Pertemuan kedua

881 152 18
                                    

Setelah 4,5 jam berkendara, akhirnya mereka bertiga tiba di Gunung Caeli.

"Eh Shu, kemarin pas ke sini lu parkir mobil di mana?" Tanya Yuqi.

"Di salah satu rumah warga, kalau gak salah sih namanya Pak Lee," jawab Shuhua.

"Pak Lee gak bingung gitu mobilnya lenyap tiba tiba?" Tanya Yuqi lagi.

"Ya mana gua tau,"

"Mungkin Pak Lee juga lupa ingatan kayak elu Qi," ucap Minnie dari kursi belakangan.

"Tapi mereka kan gak terpapar cahaya suci dari mawar itu Min," ucap Yuqi.

"Kita liat aja deh ntar lagi, ini udah mau nyampek kok ke rumah Pak Lee," ucap Shuhua.

Setelah 5 menit berkendara di jalan desa yang sempit dan berlumpur, mereka tiba di depan rumah Pak Lee.

Shuhua kemudian melepaskan seatbelt dan turun dari mobil, sedangkan Yuqi dan Minnie menunggu di dalam mobil. Shuhua mengetuk pintu rumah Pak Lee beberapa kali, namun tidak ada jawaban. Shuhua lalu kembali ke dalam mobil.

"Gimana?" Tanya Yuqi.

"Gak ada yang nyahut," Shuhua kembali memakai seatbelt nya.

"Trus gimana?" Tanya Minnie.

"Kemarin pas jalan ke sini gua gak lewat jalan kita yang tadi," ucap Shuhua.

"Trus?"

"Gua kelilingin gunung dulu, jadi masuk desanya dari sisi barat kalau gak salah. Nah, tadi kita kan masuk dari sisi selatan," jelas Shuhua.

"Dan kemarin gua lihat ada tempat yang cocok untuk parkirin mobil, tapi karna udah janjian sama Pak Lee sebelumnya, gua ke sini,"

"Oooo, jadi kita mau ke tempat itu?" Tanya Yuqi.

Shuhua mengangguk.

"Shu, menurut pengalaman gua berteman sama elu, tempat parkir kita gak pernah ada yang beres deh kalau lu yang tentuin," ucap Minnie dengan tidak yakin.

"Ha? Emang kenapa?" Tanya Yuqi.

"Kita pernah parkir di dalam gua yang penuh dengan kelelawar, bahkan pernah dia parkirin mobil di tempat yang ternyata setiap pagi di genangi air, basah semua peralatan yang kita bawa," Minnie kembali mengingat saat saat mengerikan itu.

"Heheh," Shuhua terkekeh.

"Sebelum kita pergi jauh dari desa, bilang dulu deh itu tempatnya yang gimana?" Tanya Minnie.

"Tempatnya itu rumah normal kok, cuma kayaknya gak ada yang nempatin karna rumput rumput di halamannya udah panjang banget, udah setinggi Yuqi lah dan cat rumahnya juga udah pudar gitu," jelas Shuhua.

"Oh dan satu lagi, itu satu satu nya rumah di daerah itu, di sekelilingnya cuma ada puhun,"

"Haduu, tempat kayak gitu lu bilang normal? Otak lu udah gak normal lagi kali yak?" Ucap Yuqi.

"Mending kita nanya ke penduduk yang lain deh Shu, mungkin ada yang ngasi izin," saran Minnie.

"Gua juga udah mikir kayak gitu Min, cuma lu lihat deh, ada nggak warga yang berlalu lalang di sini?" Tanya Shuhua.

Yuqi dan Minnie lalu melihat ke sekeliling, memang tidak ada satupun orang yang terlihat, desa ini justru terasa seperti desa yang sudah lama di telantarkan.

"Shu, lu yakin ini desa yang kemarin kita datengin? Kok horor gini sih?" Ucap Yuqi lalu mendekati Shuhua.

"Yakin kok, itu gua inget banget kotak pos warna merah di depan rumah Pak Lee," ucap Shuhua sambil menunjuk benda yang di maksud.

Rosa Mystica || SooShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang