12. Proyek Kedua

1.3K 397 44
                                    


Badan Gigi terasa remuk.

Pelatihan cupid yang digagas Amore itu ternyata lebih mirip pelatihan Kopassus. Mana kegiatannya dilakukan pagi-pagi buta lagi! Gigi nggak terbiasa menjalani latihan fisik macam itu, jadi dia langsung kelelahan. Tenaganya terkuras habis.

"Lo kenapa, Gi?" Ciko menanyai Gigi saat mereka sedang menunggu Bu Olin masuk untuk mapel Bahasa Indonesia. "Kok pucet? Pasti ngikutin tutorial make-up di Instagram terus gagal lagi, ya?"

"Bukan, Ko! Ini gue nggak pake make-up!" Gigi menggelosor di atas meja, terlalu lelah untuk duduk tegak. "Itu, si Amore. Gue disuruh ikut pelatihan cupid!"

Derry yang duduk tak jauh dari Gigi menoleh. "Cupid?"

"Maksud Gigi sempit," sahut Ciko cepat-cepat. "Kemejanya udah mulai sempit. Berat badannya naik lagi!"

"Sial, lo ngatain gue gemukan?" hardik Gigi.

Ciko hanya cengengesan. Lalu Gigi berbisik pada Ciko, menceritakan tentang Ankur si malaikat kebencian, niatnya untuk meniadakan cinta, serta rencana Amore dan Nana untuk menjadikan Gigi sebagai cupid sejati.

"Dan gue harus ikut pelatihan Amore setiap hari!" keluh Gigi keras-keras. "Lo bayangin dong Ko! Tiap hari gue harus bangun jam empat pagi terus disuruh lari keliling halaman, push-up, panjat dinding, belajar memanah. Memangnya gue bakal ikutan Ninja Warrior apa?"

Ciko menggigiti tutup pulpen. "Kalo lo tersiksa kenapa lo mau, Gi?"

"Soalnya..." Gigi mendesah. "Gue cupid."

Ciko mengamati Gigi selama beberapa saat lalu tersenyum. "Wah, lo benar-benar niat menjalankan tugas lo ya, Gi."

"Habisnya mau gimana lagi. Tangan Amore belum sembuh." Gigi mencoba meneguhkan hatinya. "Kalo gue nggak mengambil alih, bisa gawat."

"Ya udah kalo begitu," Ciko menepuk-nepuk bahu Gigi. "Gue dukung elo, Gi. Anggap aja pelatihan itu sebagai sarana supaya lo bisa kurusan. Gimana?"

Gigi memikirkan kata-kata Ciko itu. "Bener juga, ya! Kenapa gue nggak kepikiran? Kalo gue rutin ikut pelatihan Amore, pasti berat badan gue bisa turun! Dan gue bisa lebih pede di depan Rene!"

Entah kenapa senyum Ciko surut sedikit. Gigi menebak Ciko bosan karena dia terus menyebut-nyebut soal Rene belakangan ini.

"Rene?" Derry nyeletuk lagi. "Kenapa si Rene?"

"Kepo mulu lo, Der!" balas Gigi. "Itu kuping apa satelit Telkom? Semua obrolan lo tangkep."

Derry mencibir pada Gigi. "Lo naksir Rene ya, Gi?"

"Alah, udah deh. Nggak usah pura-pura jeles," jawab Ciko. "Lo juga naksir Rene, kan? Nih gue kasih tau ya, Der. Rene itu lebih mungkin jatuh cinta sama Gigi daripada elo."

Derry terbelalak. Tangannya yang lentik terangkat. "Alasannya apa, Ko?"

"Karena lo laki," kata Ciko singkat. Harapan langsung pupus di mata Derry. "Rene nggak suka laki, oke? Ini tuh bukan kayak di serial Thailand '2gether' yang sering lo tonton di YouTube itu."

"Tapi... tapi..." Derry berkedip-kedip sambil mengibas-ngibaskan tangan. Bibirnya yang dipoles lip-gloss berkilau sampai Gigi silau. "Gue berharap gue bisa jadi kayak Tine di 2gether terus si Rene jadi Sarawat-nya..."

MENDADAK CUPID! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang