Bagian 1

8K 295 15
                                    

Hallooo balik lagi dengan aku yup:') , jadi ini sequelnya sang kapten yaa--

-Happy reading❤-

Semua orang ga pernah tau apa yang gue rasain , semua orang hanya memandang gue orang yang buruk , selama ini gue ga pernah punya siapa siapa .

Apalah daya gue yang hidup sebatang kara dan hanya di tinggali apartemen beserta ATM card yang setiap bulannya tak pernah telat diisi saldo sama orang tua gue.

Oh ya bicara soal orang tua gue , mereka sangat di sibukkan oleh pekerjaannya , bahkan sedari kecil gue di asuh sama nenek yang berada di Bandung , namun semenjak nenek meninggal pas gue masih kelas 8 SMP , orang tua gue jemput gue buat ngikut dia di Jakarta .

Mereka bahkan tak pernah tau perkembangan anaknya sudah sampai mana, payah memang orang tua macam apa mereka, bahkan pertama kali gue mens, kaka sepupu gue sampai browsing di internet bagaimana cara memasang pembalut dengan benar, ia cowok jadi tak paham akan hal tersebut, kenapa? Tertawa saja kalian dengan nasibku yang miris ini.

Hingga tahun lalu, waktu itu gue masih kelas 10 SMA orang tua gue bercerai, papa gue selingkuh sama wanita penghibur yang sialnya masih berumur 20 tahunan, dan mama gue terlalu sibuk dengan selingkuhannya juga, yaitu pemimpin perusahannya.

Saat itu dunia gue hancur, gue hanya ingin merasakan kasih sayang mereka, apa gue salah? Mulai saat itu, gue gatau lagi harus gimana, clubbing, bersenang senang, jadi bad girl semua gue lakuin.

Dan gue ngerasa gue seneng aja ngelakuinnya, hahahh biarkan saja, tak ada yang peduli. Yang penting jatah bulanan tetap lancar dan cukup untuk membeli sebotol vodka.

Sudahlah simak saja kisahku bersama Ketua OSIS yang sok cool ini-

----

Alunan musik DJ, asap rokok, minuman keras, inilah dunia malam gue, malam ini gue memutuskan ke club yang berada di Kota Jakarta.

Menyenangkan? Oh tentu! disini gue bebas, bersenang senang dengan teman, mabuk-mabukan, oh ayolah nikmat mana yang kau dustakan.

Besok hari Senin, tapi gue ga peduli, mau telat kek, dihukum, buronan guru BK udah biasa bagi gue, dan sayangnya gue ga peduli akan hal itu.

"Habis berapa gelas, Sya?" tanya Ellen

Ellen merupakan temen clubbing gue yang hanya sebatas teman bersenang senang dan sekedar minum bersama.

"Udahlah Len, baru tiga gelas jugaaa." Balasku.

Jujur, gue udah mulai pusing dan pening, penglihatan pun mulai mengabur, oh sial! gue benar-benar mabuk.

"Sya, lo udah mabuk berat, ayo gue anterin pulang!" paksa Ellen.

Lalu Ellen pun menyeret gue dengan paksa dan mengantarkan gue sampai apartemen, dan setelah itu gue gatau lagi dengan kesadaran gue yang sangat minim.

***

Pagi hari menyambut bumi, hari Senin adalah hari yang di segani para siswa siswi karena harus melaksanakan rutinitas Upacara Bendera di bawah terik matahari.

Tetapi lelaki yang sudah rapih dengan seragam putih abu-abu nya justru tak merasakan itu, ia berpikir peringatan Upacara ini tak seberapa di bandingkan dengan perjuangan para pahlawan dulu yang sudah berkorban mati-matian memperjuangkan Indonesia merdeka.

Khazio Leonardo Putra Nasution, anak pertama dari pasangan seorang Kapten berpangkat perwira yaitu Kapten Reyvan dan Vio, kini tumbuh menjadi lelaki tampan dan cerdas.

ZIOTASYA (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang