Shuhua meletakkan tasnya dan berjalan mendekati mawar Soojin. Kali ini, seperti yang dikatakan Jisoo, tidak ada cahaya apapun yang menghalangi jalannya.
Akhirnya, setelah 100 hari berjuang, Shuhua bisa mendekati Soojin. Shuhua berlutut di hadapan mawar itu, dia mengulurkan tangannya dan menyentuh kelopaknya dengan lembut.
"Soojin..."
"Aku datang..."
"Hari ini, aku akan menyelamatkan mu Soojin,"
Shuhua mengeluarkan belati itu dari sarungnya. Air matanya menetes. Dia menghela napas dan dengan cepat memotong batang mawar itu.
Langit berubah menjadi gelap, petir menyambar ke arah Shuhua. Shuhua dengan sigap melompat kebelakang menghindari sambaran petir itu.
Mawar merah yang tergeletak di tanah mengeluarkan cahaya yang sangat terang, membutakan Shuhua sesaat.
Cahaya itu perlahan meredup, Shuhua membuka matanya. Di sana dia melihat seorang gadis tertidur di tanah, gadis yang sama persis dengan yang di temuinya di mimpi kemarin.
"Soojin..."
"YEH SHUHUA!"
Shuhua tersentak, dia yang sebelumnya melangkah mendekat menghentikan langkahnya.
"KAU TELAH DIBUTAKAN DENGAN CINTA PALSU HINGGA KAU MELUPAKAN CINTA SEJATIMU PADAKU!"
"TERKUTUK LAH KAU DAN CINTA PALSU MU ITU SHUHUA! SAAT KAU MATI NANTI, TUBUHMU AKAN BERUBAH MENJADI SETANGKAI MAWAR SEBAGAI GANTI KARENA KAU TELAH MENGGANGGU MEDITASIKU!"
Soojin menatap Shuhua dengan tajam, matanya berkaca kaca. Hati Soojin dipenuhi dengan kekecawaan pada Shuhua. Dia telah menghabiskan beratus ratus tahun untuk menyelesaikan meditasinya, agar dia bisa bertemu lagi dengan Shuhua.
Namun, namun Shuhua justru dengan mudahnya dipengaruhi oleh Jisoo. Soojin sangat kecewa. Soojin mengalihkan pandangannya pada Jisoo yang berdiri di kejauhan.
"Wei Jisoo... Sampai sekarang pun kau tetaplah seorang pengecut. Hanya bisa memandang dari kejauhan,"
"Sudah puaskah kau? Kau telah menghancurkan semuanya,"
Shuhua terdiam. Ini bukanlah sesuatu yang dia harapkan. Apa yang baru saja dikatakan Soojin? Dia mengganggu meditasinya? Bukankah Jisoo mengatakan bahwa dia menyelamatkan Soojin?
"A-aku tidak mengerti," ucap Shuhua lalu memandang ke arah Jisoo.
"A-apa yang s-sebenarnya terjadi?"
"Shuhua..." Suara lembut memanggil Shuhua dari belakang.
"Kau benar benar mengecewakan Shuhua,"
Shuhua berbalik ke sumber suara, di sana ada Miyeon dan Soyeon dalam wujud rusa.
"Kau tidak seharusnya berada di sini, kau tidak seharusnya melakukan hal bodoh itu," ucap Miyeon sambil memandang Shuhua sendu.
"A-apa yang kau katakan?"
"Kau sudah merusak segalanya Shuhua, kau mengganggu meditasi Soojin tapi yang lebih parah kau membunuh nya,"
Shuhua segera menatap Soojin yang tergeletak di tanah. Setelah mengucapkan sumpah serapah itu tadi, Soojin tidak berkata apa apa lagi.
Shuhua berlari mendekati Soojin, dia memangku kepala Soojin. Wajah Soojin terlihat semakin pucat.
"Soojin... Soojin..." Ucap Shuhua sambil mengelus pipi Soojin lembut.
"Shuhua..."
"Saat ini dia masih dalam wujud mawar Shuhua, apapun yang terjadi pada wujud mawarnya akan berpengaruh pada dirinya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosa Mystica || SooShu
Fanfiction"Aku tidak bisa memiliki mu dengan wujud ini. Aku sangat beruntung karena kamu mengutukku Soojin. Dan hari ini, kutukan itu akan datang tapi bukan sebagai hal yang menyakitkan untukku. Karena akhirnya, aku bisa bersatu denganmu."