#28 Sahabat?

44 6 0
                                    

Ketika jawabmu membuatku
makin cemburu

🗿🗿🗿


Seminggu, dua minggu, tiga minggu, hingga genap satu bulan hubungan mereka dijalani dengan cukup mulus. Cukup. Ya, karena masih saja terkadang dering handphone Kala membuat Ve deg-degan. Takut Kala akan pergi begitu saja ketika sang penelepon adalah perempuan di galeri waktu itu.

Ve pun sebenarnya sudah beberapa kali berniat ingin bertanya pada Kala tentang siapa perempuan itu. Mengapa Kala tak pernah cerita padanya. Mengapa Kala hanya selalu berkata dia ada urusan dan harus pergi saat perempuan itu meneleponnya. Tapi yang Ve yakini ialah pasti perempuan itu orang yang sangat berarti di hidup Kala, hingga Kala lebih memilihnya dan mengabaikan Ve.

Lo cuma pacarnya Ve, batin Ve bila ia mulai sedih dengan sikap Kala.

Namun lama-kelamaan perasaan tersisihkan, ingin tahu dan cemburu mencapai klimaks hingga suatu ketika mereka sedang menunggu jadwal tayang film yang akan mereka tonton, handphone Kala berdering kembali. Kala bangkit dan menjauh dari Ve lalu menerima panggilan itu. Tak lama Kala kembali dan Ve sudah tahu kalimat selanjutnya yang akan dilontarkan Kala.

"Lo harus pergi?" tanya Ve sebelum Kala sempat mengucapkan kalimat itu.

Kala hendak mengucapkan maaf namun dipotong Ve.

"Who is she?" tanya Ve akhirnya.

Kala cukup terkejut dengan pertanyaan Ve. Ia tak menyangka Ve bisa tahu bahwa alasan ia pergi karena seorang perempuan. Sejujurnya Kala juga sempat berpikir untuk mengenalkan Alin pada Ve, namun ia belum menemukan waktu yang pas. Akhirnya Kala pun menceritakan tentang Alin pada Ve yang dimulai dengan godaannya.

"Lo cemburu ya?"

Ve membulatkan bola matanya malas, bisa bisanya Kala bercanda saat Ve bertanya dengan nada serius. Kala mengacak-acak rambut Ve gemas.

"Dia sahabat kecil gue Ve"

"Sahabat?"

"Iya, dulu dia tinggal disini tapi pindah ke Belanda dan baru-baru ini balik lagi. Gue lagi bantuin dia ngurusin rumahnya yang dulu sama kerjaannya"

Ve terdiam cukup lama mendengar penjelasan Kala dengan raut wajah yang sulit ditebak. Kala kembali meneruskan penjelasannya agar Ve tak salah paham.

"Dia ga punya siapa-siapa disini Ve, makanya gue yang selalu dia telfon. Are you mad at me?"

"Kenapa lo ga pernah cerita?"

"Sorry, my mistake. Lo mau ikut?"

"Hah?"

"Iya, ikut gue ketemu dia"

"Eh...ga deh"

"Sorry"

"Yaudah sana, katanya dia butuh lo"

Ve mendorong punggung Kala, menyuruhnya segera pergi. Kala berbalik dan menatap Ve serta dua tiket di tangannya.

"Filmnya?"

"Ya gue tetep nonton lah, sayang"

"Sorry"

"Udah lo tenang aja, gue mau ajak Alya soalnya dia juga pengen banget nonton ini, mumpung masih 20 menit lagi"

Kala menatap Ve sekali lagi sebelum benar-benar pergi.

"Sahabat?" tanya Ve pada dirinya sendiri.

Ve lalu membuang tiket di tangannya dan berjalan keluar dari bioskop setelah memastikan bahwa Kala sudah menghilang.

🗿🗿🗿

Kata Kala cuma sahabat tuh
Apa bener cewek dan cowok bisa sahabatan?

Next yukkk 👇👉

VELOV (Kala Senja Menyapa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang