Jisoo membanting pintu kamar mandi dengan keras. Netranya menatap sosok Jungkook yang sudah mengenakan pakaiannya lengkap. Jisoo berjalan dengan menghentakan kakinya keras. Wanita itu total merajuk.
"Antar aku, cepat!" Jisoo mengambil tas miliknya kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kamar. Jungkook hanya mengekor dibelakang tubuh mungil itu.
Jungkook juga sebenarnya ingin melakukannya dengan Jisoo. Tapi dirinya bimbang, karena tidak memiliki pengaman. Apalagi dia belum pernah melakukan hal itu sebelumnya. Dan juga Jisoo adalah atasannya, Jungkook tidak mau melakukan hal yang sakral tanpa didasari oleh cinta.
Banyak pertimbangan yang dipikirkan oleh pria Jeon itu.
Jungkook dan Jisoo kini berada di dalam mobil. Jungkook melajukan mobil tanpa arah. Jisoo minta diantar, tapi tidak menyebutkan lokasi kemana dia akan pergi. Membuat Jungkook serba salah.
Sedangkan Jisoo hanya bungkam. Tidak protes ketika Jungkook membawanya berkeliling tanpa ada tujuan. Lama-lama membuat Jungkook jengah. "Nona, kemana tujuan kita sekarang?" Tanya pria Jeon itu dengan hati-hati.
Tidak ada jawaban sama sekali dari Jisoo. Wanita dengan wajah masam itu hanya fokus pada ponselnya. Kemudian terlihat berbincang dengan seseorang lewat ponsel itu.
Mengabaikan Jungkook yang sedari tadi hanya memajukan mobilnya mengelilingi jalanan kota Seoul. Jungkook tidak tahu jika Jisoo akan semarah ini padanya.
Pria itu kemudian menghembuskan napasnya pelan. Merasa lelah dengan keadaan.
"Antarkan aku ke hotel XX sekarang." Ujar Jisoo setelah menutup panggilan dari ponselnya. Jungkook kemudian melajukan mobilnya setelah menganggukan kepalanya.
Sesampainya di hotel, keduanya turun dari mobil. Jungkook berjalan mengikuti Jisoo. Langkah kaki wanita itu terlihat tergesa-gesa. Mencari sebuah kamar bernomor 69.
Setelah sampai didepan kamar yang dituju, Jisoo mengetuk pintu tersebut. Kemudian seorang pria muncul dari dalam sana, mempersilahkan Jisoo masuk. Tetapi tidak dengan Jungkook.
"Kau dilarang masuk!" Tolak Jisoo ketika Jungkook nekat mengikutinya masuk kedalam kamar. "Tapi kenapa, nona?" Tanya Jungkook dengan wajah innocentnya.
"Jangan sok polos, Jung. Ini urusan pribadiku, kau tidak boleh ikut campur." Ketus Jisoo memutar bola matanya malas. "Tapi aku perlu tahu dengan siapa kau di didalam sana, nona. Aku harus memastikan kalau dia bukan orang jahat."
Jungkook mengkhawatirkan Jisoo. Sungguh. Karena keamanan wanita itu kini menjadi tanggung jawabnya. Pasalnya ketika seseorang membuka pintu kamar tersebut, Jungkook tidak sempat melihat sosok dibalik sana. Jisoo bergegas masuk kemudian tidak membiarkan Jungkook melihat sedikitpun isi dari kamar tersebut.
Jisoo menyembulkan kepalanya dibalik pintu. Hanya sedikit celah yang terlihat.
"Terserah. Kau boleh menungguku diluar sini kalau kau mau." Jisoo menutup pintu dengan kencang. Membuat Jungkook terkesiap. "Aish sialan!" Jungkook menendang angin. Sedikit mengacak rambut. Frustasi dengan keadaan.
Sementara didalam sana, Jisoo berlarian menghambur kearah Jimin. Membuat pria imut nan sexy itu kaget seketika. Tidak biasanya Jisoo bertingkah seperti itu.
"Hey ada apa?" Jimin menangkup wajah Jisoo dengan kedua tangannya. "Aku merindukanmu, Jim. Sangat." Jisoo kemudian melumat bibir tebal milik Jimin dengan rakus. Tangannya menahan tengkuk Jimin. Tidak ingin sedikitpun melepas pagutan antara dia dan pria yang kini memejamkan matanya menikmati sentuhan wanita itu.
Jisoo bergegas membuka seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya tanpa terkecuali. Membuat Jimin membolakan mata sipitnya. Heran dengan sikap Jisoo yang begitu agresif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable [M]
Fanfiction[COMPLETED] Harta, tahta, wanita. Hanya Jisoo yang bisa memberikan tiga hal itu sekaligus. Wanita pintar dengan segala ambisi yang memenuhi hidupnya, terlalu sempurna untuk menjadi seorang budak cinta.