Setelah selesai makan, Shuhua pergi ke kamar mandi.
"Mau ngapain lu?" Tanya Yuqi dengan mulut penuh makanan.
"Ber*k,"
"Heh, gua masih makan ini nyet,"
"Lah kan lu yang nanya Qi,"
"Udah sana sana, ntar lu cepirit di sini lagi,"
"Ada pesan gak?" Tanya Shuhua sebelum menutup pintu.
"Keluarkan hasil yang terbaik," jawab Yuqi.
"Sip!" Shuhua kemudian masuk ke kamar mandi.
"Dasar gak ada akhlak lu berdua," ucap Minnie sambil menggeleng.
Skip...
Shuhua keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk.
"Buset!" Yuqi segera menutup mata dengan tangannya.
"Seksieh banget lu Shu, tumben mandi," ucap Minnie.
"Heh, gua mah rajin mandi ya. Jangan sama samain gua sama kalian," ucap Shuhua sambil mengambil baju di lemari.
Namun karna baju yang mau dia ambil terlalu tinggi, dia harus sedikit menjinjit, menyebabkan handuk yang menutupi punggungnya turun hingga pinggang.
Jisoo bangkit dari duduk, ingin menaikkan handuk itu. Namun, dia melihat punggung Shuhua dipenuhi luka goresan yang beberapa diantaranya masih mengeluarkan darah.
"Shuhua!"
"Hah? Apaan Kak?" Shuhua segera berbalik badan dan memperbaiki handuknya.
"Itu punggung kamu luka luka semua lho, kamu gak terasa?"
"Hah? Luka?"
Shuhua menggeser pintu lemarinya yang ternyata memiliki kaca lalu melihat punggungnya.
"Lho? Kok gini?" Shuhua berusaha meraba raba punggungnya.
"Gak sakit Shu?" Tanya Minnie yang sudah berdiri di samping Jisoo.
"Nggak, nggak sakit sama sekali," jawab Shuhua.
"Tapi ini masih ada yang berdarah lho, kok bisa gak sakit sih," ucap Minnie.
"Beneran gak sakit Min, kalau sakit kan gua gak berani mandi tadi,"
"Ntar deh, kotak P3K lu mana?"
"Itu di dapur, di rak paling atas,"
Minnie pun mengambil kotak P3K di dapur.
"Duduk," ucap Minnie sambil menunjuk ke arah kursi kerja Shuhua.
"Buka handuk nya," ucap Minnie, dia sudah meletakkan Betadine dan plaster di atas meja.
"Heh? Mau ngapain lu?" Tanya Shuhua, dia justru mengeratkan handuknya.
"Ck, mau ngobatin luka lu lah. Ngapain lagi? Jangan mikir yang aneh aneh lu,"
"..." Shuhua menatap Minnie dengan curiga.
"Astaga, gua gak selera sama sekali sama elu Shu. Sumpah," ucap Minnie.
"Dasar gak normal. Mana ada orang di dunia ini yang gak selera sama gua," ucap Shuhua.
"Ck,"
Minnie yang tidak sabar pun menarik handuk Shuhua dengan paksa. Membuat gadis itu terkejut bukan main.
"Minnie!!!!"
"Diem,"
Minnie lalu mulai mengobati luka Shuhua. Minnie meringis saat kapas yang sudah dibaluri Betadine di usapkan di sekitar luka Shuhua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosa Mystica || SooShu
Fiksi Penggemar"Aku tidak bisa memiliki mu dengan wujud ini. Aku sangat beruntung karena kamu mengutukku Soojin. Dan hari ini, kutukan itu akan datang tapi bukan sebagai hal yang menyakitkan untukku. Karena akhirnya, aku bisa bersatu denganmu."