Ketika jawabmu hanyalah membisu
🗿🗿🗿
Ve yang hari ini tidak ada kelas pagi tetap berangkat ke kampus sejak jam 7, yang membuat semua penghuni panti bingung, karena biasanya saat libur begini Ve akan tidur seharian di kamar."Kak mau kemana?" tanya Alya.
"Urusan orang gede," jawab Ve mengedipkan matanya pada Alya lalu menghilang dengan sekotak susu di tangannya.
***
Ve membuka pintu club sambil bersenandung riang. Tapi sama seperti hari-hari sebelumnya, ruangan ini tetap kosong. Ve heran sebenarnya ada tidak sih mahasiswa yang mendaftar ke club ini. Ve menghabiskan susunya dan membuang kotaknya di tempat sampah lalu berjalan menuju singgasananya. Ve terkejut melihat patung di hadapannya yang telah rampung kira-kira 10%, karena seingatnya kemarin sore ia hanya mengulang-ulang satu tahap dari siang hingga sore yang berakhir dengan mengacaukan karya tersebut.
Ve tersenyum karena ini pertanda Kala yang mungkin saja tidak marah lagi padanya, buktinya ia tetap mengerjakan kembali skripsinya dengan bahan-bahan yang sempat ia lempar waktu itu. Ve duduk dan membuka laptopnya. Ia mengamati kembali beberapa bagian yang telah Kala kerjakan. Mata Ve membulat, takjub.
"Ga salah Kala masuk seni rupa," ucap Ve.
Apa yang Kala kerjakan sama persis dengan yang tertera pada skripsinya. Setiap detail terlihat sangat indah. Ve masih terus mengagumi karya tersebut hingga pintu club terbuka, menampilkan sosok lelaki yang ia suka.
Kala baru saja kembali dari mencari sarapan, dengan segelas kopi hangat di tangannya. Semalam Kala tidak pulang, ia menginap di club dan membereskan kekacauan yang Ve buat.
"Hai, morning," sapa Ve melambaikan tangannya.
Kala tidak menanggapi sapaan Ve. Ia mengambil tasnya dan menuju satu ruang tersembunyi di dalam club itu. Kala keluar beberapa menit kemudian dengan baju yang sudah berganti.
"Hari ini gue gaada kuliah, jadi bisa bantu lo sampe sore," ucap Ve lagi.
Kala menatap Ve sebentar lalu beralih pada patung di hadapannya. Ia menarik kursi dan duduk di samping Ve, tidak terlalu dekat dan mulai melanjutkan pekerjaannya. Selama beberapa menit Ve hanya mengagumi Kala yang sedang membuat patung, menit berikutnya ia tersadar bahwa tujuannya kesini yaitu untuk membantu Kala bukan hanya menatapnya.
Ve akhirnya serius memperhatikan setiap detail yang Kala kerjakan pada bagian kiri patung.
"Gue Ve," ucap Ve ditengah kegiatannya memperhatikan pekerjaan Kala.
Kala seakan tak mendengar Ve dan terus melanjutkan pekerjaannya. Tak berapa lama kemudian Kala berdiri dan mencuci tangannya. Ia menyampirkan tas dibahunya dan berlalu pergi meninggalkan Ve tanpa kata-kata. Ve tak berusaha say goodbye pada Kala sebab ia tahu Kala akan mengabaikannya kembali. Ve menatap punggung Kala yang semakin menjauh. Ve melamun, memikirkan bagaimana bisa dengan mudahnya ia menyapa Kala pagi ini dan bahkan memperkenalkan dirinya.
"Aneh," ucap Ve.
"Kenapa gue baru berani ngomong sama lo di situasi kaya gini sih?" tanya Ve pada dirinya sendiri.
Ve kembali menatap patung di hadapannya. Ia mengenyahkan semua pertanyaan di benaknya dan mulai melakukan apa yang Kala lakukan tadi. Kali ini Ve mengambil alih bagian kanan patung. Ia berusaha mengkopi setiap langkah yang Kala lakukan. Berjam-jam dan Ve akhirnya bisa menyelesaikan satu dari banyak detail yang Kala kerjakan tadi.
"Wow, kayanya gue punya bakat terpendam," ujar Ve memuji pekerjaannya hari ini.
Ve melihat jam di tangannya kemudian bergegas membereskan barang-barangnya. Ve kembali menuliskan note untuk Kala sebelum ia beranjak pergi.
Udah mirip belom?
Sorry kemaren gue berantakin hehe
See you tomorrow :)Ve keluar dari club dengan senyum manisnya. Ia sangat bahagia bisa menyelesaikan satu bagian yang walaupun tidak membantu progres skripsi Kala.
Ve mengeluarkan headset dari sakunya dan mulai memutar playlist lagu bahagianya. Ia bernyanyi sepanjang perjalanannya menuju minimarket tempat ia bekerja part time.
🗿🗿🗿
Ve narsis juga ya
Didiemin Kala aja tetep happyMari komen dan votenya🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
VELOV (Kala Senja Menyapa)
Teen Fiction"Saya terima nikahnya......" "Bagaimana semuanya, sah? sah?" "TIDAK SAH," ucap Ve berteriak memasuki gedung pernikahan dengan foto Kala dan seorang perempuan di pintu depan, semua mata seketika tertuju pada Ve. Ve tiba-tiba terbangun karena mimpi an...