Cheated Lies

68 9 0
                                    

"Rinz, dari mana Kamu tahu tersangka itu pernah bekerja di Socho Grand Hotel dan berkaitan dengan kasus perdagangan manusia 27 tahun lalu di Korea?" tanya Detektif Dan sambil duduk.

"Emang korban MS mengetahui aliran dana ke rekening JS, Rinz?" Detektif J juga ikut penasaran.

"Emang ada aliran dana masuk ke rekening JS, Rinz?" Detektif Rick ga mau kalah.

Kapten Oh dan rekan-rekan Rinz terkejut mengetahui Rinz memiliki data yang mereka tidak mengetahuinya.

"Aku cuma menebak. Jika ucapanku membuatnya bicara, berarti tebakanku benar," sahut Rinz ringan.

"Apa?" Kapten Oh dan anak buahnya tak percaya. Mereka teriak 'apa' bersamaan.

Rinz menyalami kaptennya, "Selamat, Kapten! Anda telah bergabung bersama group paduan suara kepolisian Metro!" ucapnya.

Ucapan Rinz disambut gelak tawa rekan-rekannya. Kapten Oh juga tertawa. Beliau memukul kepala Rinz dengan map berkas kasus tersangka.

"Aku harus belajar darimu cara memprovokasi tersangka agar berbicara, Rinz!" celetuk Detektif J.

"Benar sekali. Aku sampai terkejut Rinz berbicara ke sana ke mari yang aku tidak tahu sama sekali. Karena emosi telah ketahuan, JS akhirnya berbicara. Strategimu boleh juga, Rinz!" puji Detektif Dan.

"Aku memang lihai membuat orang marah," sahut Rinz santai.

"Dasar sosiopat!" seru Detektif Rick.

Rekan-rekannya tertawa mendengar komentar itu. Rinz seperti biasa hanya menganggap komentar orang lain sebagai angin lalu.

"Aku juga tahu perbuatanmu, Dan," seloroh Rinz kemudian.

"Istrinya mengaku, ha ha ha ...," seru rekan-rekannya lalu tertawa.

Istri JS aslinya belum mau berbicara. Siang ini giliran interogasinya. Rinz dan Detektif Dan sudah menyiapkan strategi.
*****

"Bu Imelda Anjani. Anda berperan sebagai apa dalam pembunuhan karyawan bank dan penjaga klinik?" tanya Rinz to the point.

"Aku tidak tahu pembunuhan itu," sahut tersangka IA ketus.

"Suamimu sudah mengaku sebagai pembunuhnya, Bu," ucap Detektif Dan.

Tersangka IA masih diam.

"Suamimu sudah mengakui perbuatannya, jadi sebaiknya Anda juga melakukan hal yang sama," ucap Detektif Dan lagi.

"Suamiku hanya membela diri," tersangka IA akhirnya bersuara. Dia terisak.

"Membela diri dari siapa?" Rinz penasaran.

"Jika tidak membunuh mereka, kami lah yang akan dibunuh," ceritanya kemudian. Tangisnya pecah.

"Siapa mereka?" Rinz mendekatkan dirinya.

"Aku tidak tahu. Mereka cuma bicara lewat telpon. Suamiku sudah ketakutan. Dia lalu lari keluar," jawab tersangka IA sambil menangis.

"Lari ke mana?" tanya Detektif Dan.

"Ke luar rumah. Aku hanya mendengar suara mobil menjauh," jawabnya lagi.

Rinz dan Detektif Dan saling berpandangan. Benar dugaan mereka, tersangka JS hanyalah suruhan.

"Apakah Anda tahu di mana mereka pertama kali bertemu? Maksudku suami dan orang yang menyuruhnya. Apakah mereka bertemu di Korea?" selidik Rinz.

Tersangka IA menatap Rinz. Dia tampak ketakutan.

"Dari mana Kamu tahu?" sahut tersangka IA gemetaran. Tangan dan kakinya bergerak tak jelas. Keringat dingin mulai merembes di sela-sela kulitnya.

Rinz dan Detektif Dan kaget. Mereka tidak menyangka akan mendapat reaksi seperti itu.

My Psycopath DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang