Ketika senyummu kembali lagi
🎨🎨🎨
Akhirnya patung Kala selesai dalam waktu 6 minggu, lewat dari waktu yang dijanjikan Ve. Namun ia tetap senang karena ini pertanda Kala bisa seminar dan segera lulus. Ve menatap kagum patung tersebut. Ia mengeluarkan ponselnya dan membuka foto patung Kala yang waktu itu ia jatuhkan.Persis, sama persis. Kedua patung itu terlihat sama persis, tapi memang jika diperhatikan lebih seksama, ada beberapa detail yang cenderung berbeda, tentu saja itu bagian yang Ve kerjakan.
“Keren,” puji Ve menatap foto dan patung bergantian.
“Kayanya di tubuh gue mengalir darah seni”
“Gue memang punya bakat terpendam”
Ve yang masih memuji-muji dirinya sendiri tiba-tiba menghentikan kegiatannya. Ia melihat Kala yang berjalan melewati club, menuju gedung fakultasnya. Ve memasukkan ponselnya dan keluar dari club. Ia mengikuti Kala diam-diam. Langkah Kala berhenti di depang ruang tata usaha dan mengobrol dengan seorang laki-laki. Ve menguping pembicaraan mereka.
“Maaf, ini sudah lewat 3 hari dari masa pendaftaran,” ucap laki-laki tersebut.
“Pak saya mohon izinin saya daftar seminar, ini pak draft saya juga sudah jadi,” jawab Kala sambil memberikan draft seminarnya.
“Saya hanya mengikuti aturan, kamu bisa mendaftar di batch berikutnya,” ucap laki-laki itu lagi lalu masuk ke dalam ruangan.
“Pak...Pak saya mohon Pak,” pinta Kala sambil mengetuk-ngetuk pintu.
Beberapa kali Kala mengetuk namun masih tak ada respon. Kala yang kesal lalu pergi dari sana. Ve merapatkan tubuhnya pada tembok saat Kala berjalan ke arahnya. Ve menatap punggung Kala sedih, semua salahnya, kalau saja ia tak menjatuhkan patung Kala waktu itu.
Setelah Kala menjauh, Ve berjalan menuju pintu ruang tata usaha. Ia mengetuk pintu dengan sopan dan memperkenalkan dirinya. Ve memohon pada laki-laki itu untuk membolehkan Kala mendaftar seminar. Tak lupa Ve juga menjelaskan dengan jujur alasan Kala bisa telat mendaftar.
“Pak semuanya salah saya. Saya tidak sengaja mengjatuhkan patung Kala,” mulai Ve.
“Patung itu sudah jadi 1,5 bulan lalu, karena itu Kala harus kembali membuat ulang patung itu Pak”
“Pak saya mohon beri keringanan untuk Kala karena alasan ini. Kala benar-benar sudah siap seminar waktu itu Pak saya lihat sendiri”
“Pak”
Laki-laki yang merupakan ketua TU fakultas Kala yang mengurusi perihal seminar mahasiswa tingkat akhir sekaligus yang membuat jadwal seminar itu terlihat berpikir cukup lama.
“Baiklah, dia boleh daftar nanti saya jelaskan ke prodi masalahnya,” ucapnya.
“Beneran Pak? Makasih banyak Pak, makasih banyak,” ucap Ve sambil membungkuk seraya berterimakasih lalu pergi dengan senyum manisnya.
Beberapa menit kemudian ponsel Kala berbunyi.
“Kala, bawa draft kamu kesini sekarang”
Kala yang masih tidak percaya dengan perkataan Pak Robi, kepala TU nya hanya terdiam dan kemudian segera berlari kembali ke TU dengan bahagia.
“Saya tunggu”
“Baik Pak, saya kesana sekarang”
Ve yang dari kejauhan melihat Kala berlari dengan senyum di wajahnya pun ikut tersenyum. Ve memasang headset di kedua telinganya dan berjalan keluar kampus dengan bahagia sembari menyenandungkan lagu yang ia dengar. Sekarang ia bisa fokus kuliah dan kerja part time. Ve berjalan dengan riang sambil sesekali melompat kegirangan.
Seharian itu pula senyum di wajah Ve tak hilang dan Ve terlihat bekerja lebih rajin dari sebelumnya. Ia bahkan mengelap meja coffee shop yang sama hingga 3 kali.
“Kenapa tu anak?" tanya seorang laki-laki teman kerja Ve pada teman di sebelahnya yang menjaga kasir.
“Hmm,” ucap perempuan yang menjaga kasir tersebut sambil bertumpu dengan kedua tangannya di dagu.
“Lo sehat Ve?” tanya laki-laki itu lagi sambil memegang dahi Ve saat Ve menghampiri mereka.
“Sini sini,” isyarat Ve pada mereka berdua untuk mendekat lalu membisikkan sesuatu.
Tak lama mereka berdua bertos ria dan Ve kembali mengelap meja lain yang sudah Ve lap sebelumnya juga, masih dengan senyum dibibirnya.
🎨🎨🎨
Kala tau ga ya yang bantuin Ve?
Reaksi Kala kira-kira gimana ya nanti?Jangan lupa komen dan votenya 😊
Flip 👉
or
Scroll 👇
KAMU SEDANG MEMBACA
VELOV (Kala Senja Menyapa)
Ficção Adolescente"Saya terima nikahnya......" "Bagaimana semuanya, sah? sah?" "TIDAK SAH," ucap Ve berteriak memasuki gedung pernikahan dengan foto Kala dan seorang perempuan di pintu depan, semua mata seketika tertuju pada Ve. Ve tiba-tiba terbangun karena mimpi an...