Shuhua berjalan mendekati sumber suara, suara gadis yang terdengar sangat lembut itu. Dia membiarkan kakinya menuntun jalan. Akhirnya dia tiba di satu tempat yang tidak asing lagi.
"Lho, kok gua ke sini lagi?" Tanya Shuhua pada dirinya sendiri.
Dia berhenti di tengah lapangan rumput kosong, ya saat ini dia sedang berdiri di tempat yang sering dia kunjungi selama 5 hari ini.
"Shuhua..."
Dia menoleh ke belakang, melihat seorang gadis cantik berdiri di sana sambil tersenyum kepadanya.
"Shuhua," ucap gadis itu lalu berjalan mendekat.
"Siapa kau?"
"Kau tidak mengenal ku lagi?"
"..."
Shuhua mundur namun tangan gadis itu segera meraih tangannya dan menautkan jemari mereka berdua.
"Aku Soojin, Seo Soojin,"
Shuhua tersentak, Seo Soojin katanya? Bukankah Soojin berubah menjadi mawar? Kenapa dia ada di sini?
"Shuhua..."
Soojin memegang pipi kiri Shuhua dan mengelusnya lembut. Shuhua menutup matanya, merasakan kehangatan tangan Soojin.
"A-aku sangat merindukanmu," ucap Soojin dengan suara bergetar.
Shuhua membuka matanya, menatap mata Soojin dalam dalam. Shuhua bisa melihat kerinduan dan kesedihan di mata itu.
Sejak kecil Shuhua percaya, bahwa mata adalah jendela hati seseorang. Mata tidak pernah berbohong, tidak akan pernah.
Shuhua meraih leher Soojin dan menariknya ke dalam pelukan. Shuhua mengelus rambut Soojin dengan lembut, tangan yang lain memegang pinggang Soojin erat.
Soojin membalas pelukan Shuhua, dia melingkarkan tangannya di pinggang Shuhua.
"Kau sudah mengingatku?"
Soojin menengadah menatap Shuhua namun belum melepaskan pelukan itu. Shuhua menatap Soojin, hidung mereka saling bersentuhan. Shuhua menggesek gesekkan hidung mereka.
"Kau ini benar benar..." Ucap Soojin sambil tertawa kecil.
"Hehehe... Hidungmu dingin sekali,"
Shuhua lalu mengambil tangan Soojin yang melingkar di pinggang nya. Dia mengatupkan kedua tangan itu dan mengelus punggung tangan Soojin lembut.
Shuhua mendekatkan tangan mereka ke bibirnya dan mulai mengembuskan napasnya yang hangat. Soojin menatap Shuhua melakukan itu, wajahnya memerah.
Beberapa menit di habiskan seperti itu. Hingga akhirnya tangan Soojin mulai hangat.
"Shuhua..."
"Hmm?" Shuhua masih sibuk memainkan tangan Soojin.
"Apakah aku masih memiliki hatimu?"
Shuhua menghentikan aktivitas nya lalu memandang Soojin. Perasaan apa ini? Kenapa dadanya terasa sesak? Hatinya seperti terbakar.
"Pertanyaan macam apa itu?" Tanya Shuhua sambil mengangkat alisnya.
"Jawab saja,"
Ini pertama kalinya Shuhua bertemu dengan Soojin, sebagai Yeh Shuhua.
Tapi... Walaupun ini kali pertama, Shuhua bisa merasakan sesuatu yang baru di hatinya, perasaan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Apakah ini cinta?
"Aku..."
"A-aku..."
Tenggorokan Shuhua tercekat, dia tidak mampu mengucapkan apa apa. Di tengah keraguan Shuhua, Soojin menarik Shuhua dalam pelukan, dia menggenggam erat pinggang Shuhua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rosa Mystica || SooShu
Fanfiction"Aku tidak bisa memiliki mu dengan wujud ini. Aku sangat beruntung karena kamu mengutukku Soojin. Dan hari ini, kutukan itu akan datang tapi bukan sebagai hal yang menyakitkan untukku. Karena akhirnya, aku bisa bersatu denganmu."