Tidak ada lagi air mata yang bisa di teteskan, tidak ada kata yang tersisa untuk di ucapkan. Begitulah keadaan Shuhua saat ini.
Tatapannya kosong, di dalam dekapannya ada Soojin yang terkulai, pipinya terasa kaku akibat air mata yang mengering.
Minnie dan Yuqi tidak berani mendekati Shuhua, mereka tidak mau menghancurkan Shuhua yang sangat rapuh dengan kata kata penguat apapun. Terkadang, diam dan hanya memperhatikan dari jauh lebih baik.
"Minnie,"
"Miyeon, sejak kapan kamu di sini?"
"Kami baru saja datang,"
"Oh gitu,"
Minnie tidak memandang Miyeon, tatapannya tertuju pada Shuhua.
"Kalian gagal?" Tanya Soyeon.
"Gagal? Kami berhasil ke sini sebelum matahari terbenam, tapi tidak ada mata air apapun," jawab Yuqi.
"Eh? Tidak ada?" Soyeon memandang Miyeon.
Miyeon menghela napas. Dia lalu melangkah mendekati Minnie.
"Kamu, kenapa kamu bohong?" Tanya Minnie.
"Aku gak bohong,"
"Lalu? Dimana mata air itu? Kenapa gak ada dimana mana?"
"..."
Minnie memandang Miyeon dengan penuh kekecewaan.
"Minnie..."
"Dimana mata air itu Miyeon? Dimana?"
"Kamu nyuruh kami ke sini dengan harapan kami bisa menyelamatkan Soojin,"
"Tapi tidak ada apa apa di sini,"
"Minnie..."
"Jangan panggil namaku!"
Miyeon tersentak, ini pertama kalinya dia mendengar Minnie membentaknya.
"Kenapa kamu membohongi kami? Membohongi Shuhua?"
"Apakah semua dewa seperti ini? Seenaknya mempermainkan hidup manusia, seolah olah kami ini hanya boneka?"
"Lihat itu! Lihat bagaimana hancurnya sahabat ku sekarang!"
"Dia udah mempercayai kamu, tapi dia gak mendapatkan apapun!"
Hati Miyeon tercabik cabik saat melihat betapa marahnya Minnie saat ini.
"Minnie dengarkan aku dulu..." Miyeon berusaha untuk menggenggam tangan Minnie tapi segera di tepis gadis itu.
"Apa lagi yang kamu mau bilang Miyeon? Kamu mau ngasi kami harapan lagi?"
"Gak, bukan gitu..."
"Cukup! Aku udah muak sama semua ini,"
Air mata mengalir di pipi Miyeon. Jadi begini rasanya saat seseorang yang kalian cintai justru muak pada kalian.
Miyeon menghela napas dalam dalam lalu melangkah mendekati Minnie.
"Maaf, maaf kalau kamu ngerasa aku ngasi harapan palsu sama kalian,"
"Aku minta maaf karena udah buat kamu kecewa Min,"
"Maaf, ritualnya memakan waktu lebih lama dari yang aku pikirkan,"
"Ritual? Ritual apa yang kamu maksud?"
"Kamu gak perlu tau, yang terpenting sekarang semuanya udah siap,"
"Kamu lagi ngomong apa sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosa Mystica || SooShu
Fiksi Penggemar"Aku tidak bisa memiliki mu dengan wujud ini. Aku sangat beruntung karena kamu mengutukku Soojin. Dan hari ini, kutukan itu akan datang tapi bukan sebagai hal yang menyakitkan untukku. Karena akhirnya, aku bisa bersatu denganmu."