29

2.5K 215 33
                                    

"Hey! Siapa didalam?"

Sebuah suara masuk kedaam rungu kedua pria yang sedang dilanda keputus asaan. Keduanya kemudian menolehkan kepalanya kearah sumber suara.

Betapa terkejutnya Jungkook ketika melihat sesosok wanita dengan turtleneck berwarna hitam yang dipadukan dengan coat cokelat yang terlihat begitu serasi.

Jungkook kemudian berdiri kemudian berlari sekuat tenaga kearah wanita itu seraya memeluknya dengan erat.

"Kau, darimana saja kau? Kenapa kau tidak menjawab teleponku, huh?" Jungkook mulai meninggikan suaranya, sementara disana Jisoo nampak keheranan dengan kelakuan Jungkook dan juga kondisi rumahnya yang berantakan. Belum lagi Namjoon dengan matanya yang sembab.

"A-ada apa ini?"

"Darimana saja kau? Kenapa kau tidak menjawab teleponku? Jawab aku, Jisoo!"

"Aku dari rumah abu, menemui Taehyung. Lalu setelah itu aku bertemu dengan Yoongi. Aku mencoba meminta maaf dengan tulus padanya atas nama Taehyung."

"Lalu kenapa kau tidak menjawab teleponku?"

"Ponselku dalam mode sunyi, kemudian saat aku mengeceknya ternyata ponselku habis baterai."

"Sial! Kau tahu? Aku dan Namjoon nyaris kehilangan akal saat kau tidak bisa dihubungi dan tidak ada dirumah. Kupikir kau.."

"Kenapa aku?"

"Kupikir kau.. bunuh diri?"

Jisoo kemudian tersenyum simpul. Tidak menyangka bahwa Jungkook bahkan Namjoon berpikir seperti itu.

"Apa aku terlihat sebegitu lemahnya dimata kalian, huh?"

Jungkook menggeleng sambil mengerucutkan bibirnya. Gemas.

Jisoo kemudian menuntun lengan kekar itu kearah dimana Namjoon berada. Tangannya mengangkat beberapa kantung keresek yang berisi makanan.

"Ayo kita makan, kurasa kalian lelah dan kehabisan tenaga setelah menangis." Goda Jisoo sambil menahan tawa. "A-aku tidak menangis." Jungkook membantah dengan wajahnya yang memerah padam.

"Baiklah, kau tidak menangis." Jisoo pergi kearah dapur untuk membawa beberapa wadah untuk menyimpan makanan yang ia bawa.

Hingga akhirnya mereka bertiga menghabiskan malam dengan bersama. Mengobrol dan bersenda gurau untuk sekedar menghibur Jisoo yang belum pulih seutuhnya dari patah hati.

Sekilas terlihat bahwa Jisoo baik-baik saja. Memang begitu penampakkan yang Jisoo tampilkan. Tapi jauh didalam dirinya ia hanyalah seorang wanita yang mencoba mengubur semua kenangan dirinya bersama Taehyung.

Jisoo begitu cinta mati pada pria Kim itu.

"Kupikir aku harus pulang, ini sudah larut malam." Adalah Namjoon yang berdiri dari posisi duduknya sambil menggunakan jaket berwarna hitam miliknya.

"Baiklah, terimakasih karena sudah menemaniku. Dan terimakasih juga karena telah mengkhawatirkanku." Jawab Jisoo dengan lembut.

"Hey, ayo pulang! Apakah kau akan tetap disini?" Ajak Namjoon pada Jungkook. Tapi pria itu hanya menggeleng sambil memasukkan beberapa potong kentang goreng kedalam mulutnya.

"Tidak, aku akan menemani Jisoo disini. Aku tidak ingin dia menghilang dari pandanganku walaupun itu hanya sedetik." Ucap Jungkook dengan mulutnya yang penuh. Benar-benar terlihat seperti anak kecil.

"Baiklah, kalau begitu aku pulang duluan." Namjoon melambaikan tangannya sebelum meninggalkan Jungkook dan Jisoo.

"Maaf telah membuatmu khawatir." Ucap Jisoo sambil menatap Jungkook yang masih sibuk dengan makanan yang ada didekatnya. "Jangan melakukannya lagi Jisoo, kumohon."

Ineffable [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang