#27 Kencan Kedua

36 5 0
                                    

Ketika kau pergi lagi

🎨🎨🎨


Esok paginya, Kala sudah berdiri di depan pagar panti, menunggu Ve tanpa sepengetahuan darinya karena sampai detik ini pun handphone Ve masih mati. Hampir setengah jam berlalu dan tak lama yang ditunggu keluar.

Ve tampak terkejut melihat Kala yang mondar-mandir di depan pagar. Ve menghela napas dalam sebelum berjalan menemui Kala. Sejak ia kembali ke kamarnya malam tadi, ia sudah menyusun serangkaian jawaban yang mungkin saja nanti Kala tanyakan saat mereka bertemu. Ve mengatur raut wajahnya lalu berjalan menuju pagar.

"Sorry," satu kata keluar dari bibir Kala setelah Ve berdiri persis di depannya.

"Maafin ga ya?" balas Ve dengan nada menggoda.

Jawaban Ve membuat Kala seketika tersenyum, pertanda Ve tidak marah padanya. Namun Kala sudah bertekad akan menebus kesalahannya semalam. Hari ini ia berencana akan mengajak Ve kencan lagi. Kala berbalik ke motornya dan mengambil helm lalu memberikannya pada Ve.

"Yuk, ngedate lagi," ucap Kala semangat.

"Tapi gue harus ke kampus," jawab Ve.

"Ngapain?"

"Hmm...daftar sks, ngajuin judul skripsi, ketemu dosen"

"Yuk, gue anter"

"Tapi lama"

"Gue tunggu"

"Lama banget lho"

"Gue tunggu, ayo naik"

Ve terlihat berpikir cukup lama lalu akhirnya mengambil helm dan naik ke motor Kala. Kala tersenyum dan segera melajukan motornya ke kampus mereka.

Satu setengah jam berlalu akhirnya Ve selesai dengan urusannya di kampus. Ve menemui Kala yang menunggunya di tempat favorit Kala, dimana lagi kalau bukan di club seni. Kala bangkit dari duduknya setelah mendengar bunyi pintu club yang terbuka, lalu menaruh gitar yang sudah ia mainkan sejak 20 menit lalu.

Kala kemudian mengajak Ve ke kafe yang masuk dalam list yang Ve perlihatkan padanya beberapa waktu yang lalu. Ve tampak terkejut, terlihat dari matanya yang membulat kagum serta senyuman yang mulai tercetak di wajahnya.

Setelah memesan makanan mereka mulai mengobrol dengan serunya. Tak lama pesanan mereka tiba. Di tengah menyantap makanan dan bercerita, tiba-tiba handphone Kala berbunyi. Kala mengangkat panggilan itu lalu beberapa detik kemudian berdiri menjauh dari meja mereka.

Tak lama Kala kembali dan kalimat yang Kala lontarkan sesudahnya membuat Ve memaksakan senyumnya.

"Sorry, gue harus pergi. Sorry banget Ve," ucap Kala sembari mengambil kunci motornya di atas meja.

"Gue janji next gaakan kaya gini," tambah Kala lagi.

"Janji? Inget lho yang suka boong ntar kena sial," balas Ve.

"Iya janji," ucap Kala sambil membelai kepala Ve gemas.

"Jangan lupa bayar," teriak Ve saat Kala sudah berjalan menjauh.

Kala berhenti sejenak, berbalik menatap Ve dan menaikkan tangannya ke kepala memberi tanda siap atas kalimat Ve tadi sambil tersenyum.

Saat Kala sudah keluar dan pergi, mata Ve mulai berkaca-kaca. Ia sangat yakin orang yang menelepon Kala adalah perempuan yang kemarin dipeluknya. Ve menghapus dengan cepat air mata yang berusaha turun. Ve lalu beranjak dari kafe tersebut dan berjalan tanpa tujuan, penuh kesedihan.

🎨🎨🎨

Haloooooo 👋
Finally bisa update lagi, tapi segini dulu ya  😅
Yuk yuk vommentnya 🙂

VELOV (Kala Senja Menyapa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang