26

2.2K 221 7
                                    

Jisoo mencoba menenangkan diri dengan berendam pada bathup, ditemani beberapa lilin dengan wewangian aromaterapi yang menenangkan.

Tubuhnya perlu dimanjakan setelah pulang dari perjalanan panjangnya yang begitu melelahkan.

Sebetulnya tidak begitu melelahkan, karena Jisoo bisa melepas semua kerinduannya pada sang pujaan. Lelah tidak akan pernah terasa jika itu bersama Kim Taehyung.

Hanya saja beberapa bagian tubuhnya sedikit memar karena ulah Taehyung. Berkat ikatan dan juga cambukan yang dilakukan pria Kim itu.

Sekitar tigapuluh menit Jisoo berendam, ia lalu membilas tubuhnya untuk kemudian berganti pakaian.

Perutnya sudah meraung-raung minta diisi. Jisoo harus memastikan untuk mengisi perut kosongnya sebelum dirinya pergi tidur dan beristirahat.

Jisoo kemudian memasak ramen, karena persediaan makanan sudah habis. Sempat terpikir untuk menghubungi Jungkook, agar pria Jeon itu membawakan beberapa makanan lezat untuknya. Tapi Jisoo masih mempunyai hati nurani.

Tidak mungkin Jisoo menyuruh Jungkook membawakan makanan sementara pria Jeon itu mungkin saja kelelahan setelah melakukan perjalanan panjang, sama seperti dirinya.

Maka dengan berat hati, Jisoo mau tidak mau memakan ramen dengan kimchi sawi. Hanya itu pilihan yang ada untuk seorang Kim Jisoo.

Jisoo menyantap ramen dengan nikmat sambil menonton acara televisi. Entah apa yang ingin ia tonton, Jisoo hanya menatap layar televisi itu tanpa menyimak apa yang sedang disiarkan disana. Sekedar untuk menemani dirinya agar tidak merasa sepi dan sendiri.

Hingga akhirnya sebuah telepon masuk kedalam ponsel pintarnya. Nomor tidak dikenal, tapi Jisoo tahu siapa yang ada dibalik sana.

"Tidak bisakah kau membiarkanku—"

"Bagaimana liburanmu? Apakah menyenangkan? Aku punya hadiah kecil untukmu, jadi bersiap-siaplah untuk menerimanya."

Sambungan terputus sebelah pihak setelah seseorang yang diyakini adalah Yoongi itu menutup teleponnya.

"Pria aneh." Gumam Jisoo dengan sedikit menggerutu. Pikirannya kembali mengingat perkataan Taehyung yang mengatakan bahwa dia benar-benar membunuh ayah Yoongi.

Jisoo kemudian menggelengkan kepalanya sambil memukul-mukulnya dengan kecil. "Jangan pikirkan itu, kau harus fokus pada pencalonanmu kali ini."

Setelah menyelesaikan acara makan, Jisoo akhirnya berjalan menuju kamarnya. Langkah kakinya sedikit gontai karena merasa kelelahan. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk istirahat dan tidur.

Saat tubuh mungil Jisoo berbaring dibalik selimut tebal miliknya, lagi-lagi ponsel pintar miliknya berdering. Wanita itu mulai jengah, ia hanya ingin istirahat tanpa ada gangguan apapun.

Hanya satu nama yang terlintas dikepalanya saat ponsel itu berdering, 'Yoongi'. Pasti pria pucat itu yang senantiasa mengganggu kenyamanan hidupnya.

Maka dengan segera, Jisoo menjawab panggilan telepon itu dengan malas.

"Sudah kubilang apakah kau tidak bisa membiarkanku untuk hidup tenang walaupun hanya satu hari, huh?"

"Maaf Jisoo jika aku mengganggumu, tapi ini aku, Namjoon. Kudengar Taehyung ditangkap di markasnya oleh agen BIN."

"Apa maksudmu?"

"Beberapa menit yang lalu, Seokjin menelepon padaku bahwa Taehyung dibawa oleh agen BIN menuju ke Korea Selatan. Dan kau tahu siapa dalang dibalik penangkapan itu? Dia Jeon Jungkook."

Ineffable [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang