Gigi yang pengalamannya dikisahkan dalam novel ini bukanlah Nagita Seblak Ina, istrinya Rapi Amat, selebriti Indonesia yang tenar di dunia dan akhirat itu. Bukan juga teman sekelas kamu yang giginya tonggos sehingga dapat julukan "Gigi".
Gigi dalam cerita ini adalah seorang cewek kelas sepuluh SMA yang biasa-biasa aja. Pasti udah jelas lah ya bahwa Gigi ini memang biasa banget, karena kalau dia memang luar biasa, pastilah dia udah jadi artis kayak Nagita Seblak Ina.
Tubuh Gigi agak chubby. Bahasa halusnya "subur". Bahasa kasarnya "alamak". Gigi nggak tahu kenapa dia bisa subur begitu, padahal selera makannya biasa-biasa aja. Kata Mama Gigi, dia udah subur dari sononya, karena pas lahir aja berat badan Gigi itu lima kilogram. Iya, itu berat Gigi si bayi, bukan beras bansos Corona.
Meski bertubuh subur, Gigi nggak pernah minder tuh dengan badannya. Dia selalu menyandingkan dirinya dengan Adele, sang penyanyi terkenal yang bodinya juga alamak. Eh tapi terus Adele diet di akhir tahun kemarin dan badannya jadi langsing (kalau nggak percaya sila kalian cek Instagram Adele). Gigi kehilangan panutan. Panutan lho ya, bukan harapan hidup. Walaupun Gigi bete, dia tetap menjalankan hidupnya dengan normal.
Pasti sampai di sini kalian mengira Gigi kesulitan mencari pacar karena bodi semoknya itu dan dia bertekad jadi kurus. Salah, itu novel Imperek (nggak boleh nyebut merk asli nanti dikira plagiat). Gigi pernah pacaran kok waktu SD, biar cuma sama tetangganya sendiri. Sebut saja cowok ini Bobo.
Pacaran ala anak SD memang nggak serius-serius banget sih, nggak sampai pakai panggilan "Ayah" dan "Bunda" gitu. Gigi nyaman sama Bobo tapi saat mereka di bangku SMP, Bobo berubah. Awalnya Gigi mengira Bobo itu berselingkuh sama salah satu cewek bernama Aulia, kayak di serial Korea yang lagi ngetren itu; "The World of The Marriage". Tapi Gigi ingat dia sama Bobo kan belum akad nikah, jadi ya udah dia selow aja. Perlahan-lahan tingkah Bobo mulai ngondek, dan Gigi curiga mungkin perkembangan hormon Bobo agak terganggu. Gigi jadi ilfeel dan meninggalkan Bobo.
Apakah Gigi jadi galau, depresi terus memutuskan untuk bunuh diri?
Enggak dong. Dia kan cewek yang kuat.
Gigi bertekad untuk menemukan cowok yang lebih baik, dan yang nggak masalah dengan tubuh jumbonya itu.
Waktu masuk SMA Karya Bakti, pilihan Gigi jadi tambah banyak. Cowok-cowok biasanya berubah pas SMA gara-gara hormon. Ada yang jelek terus tiba-tiba jadi alamak gantengnya, tapi ada juga yang jelek tapi tetap jelek aja. Ada juga yang dulunya macho terus mendadak jadi homo. Pokoknya begitu lah ya. Capek aku ngejelasinnya. Intinya banyak banget yang berubah.
Gigi sih masih begitu-begitu aja. Berat badannya masih enam puluh lima kilogram.
Awalnya Gigi sempat putus asa karena nggak ada cowok yang sesuai tipenya. Cowok incaran Gigi itu adalah cowok yang kurus, jangkung, putih dan punya senyum yang melelehkan hati kayak Ong Seong Wu. Dapat nilai plus kalau bisa Bahasa Korea. Yang model oppa-oppa gitu, lah.
Lagi-lagi pasti kalian berpikir memangnya cowok kayak gitu ada?
Ada, dong. Ini kan novel fiksi. Yang nggak ada bisa diada-adain. Suka-suka penulisnya aja. Please nggak usah ghibah, oke?
Cowok idaman Gigi adalah Rene, teman sekelasnya sendiri.
...
Bel pertanda istirahat berbunyi.
Ciko mendatangi tempat duduk Gigi. "Baby shark mau makan apa?"
Gigi hanya terkekeh. Sebagai sobat karib Gigi, Ciko merasa berhak menyebutnya dengan panggilan apa aja. Tapi Gigi nggak keberatan, kok. Dia tahu Ciko nggak bermaksud body-shaming, tapi hanya sekedar ngeguyon.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK CUPID! [TAMAT]
Fiksi RemajaSewaktu Gigi menyelamatkan seekor merpati yang sayapnya patah, dia nggak menyangka bahwa merpati itu bakal berubah menjadi seorang cowok songong bernama Amore, yang mengaku-ngaku sebagai cupid alias si malaikat cinta! Amore butuh 100 hari agar lukan...