Epilog

978 163 43
                                    

"Ayo cepat, dikit lagi kita sampek,"

"Aduh, gua udah capek banget ini oi,"

"Heh, bukannya elu ya yang dari kemaren semangat banget naik gunung?"

"Iya, tapi kan..."

"Udah, buruan! Yang lain udah pada sampek tuh,"

"Iya iyaa,"

"Ck, sini pegang tangan gua,"

"Hehehe, makasih Shu,"

"Gak usah cengengesan Qi, jijik gua,"

Dengan tergopoh gopoh Yuqi mendaki ke atas.

"Shuhua! Yuqi! Sini," ucap Minnie saat melihat kedua temannya itu datang.

"Apaan sih Min? Semangat banget lu,"

"Liat tuh, ada lapangan rumput kosong di situ,"

"Hah?"

Shuhua melihat ke depan, di sana Miyeon dan Soojin berjongkong di dekat dua tangkai mawar.

"Shua sini! Liat!" Soojin memanggil Shuhua untuk datang ke tempatnya.

"Hm? Apa sayang?"

"Halah, mentang mentang Soojin yang nanyak pakek sayang sayang lu," gerutu Yuqi.

"Diem lu,"

Yuqi memanyunkan bibirnya dan melipat tangan di depan dada. Soyeon datang menghampiri kekasihnya itu dan menepuk pundaknya.

"Udah beb, kayak gak kenal Shuhua aja. Lagian kamu juga salah, suka banget goda goda dia,"

"Jadi kamu belain dia?"

"Ng-nggak bukan gitu.."

"Kamu lebih sayang sama dia?"

"Bukan lho,"

"Heh udah udah, berisik banget kalian berdua," ucap Minnie menengahi.

"Kalian bertiga duduk sini, tikarnya udah gua gelar nih," ucap Miyeon.

"Eh beb, kenapa gak manggil aku? Kan aku bisa bantu kamu," ucap Minnie sambil berlari kecil menghampiri Miyeon.

"Gakpapa kok beb. Gelar tikar itu gak susah sayang,"

"No no, aku gak mau kamu kecapekan. Sini biar aku aja yang beresin bekal nya,"

Minnie menyuruh Miyeon untuk duduk di bagian yang tidak terkena panas lalu mulai mengeluarkan bekal yang mereka bawa.

"Shua, liat deh mawarnya sepasang,"

"Hmm iya, merah putih,"

"Di lapangan kosong ini cuma ada mereka berdua lho. Seolah olah tempat ini wilayah mereka,"

"Hahahaha iya,"

"Kamu kok kayak gak tertarik gitu?"

"Nggak kok, cuma aku ngerasa familiar banget sama tempat ini, apalagi sama mawar putih ini," ucap Shuhua sambil menyentuk kelopak mawar yang putih.

"Eh iyaya, aku kira cuma aku yang ngerasa gitu,"

"Kamu juga?"

"Iya sayang, dari pertama aku ngeliat mawar ini, aku ngerasa hatiku hangat banget,"

"Iyaya,"

"Mmmm... Mungkin di kehidupan yang lalu kita pernah ke sini,"

"Iya mungkin aja,"

"Shuhua! Soojin! Sini buruan, kita makan siang dulu," panggil Minnie.

"Yaudah yuk, kita ke sana," ucap Soojin lalu bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya kepada Shuhua.

Rosa Mystica || SooShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang