"Taehyung pembunuh, Jung. Dia membunuh ayah Yoongi."
"Kenapa?"
"Aku tidak tahu, Jung. Bagaimana ini?"
"Bukan. Maksudku, kenapa kau memberitahuku?"
"A-aku bingung, Jung. Kenyataan bahwa Taehyung adalah seorang penjahat kelamin tidak pernah mengusikku. Tapi jika dia seorang pembunuh, a-aku tidak bisa diam saja. Hanya kau yang kupercaya saat ini."
Jungkook seakan ditampar oleh kenyataan bahwa ia telah menipu Jisoo saat wanita itu benar-benar mempercayainya. Berpura-pura menjadi bodyguard pribadi Jisoo hanya untuk menangkap Taehyung yang notabenenya adalah suami dari wanita itu.
Tidak tahu apa yang akan terjadi jika Jisoo mengetahui semua itu. Mungkin ia akan ditendang dan Jisoo mungkin akan sangat membencinya.
"Tenangkan dulu pikiranmu, apa yang membuatmu berpikir seperti itu?"
"Tadi aku mendengar percakapannya, Taehyung bilang sendiri bahwa dia telah membunuh ayah Yoongi."
"Jangan gegabah, kau harus menanyakan kebenarannya langsung pada Taehyung. Kalaupun benar dia melakukannya, kau harus bertanya padanya mengapa ia sampai melakukan hal tersebut."
"A-aku takut.."
Kini Jisoo terlihat pucat, teramat. Bibirnya bergetar guna menahan tangis yang bisa lolos dari manik indahnya itu kapanpun ia mau.
"Sstt.. sudah, 'kan ada aku disini. Aku akan selalu melindungi nona, aku janji."
"Jadi apa yang harus kulakukan?"
"Coba kau tanya langsung pada Taehyung tentang kebenarannya."
"Haruskah?"
Jungkook mengangguk, mengiyakan pertanyaan pamungkas dari Jisoo sebelum Jungkook menyuruh wanita itu untuk lekas pergi dari sana.
"Maaf bukan maksud untuk mengusir nona, tapi jika orang lain tahu kita ada dalam satu ruangan, itu akan rumit."
"B-baiklah, aku akan pergi. Aku harus meluruskan masalah Taehyung."
Jungkook tersenyum sambil mengangguk. Menatap kepergian Jisoo dengan hati yang pedih. Pria Jeon itu kemudian menghembuskan napasnya kasar.
•••••••
"Sayang, apa kau mau makan malam diluar bersamaku?" Taehyung menatap Jisoo yang terlihat gusar. Wanita itu duduk di tepi ranjang sambil memainkan jemarinya.
"Eumm tidak, Tae. Aku sedang tidak ingin makan diluar."
"Kenapa? Kau terlihat gelisah? Apa ada yang mengganggumu?"
"Tidak, eum maksudku hanya saja kau tahu akhir-akhir ini Yoongi selalu menggangguku."
"Aish, keparat itu. Tenang saja aku akan suruh orang untuk—"
"Tidak Tae, tidak. Bukan itu maksudku. Aku hanya ingin tahu mengapa ia begitu bersikeras ingin mengalahkanku, bahkan menghancurkan hidupku. Dia bilang bahwa dia sangat membencimu. Ada hubungan apa sebenarnya kalian berdua?"
"Aku? Dan Yoongi? Tidak ada hubungan spesial."
"Tapi, aku pernah mendengar soal kematian ayahnya. Aku tahu kematian tuan Min merupakan kasus bunuh diri, t-tapi beberapa orang menyebut namamu saat itu. K-kau disangkut pautkan dengan kematian ayahnya. Apa benar kau memiliki sangkut paut dengan kasus itu?"
Lalu tawa Taehyung menggelegar seketika. Matanya menatap Jisoo dengan nyalang. Pria Kim itu kemudian berjongkok dihadapan Jisoo.
"Siapa yang berbicara seperti itu padamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable [M]
Fanfiction[COMPLETED] Harta, tahta, wanita. Hanya Jisoo yang bisa memberikan tiga hal itu sekaligus. Wanita pintar dengan segala ambisi yang memenuhi hidupnya, terlalu sempurna untuk menjadi seorang budak cinta.