4. Di Awal Sudah Kecewa

1.8K 148 21
                                    

Hari ini Mira sedang dibuat gelisah oleh suaminya, karena Daffa belum pulang seharian. Saat ditelepon juga tidak aktif. Jadi, apa yang harus Mira lakukan?

Menelepon Rika?

Mira memutuskan untuk menelepon suaminya lagi. Entah sudah berapa kali keputusannya itu hari ini.

“Mas... kamu di mana sih?” gumamnya. Apa Daffa sering seperti ini? Batinnya.

Maaf, nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau sedang berada di lu—

Tut Tut

Bosan sekali, bukan suara suaminya yang menjawab, melainkan operator. Mira sudah kehabisan akal, belum lagi, ia tak tau tempat-tempat mana saja yang suka dikunjungi suaminya itu.

Kantor? Bagaimana kalau Mira ke kantor?

“Ya udah coba dulu aja.”

Mira mengambil tas kecil yang ia kaitkan di bahu sebelah kanan. Lalu membenarkan letak kerudungnya. Mengambil dompet dan memesan go-car.

Setelah mendapat pesan bahwa si abang sudah ada di depan, Mira keluar dan mengunci pintunya.

Mira masuk. “Sesuai aplikasi ya, Pak.”

“Baik, Mbak.”

Mobil berjalan, Mira lagi-lagi membuka ponselnya untuk menanyakan keberadaan Daffa.

Mobil berjalan, Mira lagi-lagi membuka ponselnya untuk menanyakan keberadaan Daffa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Mbaknya cemas banget, ada apa, Mbak?”

Mira tersenyum. “Ga ada apa-apa, Pak. Cuma buru-buru aja.”

“Oh, ya sudah, Mbak mau saya putarkan lagu?”






Mira berjalan untuk menghampiri salah satu karyawan di perusahaan Daffa.

“Maaf, Mbak, permisi.” Perempuan yang bahunya sempat disentuh tangan Mira itu menoleh dengan wajah bingung, tapi setelah itu tersenyum.

“Ah, iya, ada yang bisa saya bantu?”

Mira tersenyum kaku. “Saya mau bertemu Daffa, apa orangnya ada?”

“Apa yang Mbak maksud itu Pak Daffa Hamdern?”

Mira mengangguk.

“Maaf Mbak, kalau ingin bertemu beliau harus membuat janji terlebih dahulu.”

Mira manyun. Lalu datang seorang lagi dengan pakaian yang lebih formal, jas hitam dan rok selutut. “Maaf Bu, Pak Daffa sedang tidak ada di ruangannya. Sejak kemarin beliau tidak ke kantor.”

“Lho, ngga ada? Apa ada catatan schedule hari ini sehingga beliau keluar?”

“Mm... tidak ada. Di sini tercatat kalau Pak Daffa hanya meeting dua hari yang lalu dan selanjutnya meeting di dua pekan setelah ini.”

Cinta SesungguhnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang