Belati 3

535 121 15
                                    

"Shuhua... Bangun..." Suara lembut memanggil Shuhua dari tidurnya.

Shuhua berusaha untuk membuka matanya yang berat.

"Dimana ini?"

"Minnie..."

Shuhua mengucek matanya lalu melihat sekeliling, tidak ada siapa siapa. Shuhua melirik jam dinding di atas pintu.

"Heh! Udah jam 3, kenapa gua ketiduran di sini oi?!"

Shuhua bergegas menuju pintu namun saat dia mencoba untuk membukanya, pintu itu terkunci.

"Buka oi!" Ucap Shuhua sambil menggedor-gedor pintu kayu itu.

"Minnie! Yuqi!"

"Buka!"

Minnie's side

"Min, udah bangun tuh," ucap Yuqi.

"Tenang aja, pintu nya udah gua kunci kok,"

"Ntar kalau dia dobrak gimana? Itu pintu gua Min,"

"Dengan kondisi gitu? Dia masih sanggup berdiri aja udah syukur banget Qi,"

"Itu Shuhua lho Min, kalau dia mau pasti bisa,"

"Ck,"

"Min... Gua gak tega,"

"Lu pikir gua tega? Tapi ini yang terbaik Qi,"

"Emang kalau dia tetap pergi ke sana kenapa sih? Apa yang bakalan terjadi?"

"Itu..."

"Jangan beritau siapapun ya? Ini rahasia antara kita berdua,"

"Hm?"

"Gua gak mau dia mendaki gunung dengan keadaan kayak gitu Qi,"

"Kan bisa kita temenin,"

Minnie menatap Yuqi serius.

Tiba tiba udara di sekitar mereka terasa berat, mereka berdua mulai mengantuk.

"Min... Kok ini ada serbuk serbuk bertebaran di udara?" Ucap Yuqi sambil mengucek matanya.

"Lah ini kan rumah elu Qi, mana.. gua.. tau,"

Minnie tertidur di sofa sedangkan Yuqi di meja makan.

Shuhua's side

Saat Shuhua menggedor gedor pintu itu tiba tiba pintunya terbuka sendiri, membiarkan Shuhua keluar.

Shuhua tidak menyia nyiakan kesempatan itu dan langsung bergegas keluar. Dia melihat Minnie dan Yuqi sedang tertidur.

Shuhua segera mengambil perlengkapan mendakinya dan pergi ke Gunung Caeli dengan mobil Yuqi.

Dengan tubuh yang ringkih Shuhua mulai mendaki gunung, langit sudah mulai gelap. Selangkah demi selangkah Shuhua melewati jalan berbatu.

"Akhirnya...." Ucap Shuhua ketika dia melihat mawar merah di hadapannya.

Namun saat dia berjalan mendekat, tanah di antara mereka terbelah, menjauhkan Shuhua dari Soojin. Pijakan Shuhua goyah, dia kehilangan keseimbangannya.

"Sial, sial,"

Shuhua terjatuh ke dalam retakan itu, namun beruntung, dia berhasil menangkap akar pohon yang mencuat keluar di dinding retakan.

Tangan Shuhua gemetaran, dia tidak sanggup menopang berat badannya lebih lama lagi.

"Shuhua!"

Shuhua menengadah ke atas, melihat siapa yang memanggil namanya.

"Kak! Kakak!"

"Sini pegang tanganku Shu!" Ucap Jisoo sambil mengulurkan tangannya kepada Shuhua.

Rosa Mystica || SooShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang