Pengorbanan

723 146 37
                                    

Semuanya terasa begitu cepat untuk Yuqi. Beberapa jam yang lalu mereka sedang mencari mata air kehidupan, kemudian kematian Soojin, lalu pengorbanan Miyeon dan Minnie, yang terakhir kebangkitan Soojin kembali.

Semua hal itu tidak dapat di cerna oleh otak Yuqi. Dia hanya bisa diam ditempat berusaha untuk memproses semua nya.

"Yuqi!" Soyeon yang sedang berusaha membangunkan Miyeon memanggil Yuqi.

"Cepat ke sini, bantu aku memanggil mereka,"

Yuqi tersadar dari pikirannya dan langsung berlari ke arah Minnie dan Miyeon.

"Min! Min bangun..." Ucap Yuqi sambil menepuk nepuk pipi Minnie.

"Jangan tinggalin gua sendirian bego!"

"Ntar siapa yang omelin gua kalau terlambat makan?"

"Siapa yang ngetok ngetok pintu gua karna lupa bangun?"

"Siapa yang nemenin gua maling makanan Shuhua?"

Pertanyaan yang terakhir diikuti dengan tangisan Yuqi.

"Minnie bangun..." Ucap Yuqi sambil menarik narik kerah Minnie.

Shuhua dan Soojin yang tenggelam dalam kedamaian pun segera menghampiri Minnie dan Miyeon.

Shuhua ikut membangunkan Minnie bersama Yuqi sedangkan Soojin bersama Soyeon membangunkan Miyeon.

"Minnie! Bangun bego..."

"Lu masih ada utang lima ratus ribu sama gua Min,"

Yuqi menatap Shuhua sambil menarik ingusnya.

"Kok lu bawa bawa utang sih? Lu tega nagih utang orang yang udah meninggal?"

"Lu mau nanggung utangnya Minnie?"

Yuqi terkejut lalu semakin keras menampar pipi Minnie.

"Minnie bangun, gua gak mau bayarin utang lu sama Shuhua! Bangun Minnie,"

Soyeon menatap tiga sahabat itu dengan heran. Dia tidak pernah menyangka ada orang seperti Yuqi dan Shuhua di dunia ini.

"Dewi bangunlah, aku tidak tahan harus menghadapi manusia manusia ini sendirian,"

Soojin menatap Soyeon dengan heran. Sepertinya rusa ceb- mungil itu sudah terkontaminasi dengan kebodohan Shuhua dan Yuqi.

Di tengah kesedihan mereka, sosok gadis datang menghampiri. Gadis itu duduk di sisi kepala Miyeon dan Minnie.

"Heh!" Yuqi melompat dari duduknya lalu menempel pada Shuhua.

"Kak Jisoo!"

Ya, gadis itu adalah Jisoo. Sebenarnya dia mengikuti semua hal yang terjadi kepada Shuhua hari ini. Hanya saja dia memandang dari jauh.

"Kakak mau apa lagi ke sini?" Tanya Shuhua sinis.

"Berhentilah memanggil ku kakak, Kak,"

"Aku ini adikmu,"

Kata kata Jisoo itu bagai petir di siang bolong bagi Shuhua.

"A-adik?"

"Hhhh... Kakak masih belum mengingat ku?" Ucap Jisoo lalu melirik Soojin.

"Kakak mengingat Soojin tapi tidak bisa mengingatku?"

Air mata mulai mengalir di pipi Jisoo. Dia mengelap nya seperti anak kecil.

"A-apa yang kakak maksud?"

"Aku ini adikmu! Adikmu..."

"Aku Wei Jisoo, adikmu di kehidupan yang lalu. Adik yang kau tinggalkan hidup sendirian selama ratusan tahun,"

Rosa Mystica || SooShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang