Ketika senyummu mengalihkan duniaku
🗿🗿🗿
Kilas balik ke zaman SMA nya Ve dan Kala dulu yuk.Lima tahun yang lalu
Pagi itu hari pertama Ve sebagai siswi SMA. Dengan kemampuannya yang pas-pasan, tak disangka Ve bisa lulus tes di SMA favorit tersebut. Ibu dan adik-adiknya di panti pun tampak terkejut melihat hasil pengumuman Ve. Bukannya mendapat ucapan selamat, Ve malah diserang oleh adik-adiknya.
"Kakak serius lolos?"
"Ga nyogok kan?"
"Kakak ngancem mereka ya?"Dan masih banyak respon lain, yang mulanya membuat Ve jengkel namun lama-lama malah membuatnya tertawa mendengar pertanyaan tidak masuk akal dari mereka.
Ve bangun lebih pagi dari biasanya. Ia menyiapkan makanan untuk semua orang di panti, hal yang jarang Ve lakukan karena biasanya dia selalu hampir terlambat berangkat ke sekolah. Setelah sarapan ia langsung pamit dan berangkat dengan senyum lebarnya.
Kim, satu-satunya sahabat dekatnya sejak SD menyapa Ve yang tiba berbarengan dengannya."Tumben," sapa Kia.
"New school new day dong," jawab Ve.Kia dan Ve lalu masuk ke sekolah baru mereka dan bergabung dengan beberapa kumpulan siswa-siswi baru lainnya, terlihat dari seragam SMP yang mereka pakai. Sepuluh menit kemudian acara penyambutan siswa baru dimulai. Setelah acara formal selesai, rangkaian acara diserahkan kepada OSIS. Hari ini hari pertama Masa Orientasi Sekolah (MOS) sehingga hanya diisi dengan pengenalan sekolah dan beberapa tugas yang diberikan oleh kakak panitia MOS.
Siswa baru dibagi menjadi beberapa kelompok dan sayangnya Ve dan Kia terpisah. Setiap kelompok mendapat tugas untuk menampilkan sesuatu di akhir acara MOS hari ini. Namun panitia tidak menjelaskan penampilan apa yang harus mereka lakukan. Tiap kelompok harus mencari clue di sekitas sekolah untuk mengetahui penampilan masing-masing. Clue tersebut tersebar secara acak, baik di dalam ruangan, di lapangan bahkan mungkin digantungkan di pohon. Mereka harus mencari clue dengan warna yang sama dengan kelompok masing-masing.
Kelompok Ve mendapat warna jingga. Setelah membagi tugas, Ve segera menuju area yang telah ditentukan, ia kebagian mencari di area ruangan ekskul dan taman. Ve terlihat sangat bersemangat, ia mencari dengan sangat teliti. Ia mendapat satu clue di salah satu ruangan ekskul. Ve lalu melanjutkan mencari clue ke taman sekolah. Ia meneliti setiap sisi taman mulai dari rumput, tanaman, bunga bahkan pohon, ia percaya saat panitia mengatakan bisa saja clue digantungkan di pohon.
Ve yang serius memperhatikan setiap dahan pohon tidak sadar jika ada selokan di hadapannya. Ia terus maju dengan matanya yang menatap ke atas pohon. Ve hendak melangkahkan kaki kanannya ke depan, namun tubuhnya terhuyung ke belakang saat ada seseorang yang menarik tangannya. Satu langkah lagi Ve maju, maka ia akan membuat dirinya sendiri malu di hari pertamanya sekolah.
"Jalan pake mata," ucap orang tersebut dingin.
Ve yang kaget hanya menatap sang penyelamat tanpa suara, belum lagi posisi mereka sekarang tiba-tiba membuat Ve deg-degan. Wajah mereka berada sangat dekat satu dengan lainnya. Laki-laki itu lalu melepaskan tangannya dan pergi begitu saja. Ve yang masih dipenuhi kekagetan diam tak bergeming di tempat. Tak lama ia tersenyum.
Kalandra, batin Ve,
mencoba mengingat bordiran nama di dada kiri laki-laki itu.Hari itu, hari pertama Ve sekolah, hari pertama Ve suka pada seseorang.
Kebahagiaan Ve hari itu ternyata masih berlanjut. Setelah semua kelompok menemukan clue dan menyatukannya, mereka dikumpulkan kembali di lapangan. Kala mengambil alih mic yang dipegang ketua MOS. Ia menjelaskan teknis penampilan dan penilaian dari penampilan tersebut. Kala ternyata adalah ketua divisi seni dan grafis.
Sepanjang Kala menjelaskan, Ve hanya menatapnya lekat, tak berkedip. Ia suka melihat cara Kala berdiri, ia suka melihat cara Kala bicara, ia semakin suka dengan Kala. Kala mengakhiri penjelasannya lalu semua siswa kembali berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. Ve masih menatap Kala hingga ia benar-benar hilang dari pandanganya. Ve yang tak sadar lapangan sudah mulai sepi mendapat tepukan dibahunya.
"Ve ayok, yang lain nungguin," ucap salah seorang teman kelompok Ve.
"Eh iya ya, yuk," jawab Ve kemudian berdiri dan mengikuti temannya itu.
Ve sesekali berbalik untuk melihat Kala kemudian tersenyum sambil memikirkan sesuatu.
Sampai ketemu Kalandra, batinnya.
🗿🗿🗿
Kala kaya gimana sih?
Kok Ve sampe serius gitu liatinnya?
Yuk lanjutin bacanya dan
Jangan lupa komen serta votenya 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
VELOV (Kala Senja Menyapa)
Teen Fiction"Saya terima nikahnya......" "Bagaimana semuanya, sah? sah?" "TIDAK SAH," ucap Ve berteriak memasuki gedung pernikahan dengan foto Kala dan seorang perempuan di pintu depan, semua mata seketika tertuju pada Ve. Ve tiba-tiba terbangun karena mimpi an...