Hari ini Jisoo memiliki acara yang begitu padat. Setelah kasus yang menimpa Taehyung, Jisoo kembali sibuk dengan acara amalnya dan memberikan bantuan sosial pada beberapa tempat.
Menarik kembali perhatian masyarakat luas. Menutupi semua kasus yang ada dengan beberapa kegiatan positif yang bisa membuat masyarakat menaruh hati pada wanita Kim itu, lagi.
Kasus Taehyung telah ditutup, Eunso meluruskan bahwa Taehyung yang dimaksud bukanlah suami dari Jisoo. Bukankah nama Kim Taehyung ada banyak? Bukan hanya suami dari Kim Jisoo. Itulah yang diucapkan oleh Eunso.
Jungkook berdiri ditempatnya. Menatap presensi Jisoo yang sedang berbincang dengan ketua yayasan tempat dimana kali ini Jisoo memberikan bantuan sosial.
Entah kenapa, jantung Jungkook seperti tidak sehat. Berdegup dengan kencang, apalagi ketika Jisoo menatap dirinya. Jungkook jadi gelagapan.
Pria Jeon itu merasa canggung setelah apa yang menimpanya hari kemarin. Mungkin dia perlu minta maaf pada atasannya itu.
Setelah segala acara selesai, Jungkook dan Jisoo kembali ke kantor. Berada dalam satu ruangan dengan suasana yang canggung terasa begitu melelahkan.
"Nona, aku minta maaf padamu." Jungkook membuka suara. Menghilangkan keheningan yang terjadi antara keduanya.
"Apa kau melakukan kesalahan?" Jawab Jisoo tanpa memandang Jungkook. Masih terfokus pada beberapa berkas yang ada diatas mejanya. Terlalu malas menatap sosok pria yang kerap membuatnya geram.
"Soal kejadian kemarin—"
"Tidak usah dibahas! Memuakan."
Ada sedikit penurunan intonasi pada kata terakhir hingga nyaris tidak terdengar.
"Aku tahu kau marah padaku, nona. Tapi tolong, kau harus tahu alasan kenapa aku menghentikan semua itu."
Jisoo menutup seluruh berkasnya. Matanya menatap nyalang pada sosok pria yang berdiri dihadapannya dan terlalu banyak bicara itu.
"Katakan!"
"Aku tahu ini gila, nona. Tapi kurasa aku.. a-aku punya rasa yang aneh saat bersamamu. Aku sendiri juga bingung apakah ini rasa suka atau hanya sekedar kagum. Maafkan jika aku lancang."
Jisoo membolakan matanya. Menatap Jungkook dengan tidak percaya.
"Kau gila?!"
"Aku tahu nona akan mengatakan itu padaku. Maka dari itu aku tidak berani mengungkapkannya."
"Maksudku, kau gila! Kalau kau menyukaiku kenapa kau selalu menghindar saat kita sedang.."
Jisoo menimbang kembali kata apa yang pas untuk diutarakan olehnya.
"Ah, lupakan saja."
"Aku tidak ingin melakukannya karena tahu bahwa suamimu masih hidup. Kim Taehyung, dia masih hidup, 'kan?"
Jisoo mendadak seperti orang dungu dihadapan Jungkook. Matanya bergerak acak. Mencoba menghindari tatapan pria mirip kelinci yang saat ini ada di hadapannya itu.
"Apa yang kau katakan, Jung?"
"Jangan berbohong, nona. Kau sendiri yang bilang padaku kemarin. Aku ini bodyguardmu. Tapi kenapa kau tidak terbuka padaku? Bagaimana jika sesuatu terjadi padamu sedang aku tidak mengetahui apapun tentang dirimu, tentang semua rahasiamu?"
Jisoo benar-benar merasa bahwa dirinya payah. Bagaimana bisa dia lupa apa yang dia ucapkan pada Jungkook, tapi dia ingat apa yang dilakukannya dengan pria itu.
"Katakan, sejauh mana aku membicaraknnya padamu?"
"Taehyung masih hidup, dia sedang bersembunyi di Brazil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable [M]
Fanfiction[COMPLETED] Harta, tahta, wanita. Hanya Jisoo yang bisa memberikan tiga hal itu sekaligus. Wanita pintar dengan segala ambisi yang memenuhi hidupnya, terlalu sempurna untuk menjadi seorang budak cinta.