi," ucapnya.

Rinz mengamati foto-foto itu. Itu adalah foto rumah mewah di depan rumah dr. Aldrich. Foto malam hari yang gelap. Cahayanya remang-remang. Hanya lampu teras dan balkon lantai 2 yang dinyalakan sepanjang hari. Rumah yang sering tampak kosong itu terlihat salah satu korden jendelanya tersingkap. Dari balik korden itu terlihat seseorang yang mengintip.

"Ada yang mengawasi kalian berdua dari rumah itu," kata Kapten Oh.

"Pak Padri memotretnya tadi malam karena curiga rumah itu terlihat tidak biasa. Terlihat ada orang di rumah itu meskipun lampu dalam rumah tidak pernah dinyalakan," lanjutnya.

"Lampu teras dan balkonnya nyala siang dan malam, Kapten. Kupikir tak ada orang di situ," sahut Rinz.

"Kamu benar. Rumah itu memang selalu terlihat kosong. Itulah mengapa Pak Padri bisa membedakan keanehan itu beberapa malam terakhir ini," jelas Kapten Oh sambil menunjuk satu foto.

"Pak Padri mencurigai jika komplotan penyerang dr. Aldrich ada yang bersembunyi di rumah itu. Tersangka JS tidak pernah mengakui siapa rekannya kan? Dia mungkin menghindari sesuatu," lanjutnya.

"Mungkin dia juga terancam," sahut Rinz.

"Bisa jadi. Kamu benar menyebut tersangka JS hanyalah kaki tangan. Aku yakin mereka mengawasi dr. Aldrich sejak lama. Kemungkinan mereka akan menunggu dr. Aldrich lengah untuk menyerangnya lagi," jelas Kapten Oh lagi.

"Saya khawatir dr. Aldrich dalam bahaya," sahut Rinz.

"Bukan cuma dr. Aldrich yang berada dalam bahaya. Aku yakin Kamu juga sasarannya," kata Kapten Oh.

Rinz terkejut. Dia jadi ingat ayahnya yang meninggal saat bertugas.

"Segala sesuatu yang berhubungan dengan dr. Aldrich selalu berkaitan denganmu Rinz. Karena Detektif Zoe adalah ayah kalian," kata Kapten Oh.

Rinz jadi merinding. Setelah ayahnya menjadi korban, sekarang dia dan dr. Aldrich menjadi incaran orang jahat. Tak pernah terbayangkan dalam hidupnya mengalami sendiri perasaan khawatir tingkat dewa. Rinz creator komik webtoon bergenre action dan thriller. Dia selalu membuat cerita tentang kasus pembunuhan yang rumit. Tak jarang kejahatannya juga sadis. Sekarang hal itu dialaminya sendiri. Dia menghadapi kasus pembunuhan yang sadis dan rumit.

Rinz tak pernah menyangka. Dia merasa mendapat hukuman atas karya-karyanya. Selama ini dia mempermainkan perasaan pembacanya, sekarang dia mengalami sendiri berada dalam labirin teka teki yang membingungkan. Dia juga terancam nyawanya. Bahkan seseorang yang dia cintai juga berada dalam bahaya. Sebagai komikus, dia adalah penentu jalan dan akhir cerita. Sekarang dia tidak bisa berbuat yang sama dalam kehidupan nyata. Dia benar-benar menghadapi kematian. Dia mengalami sendiri perasaan sedihnya kehilangan, rasa khawatir, takut, marah, dan kacau pada saat yang bersamaan. Kesemua rasa itu bukan rekayasa, bukan pula terjadi sebagai akibat dari membaca cerita.

"Kita masih belum yakin apakah orang yang mengintip dari balik jendela itu berhubungan dengan kasus kita. Namun yang pasti, kalian berdua harus berhati-hati. Aku akan menjadikan dr. Aldrich sebagai saksi. Dia akan mendapatkan perlindungan saksi. Dengan begitu akan ada petugas yang bergantian mengawasinya. Investigasi rahasia kita tidak akan ketahuan," kata Kapten Oh menenangkan Rinz.

"Sebaiknya Kamu juga lebih sering menginap di rumahnya. Pancing pengintip itu, biarkan kami yang kerjakan sisanya," katanya lagi.

Rinz jadi sedikit malu ketahuan menginap di rumah dr. Aldrich. Tidak salah memang. Hanya saja, status pernikahan mereka masih rahasia. Orang-orang tahunya Rinz dan dr. Aldrich sekedar pacaran. Acara menginap di rumah pacar sangat tabu di negeri ini. Terlebih dr. Aldrich adalah orang terpandang. Dia sendiri juga sangat dikenal karena komiknya. Berita tentangnya dan dr. Aldrich pasti akan menghebohkan.

Tetiba Detektif Nick dan Kapten Ri masuk ke ruangan Kapten Oh lagi dengan tergesa. Mereka tampak terburu dan sedikit emosi.

"Coba buka emailmu! Ada spam email petisi ke semua anggota kepolisian untuk menuntut Rinz agar menarik komiknya. Komik My Psychopath Doctor dianggap telah menginspirasi orang untuk melakukan pembunuhan," kata Kapten Ri emosional.

Kapten Oh dan Rinz segera melihat email masuknya. Benar, mereka juga mendapat email yang sama. Rinz kaget, hipotesanya benar. Komiknya menjadi inspirasi pembunuhan.

"Belum ada seniman dan penulis yang dituntut atas karyanya karena dianggap menginspirasi kejahatan. Yang ada malah para seniman dan penulis mendapat inspirasi dari kejahatan sebenarnya. Jadi Kamu tidak perlu khawatir!" kata Kapten Ri lagi menenangkan Rinz.

Rinz terharu. Kapten Ri yang dianggapnya sapi gila itu ternyata tidak seburuk dugaannya.

"Kamu tenang saja Rinz! Aku sudah menghubungi tim cyber, mereka akan mencari pengirim email itu," kata Detektif Nick.

Tetiba ponsel Kapten Oh bergetar. Beberapa pesan singkat masuk dari tim dokter forensik BFN dan dr. Anwar di ponselnya. Bunyi pesan itu berbunyi senada.

"Para dokter mendapat spam email berupa petisi menuntut Rinz karena komiknya My Psychopath Doctor dianggap telah menginspirasi pembunuhan berantai," bunyi pesan dr. Anwar.

Kapten Oh menunjukkan pesan-pesan itu. Kapten Ri, Detektif Nick, dan Rinz membacanya dengan cepat.

"Berarti anggota kepolisian dan para dokter yang mendapat email itu," kata Kapten Ri.

"Kurasa memang begitu," sahut Kapten Oh.

Ponsel Rinz bergetar, dr. Aldrich meneleponnya. Suara dr. Aldrich terdengar begitu khawatir. Dia sangat mengkhawatirkan Rinz. Dia juga mendapat spam email yang sama.

"Rinz, belum ada penulis novel maupun komikus kejahatan yang dituntut atas karyanya. Mereka justru mendapat ide dari kejahatan yang sesungguhnya. Bukan sebaliknya," kata dr. Aldrich dari balik telepon. Dia menenangkan Rinz.

Kamu baik-baik, kan?" tanya dr. Aldrich.

"Aku baik-baik saja. Hanya saja hal ini sedikit mengganggu pikiranku," kata Rinz.

"Kamu tidak perlu khawatir. Aku dan dr. Anwar sudah mengirim spam email pada sesama rekan dokter untuk tidak menanggapi email itu," kata dr. Aldrich lagi.

"Ok, terimakasih, Dokter," sahut Rinz lesu.

Klik!
Rinz menutup teleponnya.

Ponselnya bergetar lagi, pesan singkat masuk dari rekan-rekan detektifnya, termasuk Detektif Lim, Dan, J, Rick, Bon, Syam, Jon, Brams, dan rekan lainnya. Mereka semua menguatkan Rinz dan meyakinkannya tidak akan menanggapi email itu. Meskipun begitu, Rinz tetap khawatir.
*****

Detektif Lim dan Bon sudah kembali dari BFN. Mereka membawa hasil autopsi korban terakhir yang ditemukan di pinggir kota.

"Menurut MO-nya, korban merupakan korban pembunuhan berantai," kata Detektif Lim.

"Senjata yang digunakan dan metodenya sama persis," tambah Detektif Bon

"Korban juga meninggal malam hari," sahut Detektif Nick setelah membaca hasil autopsi.

"Bagaimana Kapten Ri? Perlukah kita mengajukan jam malam ke pusat. Warga Metro pasti sudah sangat resah. Dalam 2 bulan ini telah terjadi 4 pembunuhan dan 1 penyerangan oleh komplotan pelaku," usul Kapten Oh.

"Itu ide yang bagus. Sebaiknya kita segera melakukan konferensi pers," sahut Kapten Ri.

"Bon, panggil tim humas untuk melakukan konferensi pers!" perintah Kapten Oh pada Detektif Bon.

My Psycopath DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang