Jisoo mengobrak-abrik isi tasnya. Mencari benda kesukaannya. Benda yang selalu membuat dirinya tampil percaya diri. Pergerakannya yang kelewat tidak wajar membuat seorang pria yang duduk di kursi kemudi menatap presensinya lewat spion mobil yang menggantung.
Sadar bahwa dirinya sedang diawasi, Jisoo menatap kearah spion. Mata keduanya bersibobrok hingga akhirnya sang pria mengalihkan pandangannya dengan bibir mengerucut dan mata membulat. Sedikit malu, karena ketahuan sedang menatap atasannya itu.
"Apa ada masalah, nona?" Jungkook mulai membuka suara. "Hmm.. aku lupa menaruh lipstick merahku." Jawab Jisoo masih sambil mencari benda kesayangannya itu didalam tas.
Jungkook terlihat tersenyum geli. Hanya karena masalah lipstick saja, wanita bisa sekacau itu. "Apa kita perlu mampir ke toko kosmetik untuk membelinya, nona?" Tanya Jungkook sambil menatap Jisoo yang sedang menatap jam di ponsel pintarnya.
"Tidak. Aku bisa telat jika harus mampir ke toko kosmetik dulu, Jung. Bagaimana ini?"
"Tidak apa, nona. Menurutku tanpa lipstick warna merah pun kau tetap terlihat cantik."
"Apa saat ini kau sedang merayuku?" Tanya Jisoo dengan melipat kedua tangannya di depan dada.
"Ah t-tidak. Bukan begitu, nona. Maksudku, tanpa lipstick warna merahmu itu kau masih tetap cantik. Mungkin kau bisa mencoba warna lainnya? Seperti mencoba sensasi baru." Saran Jungkook seakan mengetahui soal makeup wanita.
Sejenak Jisoo berpikir, ada benarnya juga apa yang diucapkan Jungkook. Selama ini Jisoo selalu memakai lipstick merah, bahkan tidak pernah menggunakan warna lain. Tidak ada salahnya juga kalau dia tampil berbeda dari biasanya. Bolehkah Jisoo mencobanya?
Lantas Jisoo mengeluarkan lipbalm dari dalam pouch makeup miliknya. Lalu mengoleskan benda kecil berwarna pink itu pada bibirnya. Hingga menampilkan warna yang begitu natural. Jisoo terlihat lebih muda dari penampilan biasanya.
"Apakah ini terlihat bagus?"
"Ya, cantik. Bahkan kau terlihat lebih muda."
"Aku tahu bahwa aku cantik."
Jungkook hanya tersenyum kikuk mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Jisoo. Wanita itu selalu menatap pantulan dirinya didalam cermin kecil yang selalu dia bawa kemanapun.
Memastikan bahwa penampilannya kali ini tidak aneh. Karena belum terbiasa tanpa lipstick merah kesukaannya itu.
Hingga akhirnya mobil berwarna hitam itu tiba di sebuah gedung. Jungkook memarkirkan mobilnya di basement. Kemudian keluar untuk membuka pintu milik Jisoo.
Wanita dengan pakaian serba putih itu keluar dari mobil kemudian melenggangkan kakinya dengan anggun. Jungkook hanya mengekor dari belakang.
Hari ini Jisoo ada rapat dengan tim suksesnya untuk pencalonan walikota Seoul. Jisoo menginginkan jabatan walikota itu. Baginya dengan posisi sebagai walikota, Jisoo bisa menjadi sebuah kesempurnaan yang mutlak.
Harta, tahta, wanita. Hanya Jisoo yang bisa memberikan tiga hal itu sekaligus.
Semua orang sudah berkumpul di ruangan ketika Jisoo masuk kedalam sana. Tentunya dengan Jungkook yang mengekor di belakangnya. Membuat beberapa orang menatap keheranan.
"Dia bodyguard baruku. Jadi biarkan dia mengikuti rapat kali ini." Ujar Jisoo sambil duduk di kursi utama. Beberapa orang lainnya berjajar di kursi, saling berhadapan dengan batas meja yang panjang.
Sedangkan Jungkook, setelah membungkuk dan memperkenalkan diri, dia kemudian berdiri tidak jauh dari posisi Jisoo. Mendengarkan dengan seksama apa saja yang sedang dibicarakan dalam rapat yang menurutnya membosankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable [M]
Fanfiction[COMPLETED] Harta, tahta, wanita. Hanya Jisoo yang bisa memberikan tiga hal itu sekaligus. Wanita pintar dengan segala ambisi yang memenuhi hidupnya, terlalu sempurna untuk menjadi seorang budak cinta.