Malam harinya, Amore tidak banyak bicara.
Gigi, Lulu dan Nana juga. Gigi sudah memberitahu Amore tentang kemunculan Ankur kemarin pada Ciko, tapi si cupid senior masih belum tenang. Setelah melihat wujud asli Ankur dan merasakan daya negatif yang terpancar kuat dari dirinya, Gigi sadar bahwa si malaikat kebencian bukanlah lawan sembarangan.
Ankur juga menyebut-nyebut soal kemarahan Amore. Bagi Gigi, ini masih misteri. Amore pernah bilang bahwa dia tidak bisa marah dan membenci, tapi kemarin Ankur jelas-jelas menantangnya untuk marah. Gigi yakin Ankur tahu persis bahwa sebagai malaikat terang, Amore tidak bisa marah. Kalau begitu, kenapa dia menantang Amore untuk marah?
Gigi punya banyak pertanyaan untuk ditanyakan pada Amore, tapi dia ragu-ragu karena suasana hati Amore sepertinya lagi nggak baik.
"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" Nana bertanya.
Amore tidak menjawab. Dia bergelung dalam wujud merpatinya di dalam boks, enggan berbicara dengan siapapun sejak tadi siang.
"Amore?"
Nana, Lulu dan Gigi bertukar pandang. Sesuatu terjadi pada si cupid senior. Wah gawat, pikir Gigi. Kalau Amore uring-uringan seperti ini, aku nggak bisa minta nasihatnya untuk proyek-proyek selanjutnya! Terus, gimana pelatihannya? Meski Gigi tidak suka dengan pelatihan cupid yang menyiksa itu, dia sadar sebagai cupid magang dia masih perlu dilatih. Apalagi sekarang, setelah Ankur berani unjuk gigi di depan Gigi.
Gigi memutuskan dia tidak akan tinggal diam. Dia mendekati Amore dan memberanikan diri menyentuh bulunya.
"Amore kamu kenapa? Apa kamu marah gara-gara kemunculan Ankur?"
Hening lagi.
"Amore..." panggil Gigi. "Apa pun yang terjadi sama kamu, aku harus tahu karena sekarang aku yang menggantikan kamu. Kalau Ankur berniat macam-macam, kita harus membuat rencana untuk mengalahkannya."
"Ankur pasti mengacau," kata Lulu yakin. "Dia selalu begitu."
"Tujuan hidupnya adalah menggagalkan proyek-proyek Amore," timpal Nana setuju. "Jika Amore gagal, Ankur akan senang sekali. Ini sama sekali nggak bisa dibiarkan!"
"Tapi kenapa Amore?" tanya Gigi. "Memangnya nggak ada cupid lain?"
"Malaikat kegelapan memang akan selalu mengusik malaikat terang," sahut Amore tiba-tiba. Dia berbalik, meregangkan sayapnya yang sehat, dan berubah ke wujud manusia. Hari ini dia memakai jubah putih panjang warna abu-abu, yang cocok sekali dengan suasana hatinya. "Memang sudah kodratnya seperti itu."
"Tapi Ankur mengganggu kamu terus dari dulu, Bos!" kata Lulu. Si asisten tampak geregetan. "Aku sudah mendampingi beberapa cupid lain sebelum bos, dan mereka sama sekali tidak diganggu Ankur. Ada beberapa malaikat kegelapan yang coba-coba, tapi mereka nggak terang-terangan seperti Ankur tadi. Mereka tahu kalau macam-macam dengan malaikat terang, mereka bakal berurusan dengan Bosque dan Mike."
"Mike?" tanya Gigi ingin tahu. "Siapa dia?"
"Jenderal perang para malaikat," jawab Nana. Tiba-tiba dia merona seperti orang demam. "Malaikat paling tangguh. Tangan kanan Bosque. Dia pakai baju zirah dan sangat kuat. Uuh, aku jadi kangen."
"Nana naksir Mike," bisik Lulu pada Gigi.
"Kalau aku jadian sama Mike, pasti anak-anak kita cantik dan ganteng," kata Nana tanpa berusaha menutup-nutupi perasaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK CUPID! [TAMAT]
Novela JuvenilSewaktu Gigi menyelamatkan seekor merpati yang sayapnya patah, dia nggak menyangka bahwa merpati itu bakal berubah menjadi seorang cowok songong bernama Amore, yang mengaku-ngaku sebagai cupid alias si malaikat cinta! Amore butuh 100 hari agar lukan...